29 Januari 2011

From Bunder With Complicated Things

Dari judul entri saja sudah bisa ditebak kalau entri kali ini akan banyak dengan kata-kata ngaco dan sejenisnya (yakin amat).
Okay, kali ini saya akan membagi pengalaman saat melakukan survey vila di daerah Gunung Bunder untuk tempat makrab (malam keakraban) OMDA HIMAPD.

Semua ini diawali dengan adanya sms dari kak Yaya yang ngajak untuk survey sekarang karena bisa bareng dengan KAMAWITA yang diwakilkan oleh kak Mezi, jadi daripada bosan berdiam di rumah (baca: kontrakan) kenapa tidak?

Setelah jam di handphone menujukkan pukul 13.00 lebih sedikit maka kami pun pergi dengan tiga motor dengan pembagian :
  • Farid - Bang Andri
  • Bang Empe - Kak Yaya
  • Bang Yoyo - Kak Mezi
Kayaknya udah bener ni :p

Dalam perjalanan ada banyak kejadian kocak (kalau boleh jujur sih, sebenarnya menyedihkan), mulai dari pom bensin yang sangat dibutuhkan karena bensin sudah menipis (baca: sekarat), hingga motor yang harus overheat akibat banyaknya tanjakan yang harus didaki.

Ibarat kata soundtrack Ninja Hatori ....
"mendaki gunung, lewat dilembah"


Okey, lupakan semua kejadian suram di perjalanan tadi, sekarang masuk chapter pencarian vila.

Sudah mencari beberapa vila yang lumayan enak untuk dijadikan tempat berteduh dan bermakrab (bahasanyaa) membuat saya sampai pada suatu kesimpulan bahwa survey itu tidak mudah. Banyak halangan dan rintangan yang menerjang yang harus dilalui, seperti harga yang tidak cocok dan sudah ada yang nge-take duluan (tapi lumayan juga, gua jadi tahu dimana vila tempat makrab DHH44). Dan setelah berpusing-pusing mencari akhirnya pilihan (belum final sih) sudah ditentukan.

Sekarang pembahasan kita pindahkan ke daerah BARA, dimana kami sudah sampai dengan selamat di BARA meski diperjalanan harus diguyur hujan nan deras. Sesampainya di BARA kami disambut (baca: beli) bandrek hangat untuk menormalkan kembali suhu tubuh ini.

Sayangnya ketika saya ingin kembali ke kostan (dan main game plus membeli makan) terjadilah suatu hal dahsyat di daerah bateng sampai DR, yaitu mati lampu. Meski cuma beberapa menit tapi ada masalah yang lebih urgent lagi dibanding cuma sekedar mati lampu, yaitu perut saya yang mules dan menyatakan status emergency akibat makanan yang dimakan seharian ini (tebak sendiri).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dapat berkomentar menggunakan G+ namun mohon maaf tidak memperbolehkan akun anonim.

Sangat terbuka dengan segala macam komentar, apalagi yang bisa membangun untuk kemajuan blog ini.

Tidak disarankan untuk melakukan copas (copy-paste) terhadap segala tulisan di blog ini karena sewaktu-waktu dapat dilaporkan kepada DMCA Google yang menyebabkan blog si plagiat dapat dihapus dalam kondisi terparah.

Akhir kata, terima kasih sudah berkomentar ^^v

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...