19 April 2011

Become a Legend di PES2011

Di postingan yang kemaren sudah gua nyatakan bahwa game PES2011 berhasil di-install dengan sukses di laptopku yang baru berevolusi jadi Windows7. Efek samping dari suksesnya game tersebut di install adalah gua jadi keranjingan main game sejuta umat tersebut tanpa mengenal siang dan malam (dan maaf kalau blog ini juga jadi "terbengkalai"). Berhubung gua cuma mainin mode Become A Legend, jadi gua sekedar ingin (sombong) menjelaskan perjuangan karir gua di dunia sepakbola PES2011.


Musim Pertama

Mode ini gua mulai dengan bermain untuk tim asal Spanyol ; Real Zaragoza, berhubung ini masih awam dan kurang mengerti dengan sistem PES2011 gua masih menemukan berbagai kesulitan dalam bermain, sebut saja dengan cara memuaskan pelatih dengan cara menjalankan instruksinya dengan baik dan benar. Meski gua cukup senang dengan status awal yang bisa dikatakan "WAH" jika dibandingkan dengan status karakter Become A Legend awal di PES2010. Musim ini berakhir dengan Zaragoza berhasil masuk ke Europa League.

Musim Kedua

Di musim yang kedua ini gua mulai menemui jadwal pertandingan yang padat, tapi karena status stamina-nya bernilai +85, maka padatnya jadwal seakan tak berarti. Tapi perjalanan gua di Zaragoza hanya sampai pertengahan musim karena gua memutuskan pindah ke PSV Eindhoven, alasannya? Karena peringkat PSV lebih tinggi dari Zaragoza dan PSV berhasil menembus babak knock-out di Europa League, sedangkan Zaragoza harus menjadi juru kunci. Di PSV gua berhasil mendapatkan medali pertama di sepanjang karir sepakbola karakter gua, yaitu saat menjadi juara Netherlands Cup.

Musim Ketiga

Di musim ketiga yang baru selesai maghrib tadi, gua mendapat "tekanan batin" yang cukup kuat. Gimana nggak ? Juventus yang notabene tim favorit gua menawarkan pindah di pertengahan musim, tepat saat PSV berdiri dengan kokoh di puncak klasemen Eredevisie, lolos babak knock-out Champion League dan jabatan gua sebagai kapten tim. Maka dengan berat hari tawaran dari Bianconeri terpaksa gua tolak. Pada awalnya gua kira ini merupakan keputusan yang salah karena gua langsung bertemu dan kalah pada babak knock-out Champion League menghadapi Juventus, tapi di akhir musim gua bisa tersenyum karena PSV meraih doubel winner ; Juara Eredevisie dan Juara Netherland Cup.

momen-momen juara Netherland Cup
*karakter gua yang ditengah yang pakai bando

2 komentar:

  1. ooooh...semaceem winning eleven gitu yeeeh.wehehehe ..kalo gw sih mending maen bolanya lgsg di lapangan aja..skalinya stress ga bisa bikin gol..telen deh gawangnyah =)

    BalasHapus
  2. kalai Winning Eleven itu mah versi Jepangnya ... ini versi buat di Eropa dan Amerika (bener ga ya?)
    kalau main di lapangan ga bisa di pause2 gtu, haha

    BalasHapus

Dapat berkomentar menggunakan G+ namun mohon maaf tidak memperbolehkan akun anonim.

Sangat terbuka dengan segala macam komentar, apalagi yang bisa membangun untuk kemajuan blog ini.

Tidak disarankan untuk melakukan copas (copy-paste) terhadap segala tulisan di blog ini karena sewaktu-waktu dapat dilaporkan kepada DMCA Google yang menyebabkan blog si plagiat dapat dihapus dalam kondisi terparah.

Akhir kata, terima kasih sudah berkomentar ^^v

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...