2 Desember 2012

Indonesia VS Malaysia ; Akhir Perjuangan Garuda di AFF 2012

Datang dengan optimisme tinggi menyusul kemenangan 1-0 atas Singapura, Indonesia malah kembali dipermalukan Malaysia di tanah Malaya. Gol-gol dari Azammuddin Mohd Akil dan Mahali Jasuli tidak mampu dibalas oleh pemain-pemain Indonesia. Hasil ini membuat Indonesia gagal lolos ke babak gugur karena Indonesia minimal membutuhkan hasil imbang agar pasti lolos dari grup B.


Mental pemain kembali menjadi sorotan utama di pertandingan ini, bagaimana permainan Indonesia 'kehilangan irama' ketika gawang Wahyu Tri dibobol Azammudin. Kaget dengan gebrakan Malaysia tersebut, Indonesia terlihat masih gamang apabila berada dalam tekanan suporter lawan, terbukti Malaysia bisa memanfaatkan kegamangan tersebut untuk menggandakan keunggulan tiga menit kemudian.

Pada awal-awal pertandingan Indonesia sebenarnya mampu membuat Malaysia berada dalam tekanan. Penetrasi Okto, Vendry Mofu dan Elie Aiboy mampu merepotkan barisan pertahanan Harimau Malaya. Tapi dua gol dalam tempo tiga menit itu menghancurkan konsentrasi skuad Garuda.

Dimasukkannya Andik ketika berada dalam situasi tertinggal dua gol seakan membuat Nil Maizar berjalan menurut strategi Rajagopal. Masuknya Andik membuat permainan Indonesia menjadi semakin mudah ditebak. Ketergantungan terhadap sosok Andik sudah diantisipasi Rajagopal dengan menurunkan dua pemain untuk menjaga Andik, hasilnya Malaysia mampu meredam eksposifitas Andik serta mengurangi kekuatan serangan Indonesia secara keseluruhan.


Menariknya adalah Nil kembali memberi kepercayaan kepada Tony Cussel yang bermain buruk kala berhadapan melawan Laos, kali ini Cussel mampu bermain lebih baik meskipun gagal memberikan kemenangan maupun hasil imbang melawan timnas. Setidaknya umpan-umpan pemain keturunan Belanda ini memberikan warna baru dalam pola serangan Indonesia yang sudah ditebak Malaysia.

Masuknya Van Beukering menggantikan Samsul Arif seakan menyatakan alasan mengapa Nil memasukkan pemain yang dinilai kelebihan berat badan ini ke skuad AFF-nya. Dengan postur tubuh yang tinggi, Van Beukering menjadi pemain yang kuat apabila berhadapan dengan umpan-umpan lambung, kontrol bolanya termasuk lumayan jika dilihat dari waktu bermainnya. Pemain yang pernah bermain di klub elit Belanda seperti N.E.C, Vitesse dan Feyernood ini bahkan hampir memiliki peluang mencetak gol andai Andik tak memaksakan melakukan tembakan spekulasi.


Indonesia memang telah tersingkir dari Piala AFF dan dualisme yang terjadi di PSSI/KPSI mungkin (kembali) menjadi kambing hitam kegagalan timnas. Sebagai fans sepakbola dan rakyat Indonesia kita memang pantas kesal, marah atau pun geram melihat para petinggi sepakbola Nusantara seakan menelantarkan sepakbola negara ini. Namun hal-hal tersebut jangan sampai membuat kita menyurutkan dukungan terhadap tim nasional Indonesia, siapapun mereka, yang telah berjuang mengharumkan nama negara.


TERBANGLAH TERUS GARUDA !!!
BERJUANG DEMI KEHORMATAN BANGSA !!!

3 komentar:

  1. ada rasa kecewa pasti ada, walaupun awalnya banyak nyerang eh malah kebobolan. Tapi kalo udah namanya ngedukung yah tetep harus ngedukung. TIMNAS INDONESIA TERUS HARUMKAN BANGSA !! :') #OmonganGue #GakSadarIni

    BalasHapus
  2. yahh sudahlah, smua itu sudh berlalu..
    Kta tatap msa yg akan datang sja , untuk memperbaikii semua kslahan di masa lalu

    BalasHapus
  3. Udah bisa ditebak kalo tandingnya di bukit jalil ya pasti kalah lah, mentalnya aja udah nggak kuat lawan supporter malaysia yang kaya gitu.

    BalasHapus

Dapat berkomentar menggunakan G+ namun mohon maaf tidak memperbolehkan akun anonim.

Sangat terbuka dengan segala macam komentar, apalagi yang bisa membangun untuk kemajuan blog ini.

Tidak disarankan untuk melakukan copas (copy-paste) terhadap segala tulisan di blog ini karena sewaktu-waktu dapat dilaporkan kepada DMCA Google yang menyebabkan blog si plagiat dapat dihapus dalam kondisi terparah.

Akhir kata, terima kasih sudah berkomentar ^^v

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...