15 Mei 2011

Hari Libur Nasional (Perlukah ?)

"Sebaiknya libur karena memang begitu realitasnya ketentuan secara nasional. Tapi, kalau ada kegiatan yang diminta tetap berlangsung maka perlu difasilitasi Kita perlu siapkan petugas yang memadai untuk piket mengantisipasi dampak/ketidaksinkronan dosen, pegawai dan mahasiswa akibat pengumuman mendadak"
(Rektor IPB: Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M. Sc)



 Berita seperti itu yang menyebar melalui sms di kalangan mahasiswa IPB pada sabtu (14/5/2011) lalu, dimana melalui sistem pesan elektronik tersebut secara terselubung menyatakan bahwa kegiatan memberi-menerima ilmu pada hari senin depan (16/5/2011) ditiadakan. Tidak lama setelah pesan elektrik itu menyebar, pada sore harinya (lupa jam berapa) dugaan gua terbukti benar, bahwa semua kuliah dan praktikum yang dilaksanakan pada hari Senin ternyata diliburkan.

Sebenarnya gua nggak akan membahas tentang masalah libur atau tidaknya pada hari Senin depan, hanya saja gua sedikit miris kalau perkuliahan/praktikum harus diliburkan karena HARPITNAS (Hari Terjepit Nasional) yang sebenarnya tidak termasuk dalam bagian tanggal merah pada kalender Indonesia.

kk kq kesannya munafik banget ya ?

hahahahahaha .....

Alasan gua sebenarnya adalah karena malas kalau harus mencari jadwal untuk kuliah, apalagi praktikum pengganti, for your information, mencari ruang kelas untuk jadwal pengganti di IPB termasuk susah-susah-gampang (susahnya dua kali loh). Kenapa ? Karena peraturan baru di IPB terkait jam malam yang menyatakan bahwa semua kegiatan kampus harus sudah selesai sebelum jam sepuluh malam.

trus masalahnya apa kk ?

Masalahnya menurut gua adalah : tindakan ini bisa dibilang kurang efisien. Karena dengan segala keterbatasan mencari dan menggunakan ruangan di kampus, jadwal pengganti ada kemungkinan untuk bentrok dengan jadwal kuliah/praktikum SC maupun minor. Selain itu tuntutan untuk menghadiri responsi/praktikum suatu mata kuliah minimal 100% juga cukup menyulitkan mahasiswa dalam perizinan.

Memang kalau dalam mayor sendiri ada sedikit "kemudahan" yang terlihat dalam perizinan, hal ini disebabkan karena mahasiswa dan staff fakultas mayor sama-sama mengerti tentang keadaan di sekitar fakultas mereka. Tapi bagaimana dengan mata kuliah SC atau minor yang notabene lintas fakultas ? Kesulitan berlipat mungkin menunggu sang mahasiswa dalam mengurus perizinan.

"IPB sebenarnya belum siap menggunakan sistem mayor-minor"
(Anonim. 2009)

Memang kalau kita melihat dari kacamata mahasiswa, apalagi yang berdomisili di Jabodetabek, mereka akan memilih untuk pulang pada hari itu. Itu wajar, karena rasa rindu akan orang tua yang ada di rumah memang tidak bisa ditahan, apalagi bagi mereka yang harus "menderita" tanpa orang tua baik itu di asrama, kostan maupun kontrakan.

Tapi sekali lagi gua ingin menuliskan disini, bahwa apa tugas mahasiswa ? Kalau dari suatu situs yang pernah gua baca (lupa linknya) tertulis kalau "belajar demi ilmu merupakan tanggung jawab mahasiswa pada negara, sedangkan belajar demi IP merupakan tanggung jawab mahasiswa pada orang tua".

Nah, kalau permasalahannya begitu, gua rasa sangat sedikit (gua nggak bilang semua) orang tua yang akan menyuruh anaknya untuk pulang dan menyuruh anaknya untuk tetap menimba ilmu.

Nah, sekarang gua mau melakukan perbandingan dengan beberapa mahasiswa/siswa/pegawai yang sudah gua survey beberapa hari ini terkait hari libur ini. Hasilnya, ada juga company tempat mereka menimba ilmu/mencari makan yang tidak meliburkan mereka, mungkin mereka berpikir (penelusuran gua melalui bola kristal) untuk mengoptimalisasi kemampuan sumber daya manusia yang mereka miliki.

Jadi setelah membaca panjang lebar tulisan di atas gua ingin bertanya :

Perlukah kita libur pada saat HARPITNAS ?




*gambar diunduh dari google

1 komentar:

Dapat berkomentar menggunakan G+ namun mohon maaf tidak memperbolehkan akun anonim.

Sangat terbuka dengan segala macam komentar, apalagi yang bisa membangun untuk kemajuan blog ini.

Tidak disarankan untuk melakukan copas (copy-paste) terhadap segala tulisan di blog ini karena sewaktu-waktu dapat dilaporkan kepada DMCA Google yang menyebabkan blog si plagiat dapat dihapus dalam kondisi terparah.

Akhir kata, terima kasih sudah berkomentar ^^v

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...