30 April 2013

Korps Baju Hitam Yang Terkadang Jadi Kambing Hitam

Keberadaan seorang wasit sebagai pengadil dalam pertandingan sepakbola sudah menjadi sebuah keharusan dalam pertandingan resmi. Wasit adalah sosok yang paling berkuasa dalam pertandingan antara dua klub sepakbola yang berbeda, keputusan yang diberikan seorang wasit bersifat mutlak dan tidak dapat diperdebatkan.


Namun dalam beberapa pertandingan seringkali pemain bertindak berlebihan hingga menciderai wasit. Dan lebih sering lagi, penonton yang notabene 'hanya' menonton kerap mencemooh performa sang pengadil apabila tim yang mereka dukung mengalami kekalahan.

Padahal tugas menjadi seorang wasit itu tidak mudah. Ia harus konsisten berlari selama 90 menit pertandingan sembari melihat perilaku ke 22 pemain yang ada di lapangan, ia juga harus dapat melihat tindakan-tindakan sang pemain dalam jarak yang dekat maupun jauh, dengan atau tanpa bola.

Seringkali sang wasit diteriaki 'berpihak pada klub tertentu' apabila melihat salah satu pemain dari tim kesayangan mereka dijatuhkan pemain lawan, terlepas dari apakah itu pelanggaran atau tidak, teriakan mencemooh lebih dahulu dikeluarkan. Selain itu apabila ada pelanggaran yang luput atau diberikan wasit, para penonton ini lebih vokal mencemooh pada saat tayangan ulang dengan perlambatan berapa kali diperlihatkan. Please, seorang wasit juga manusia, dia tidak bisa selalu melihat sebuah adegan dengan versi slow-motion dan dari sudut pandang yang baik.

Dalam keadaan seperti ini, sulit bagi wasit untuk melihat kejadian sebenarnya.
Selain wasit, perangkat pembantu kinerja wasit seperti hakim garis juga sering mendapatkan cemoohan pendukung. Bedanya mereka mendapatkan cemoohan apabila gawang klub kesayangan mereka dibobol klub lawan. Belum lagi pada level tinggi seperti di liga-liga besar Eropa yang memiliki pemain-pemain berkecepatan tinggi, terkadang kecepatan mata yang harus melihat posisi sang pemain apakah offside atau tidak disaat umpan diberikan dalam jarak cukup jauh yang hanya berlangsung sepersekian detik bukanlah pekerjaan gampang.

Bayangkan apabila kalian disuruh melihat apakah seorang pemain offside atau tidak ketika umpan dari jarak lebih dari 30 meter dari posisi kalian diberikan dan sang pemain hanya berada tipis dari garis offside. Jeda sepersekian detik untuk melihat kapan umpan dilepaskan dan apakah penerima umpan offside atau tidak dapat menjadi faktor penentu hasil pertandingan.

Bahkan untuk melihat bagian tubuh tertentu dan menentukan itu offside atau tidak membutuhkan keahlian khusus dan pengalaman yang banyak

Performa pengadil lapangan hijau di dunia nyata tentu tidak sama dengan di game, dimana keputusan dalam game bertemakan sepakbola seperti Pro Evolution Soccer (PES) atau FIFA bisa dibilang tidak memiliki celah untuk terjadi kesalahan hukuman. Namun ini dunia nyata, dimana kesalahan akibat alpa/salah melihat sebuah kejadian yang terjadi dengan begitu cepat menjadikan kesalahan kecil wajar dilakukan.

Namun apa yang terjadi bila sang pengadil terlihat memihak dalam suatu pertandingan? Bisa saja dia memang memihak, atau bisa saja kondisi fisik dan mentalnya sedang dalam kondisi yang tidak bagus sehingga keputusan yang dikeluarkannya dapat dikatakan kontroversial. Namun sekali lagi diingatkan, wasit bukanlah mesin yang selalu bertindak benar. Kesalahan-kesalahan 'manusiawi' yang diberikan sang pengadil juga menjadi salah satu daya tarik olahraga yang paling digemari diseluruh dunia ini.

Lagipula keputusan seorang wasit dalam pertandingan adalah mutlak. Seorang penonton, bahkan pemain dan manajer tim yang bertanding sedang bertanding tidak dapat merubah keputusan yang sudah terjadi di lapangan. Apa yang telah terjadi maka akan tetap seperti itu, membantah wasit malah dapat memberikan diri pemain maupun manajer dikenai sanksi tertentu.

Jadi, masih mau memprotes keputusan seorang wasit?


Pierlugi Collina.
Legenda dalam pekerjaan wasit sepakbola yang sangat tegas dan minim kontroversi.


6 komentar:

  1. Wasit setidaknya sudah bekerja semampunya. dan memang manusia punya kelemahan. sampai bola sekarang diberi microchip biar kedeteksi :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Microchip buat penentuan gol apa nggak nya kan? Sayang belum ada teknologi yang pasti buat foul dalam pertandingan (misalkan ; tackling keras).

      #CMIIW

      Hapus
  2. Wasit itu mutalq Bro.. :)

    BalasHapus
  3. postingan lo bikin gue inget bang.. jamannnya masihh suka nonton bola , eh wasitnya diteriakin sama salah 1 seporter.. dikasih uang 500 rebu diterima.. dann... ya sudah lah saat itu gue langsung bergegas pulang, karna ini SUDAH TIDAK ADIL hohoho

    BalasHapus
  4. Kasian ya wasit, udah lari-lari 90 menit tapi nggak kebagian bola tuh.. he he
    Yang lebih kasian adalah wasit-wasit di indonesia, udah gajinya kadang dibayar kadang kagak. Udah gitu di gebukin dilapangan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangankan wasit, di Indonesia pemain aja banyak yang gajinya kadang tidak dibayarkan.

      Hapus

Dapat berkomentar menggunakan G+ namun mohon maaf tidak memperbolehkan akun anonim.

Sangat terbuka dengan segala macam komentar, apalagi yang bisa membangun untuk kemajuan blog ini.

Tidak disarankan untuk melakukan copas (copy-paste) terhadap segala tulisan di blog ini karena sewaktu-waktu dapat dilaporkan kepada DMCA Google yang menyebabkan blog si plagiat dapat dihapus dalam kondisi terparah.

Akhir kata, terima kasih sudah berkomentar ^^v

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...