17 Januari 2012

5 Days of War [ Movie Review ]

Resiko menjadi reporter yang meliput perang sangatlah besar. Selain nyawa bisa terancam jika terjebak dalam baku tembak, nyawa juga bisa melayang karena adanya orang-orang yang tidak ingin kondisi asli dari perang itu sendiri diketahui pihak luar. Dalam film ini kita diperlihatkan bagaimana mencekamnya keadaan yang harus dialami para reporter yang bertugas untuk meliput perang.

*film ini berdasarkan kisah nyata






Sinopsis

Thomas Anders (Rupert Friend) seorang jurnalis asal Amerika Serikat berada dalam perjalanan, bersama temannya Miriam (Heather Graham), yang juga seorang jurnalis dan sahabat baiknya Sebastian Ganz (Richard Coyle) menuju markas gerilyawan di Irak yang menjanjikan wawancara ekslusif dengan mereka terkait perang yang sedang terjadi di Irak. Ternyata undangan tersebut merupakan perangkap, Thomas dan teman-temannya yang sama sekali tidak bersenjata menerima serangan tampa ampun dari gerilyawan, beberapa dari mereka ada yang tertembak. Kemudian tentara perdamaian asal Georgia yang dipimpin kapten Rezo Avaliani (Johnathon Schaech) dan menyelamatkan mereka. Namun naas bagi Miriam, kekasih Anders itu harus meninggal karena menerima tembakan di kepalanya.

Setelah tragedi di Irak, Anders berusaha melupakan bayang-bayang Miriam yang meninggal tepat di depan matanya. Atas dasar itu Anders menerima tawaran untuk meliput berita perang yang sedang terjadi Tbilisi, Georgia bersama rekannya, Ganz. Saat mereka ingin menyeberang ke daerah Ossetia Selatan, mereka berhenti sejenak di desa Vaziani untuk bertemu penghubung mereka. Namun ternyata tentara Rusia membombardir desa kecil tersebut hingga menyebabkan banyak korban berjatuhan. Anders dan Ganz kemudian melarikan korban luka ke rumah sakit di kota Georgia, Gori.

Anders berhasil sampai disana atas bantuan salah satu korban yang berhasil selamat, Tatia (Emmanuelle Chriqui). Tatia yang berprofesi sebagai guru ini merupakan salah satu korban yang bisa berbahasa Inggris, dan setelah membantu Anders mengantarkan para korban ke rumah sakit ia berniat untuk mencari ayah dan kakak perempuannya yang masih terpisah saat serangan Rusia di desa Vaziani. Ganz yang merasa ini sebagai ide cerita yang bagus agar berita mereka mau disiarkan mendesak Anders untuk membawa Tatia, meski pada awalnya Anders menolak karena tidak ingin kejadian Miriam terjadi pada Tatia, namun pada akhirnya ia setuju dengan usulan rekannya tersebut.

Saat itu, berita perang tidak dapat disiarkan karena propaganda yang dilakukan oleh presiden Rusia dan dunia sedang teralihkan oleh Olimpiade Cina. Maka Anders, Ganz dan Tatia pergi menuju zona perang untuk mencari ayah dan saudarinya. Akhirnya Tatia berhasil bertemu dengan keluarganya, namun saat itu juga tentara yang dipimpin oleh Kolonel Demidov (Rade Serbedjiza) dan tentara bayarannya ; Daniil (Mikko Nousiainen) menyerang. Mereka berhasil bersembunyi dari serangan Kolonel Demidov, lebih dari itu, kamera Ganz berhasil merekam tindakan Daniil yang membantai dan menjarah penduduk desa tersebut. Namun sayangnya, mereka tidak berhasil melarikan diri, Anders, Ganz, Tatia dan keluarganya ditangkap.

Anders saat akan ditangkap
(source)
Kolonel Demidov yang mengetahui bahwa Anders dan Ganz merupakan wartawan kemudian mengingkan kartu memori dimana video pembantaian yang dilakukan Daniil terekam, ia mendapatkan informasi ini dari ayah Tatia. Meski sudah menggeledah mereka, namun kartu memori tersebut tidak dapat ditemukan. Disaat Ganz akan disiksa oleh Daniil untuk mengatakan dimana kartu memori tersebut disimpan, tentara Georgia yang dipimpin oleh kapten Rezo Aviani datang menyelamatkan mereka. Mereka berhasil melarikan diri, namun Tatia meninggalkan ayahnya yang ia anggap tidak bisa dipercaya.

Daniil
Saat melarikan diri, Anders terlebih dahulu mengambil kartu memori yang dikubur Ganz ditempat mereka ditangkap oleh tentara Daniil. Saat akan melarikan diri, saudari Tatia tewas ditembak oleh Daniil. Ayahnya yang tertinggal sendiri merasa menyesal telah memberitahukan keberadaan kartu memori itu kepada musuh mereka.

Disaat mereka unit Aviani akan kembali ke kota Gori untuk mempertahankan kota. President Georgia, Saakashvilli (Andy Garcia) menyatakan gencatan senjata sepihak karena negara-negara di dunia tidak mau mendengarkan permintaannya untuk membantu Georgia sebagai negara yang merdeka. Merasa kecewa dengan keputusan presidennya, Aviani dan unitnya bergerak sendiri menuju kota Gori yang sedang dibombardir tentara Rusia. Anders, Ganz dan Tatia mengikuti juga karena mereka membutuhkan stasiun satelit di kota Gori untuk menyiarkan rekaman pembantaian yang dilakukan tentara Rusia kepada dunia. Anders dan Ganz pergi menuju mobil Dutchman, sementara Tatia ditinggalkan disebuah gereja demi keselamatannya.

Malang ternyata, stasiun siaran di Gori ternyata tidak bisa digunakan. Mengetahui hal tersebut mereka bergegas untuk meninggalkan kota tersebut. Dalam perjalan mereka bertemu dengan rekan sesama jurnalis, Dutchman (Val Kilmer). Dutchman memiliki satelit pemancar yang dipasang pada mobilnya dan bisa digunakan untuk menyebarkan video rekaman pembataian tersebut di internet. Ketika sedang mengunduh video tersebut, helikopter Rusia berhasil menghancurkan mobil, namun Ganz berhasil menyelamatkan kartu memorinya. Serangan dari helikopter Rusia menewaskan Duthcman dan seluruh rekannya, sementara Ganz mengalami luka yang parah pada bagian kakinya hingga tidak bisa berjalan. Ganz memberikan kartu memori itu kepada Anders dan menyuruhnya pergi menyelamatkan diri. Anders pun pergi ke gereja untuk menemui Tatia, namun ternyata Daniil sudah sampai disitu terlebih dahulu dan menculik Tatia. Daniil mengingkan pertukaran antara Tatia dengan kartu memori.

Anders dan Ganz berusaha menyelamatkan diri dari serangan helikopter
(source)

Merasa perlu menyelamatkan Tatia, Anders pun pergi sendirian menemui Daniil yang menyandera Tatia di tengah kota Gori. Tanpa senjata apapun selain kebenaran.


Review

Film ini benar-benar memperlihatkan kejamnya perang dengan sedetail mungkin. Bagaimana kejamnya tentara bayaran yang diperlihatkan sosok Daniil dan kerasnya perjuangan para reporter yang meliput dari zona perang. Hal ini dikarenakan adanya pihak-pihak tertentu yang tidak ingin kondisi perang diketahui oleh publik dunia dan memilih untuk membuat jurnalis-jurnalis tersebut tutup mulut dengan mengahalalkan berbagai cara, termasuk membunuh mereka. Film yang didedikasikan bagi para reporter dan jurnalis yang gugur dalam perang ini bagus bagi mereka yang ingin menonton film yang ber-genre berbeda dengan film yang umumnya beredar di bioskop-bioskop.


8 komentar:

  1. Nice post sob... Bagus juga nih film..

    Ditunggu kunjungan balik dan komentarnya.. :D

    Sukses selalu.. :D

    Salam Najibblog2010

    BalasHapus
  2. membaca review film diatas, membangkitkan kenangan masa kecil saya yg bercita-cita menjadi wartawan,,,,,, tulisan yg bagus dan kritis, namun review filmnya kurang detail mas, tapi semakin menantang saya untuk memburu film tersebut di Jl.Bara

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, saya juga merasa review-nya masih ada kekurangan. Tapi namanya juga hal baru mohon dimaklumi, semoga di kesempatan lainnya bisa lebih baik ^^v

      Hapus
  3. Hmm, sepertinya cukup menarik buat ditonton :D

    Anyway, itu reviewnya kependekan bang. Coba dipanjangin lg u_u

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya sih, saya juga merasa review-nya terlalu pendek.
      Terima kasih atas sarannya ^^v

      Hapus
  4. film ini sekarang sedang main di 21 yah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, sudah mulai tayang di bioskop-bioskop di Indonesia.

      Hapus
  5. itu yg jadi daniil syelalu deh main film genre begini dan mukanya serem ga dialog juga..

    patut ditonton nih menjelang liburan selaen mantengin drama korea

    BalasHapus

Dapat berkomentar menggunakan G+ namun mohon maaf tidak memperbolehkan akun anonim.

Sangat terbuka dengan segala macam komentar, apalagi yang bisa membangun untuk kemajuan blog ini.

Tidak disarankan untuk melakukan copas (copy-paste) terhadap segala tulisan di blog ini karena sewaktu-waktu dapat dilaporkan kepada DMCA Google yang menyebabkan blog si plagiat dapat dihapus dalam kondisi terparah.

Akhir kata, terima kasih sudah berkomentar ^^v

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...