7 Oktober 2011

Ciri-ciri Manusia Alay

Anak layangan atau Anak Alay merupakan suatu fenomena dalam kehidupan masyarakat kita sekarang, terutama bagi yang berada di daerah perkotaan. Alay kadang dapat dianggap sebagai stereotipe dari tingah laku remaja yang terkesan kampungan. Anak-anak alay ini biasanya memiliki ciri khas dengan model tulisannya yang menggabungkan huruf besar dan kecil, menyingkat kata secara berlebihan dan berpose di depan kamera dengan pose tertentu.

Ternyata selain dari cara menulis tulisan dan pose di depan kamera, ada beberapa hal yang bisa membuat seseorang dikatakan alay.


#1. Tanpa Arti

Secara kasat mata anak alay dengan beberapa fans aliran musik tertentu, seperti punk atau metal, terlihat sama. Hal ini dikarenakan penampilan mereka yang "terkesan" sama. Tapi hal tersebut tidak sepenuhnya benar, karena anak alay biasanya hanya mengenakan atribut genre musik tertentu - sebut saja punk - tanpa mengerti arti dari punk itu sendiri. Bahkan tidak jarang dari mereka yang kurang menyukai lagu-lagu dari aliran tersebut tapi masih tetap saja mengenakan setelan lengkap, tanpa pernah berinteraksi dengan komunitas punk itu sendiri.

#2.Selalu Mencitrakan Diri

Pencitraan diri merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan sosial manusia. Citra tersebut menjadi tampilan pertama saat orang baru mengenal kita, ibaratnya citra diri itu merupakan "sampul" dari diri kita sendiri. Bagi kebanyakan kaum alay, mereka seakan belum pernah mendengar atau memahami arti dari pepatah "don't judge book by it's cover". Karena sesungguhnya kepribadian seseorang jauh lebih baik untuk dikenal daripada cuma menjadi first impression. Para alayers (sebutan bagi anak alay) biasanya suka berfoto di tempat-tempat yang memiliki nilai gengsi tinggi seperti J.Co atau McD secara berlebihan (dari segi jumlah foto) semata-mata untuk memberi kesan bahwa mereka sering nongkrong di tempat-tempat tersebut.


#3. Sikap Lebay

Selain berpenampilan yang "berbeda", para alayers ini juga suka bersikap dan berbicara secara lebay atau berlebih-lebihan. Kalau dalam tayangan televisi kita melihat artis-artis negeri ini bertindak lebay sebagai tuntutan profesi dan identitas di depan layar kaca, maka alayers bersikap lebay pada kehidupan sosial mereka. Biasanya dengan cara berbicara dengan intonasi dan logat-logat yang dilebih-lebihkan.



hasil survey di grup Kancut Keblenger


Kesimpulan :

Alayers juga manusia, jangan hakimi mereka secara negatif karena mereka "berbeda" dengan orang kebanyakan. Anggap saja mereka sedikit salah bergaul, dan alay itu jauh lebih terhormat dibanding free sex.


HIDUP BHINEKA TUNGGAL IKA !!!

3 komentar:

  1. Alay tuh intinya makhluk2 yg kurang perhatian dan tatih tayang ya...hahaha

    BalasHapus
  2. kadang anak-anak alay terlalu meribetkan tulisan bahasa Indonesia yang gampang menjadi susah.

    BalasHapus
  3. setuju deeh , alay lebih terhormat drpd manusia free-sex;D
    gua juga pernah ngalamin jadi orang alay pas SMP , waktu jaman jaman nya friendster

    BalasHapus

Dapat berkomentar menggunakan G+ namun mohon maaf tidak memperbolehkan akun anonim.

Sangat terbuka dengan segala macam komentar, apalagi yang bisa membangun untuk kemajuan blog ini.

Tidak disarankan untuk melakukan copas (copy-paste) terhadap segala tulisan di blog ini karena sewaktu-waktu dapat dilaporkan kepada DMCA Google yang menyebabkan blog si plagiat dapat dihapus dalam kondisi terparah.

Akhir kata, terima kasih sudah berkomentar ^^v

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...