16 April 2013

Sisi Gelap Fans Sepakbola di Indonesia

Sepakbola bisa dibilang sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Mulai dari banyaknya klub sepakbola lokal yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, banyaknya klub-klub asal luar negeri yang digemari oleh masyarakat negara ini menyebabkan sepakbola dapat disebut sebagai olahraga yang paling diminati di Indonesia.

Namun sayangnya perilaku beberapa oknum yang mengaku sebagai 'fans garis keras' sebuah klub sepakbola atau semacamnya bisa dibilang tidak terpuji. Apalagi di era socmed yang semakin menjamur ini, saling hina antara suporter fans klub sepakbola tidak dapat terhindarkan lagi. Parahnya beberapa dari mereka (yang masih ababil tentunya) sering terbawa emosi ketika menonton langsung maupun pada saat acara nonton bareng yang berakhir dengan adu jotos.

Dulu, ketika era 90an dimana tayang sepakbola belum sebanyak sekarang dan masyarakat belum mengenal social media, sepertinya kegiatan saling ledek antar fans klub sepakbola luar negeri bisa dibilang hanya sebatas ucapan di mulut dan sangat jarang mengakibatkan pertikaian. Rata-rata fans sepakbola yang benar-benar menggilai klub sepakbola adalah para orang tua atau setingkat mahasiswa ke atas yang memiliki jam tidur lebih malam dan benar-benar menyukai dan memahami olahraga sepakbola.

Sekarang? Semenjak televisi nasional mulai menayangkan berbagai liga sepakbola besar pada masa prime time, fans sepakbola luar negeri semakin membludak di Indonesia. Kebanyakan menyukai sebuah klub karena pada masa tersebut mereka adalah klub terhebat, memiliki banyak pemain bintang, suka dengan tampilan logo atau bentuk jersey-nya atau banyak hal lainnya. Yang jelas, semenjak menjamurnya siaran langsung sepakbola, acara sepakbola bukan hanya milik mereka yang paham sepakbola. Namun orang-orang awam soal sepakbola hingga wanita dan anak-anak.


Bagi fans sepakbola lainnya, ini adalah anugrah sekaligus petaka. Kenapa begitu? Anugrah adalah karena klub yang mereka dukung akan mendapatkan lebih banyak fans, lebih banyak fans berarti lebih banyak rekan sehobi yang bisa diajak berbicara atau sebagai bukti dan rekan dalam mempopulerkan klub sepakbola yang mereka dukung.

Disebut petaka karena tidak semua fans 'baru' ini mengerti tentang sepakbola. Mungkin terlihat wajar apabila para fans 'pasif' yang seperti ini, ada kemungkinan mereka memang membutuhkan bantuan agar mereka lebih memahami tentang sepakbola, namun kenyataannya fans baru ini berlagak seolah mereka sudah mengerti sepakbola dari lama padahal baru suka sebentar soal sepakbola, ngeyel apabila diberikan data terpercaya, suka menghina fans klub lain dengan kata-kata 'ala kebun binatang' dan seringkali emosi tidak jelas apabila klub dukungannya kalah.

Hal-hal seperti itu dapat menyebabkan masyarakat awam dan umum kemudian mencap klub dukungannya sebagai klub yang buruk, karena perilaku beberapa oknum yang mengaku fans.


Oknum yang mengaku fans tapi minim pengetahuan tentang sepakbola atau yang biasa disebut 'fans karbitan' inilah yang menyebabkan nama sebuah klub menjadi buruk di mata orang awam dan fans lainnya. Fans karbitan ini umumnya hanya mendukung sebuah klub pada masa jayanya saja dan (kebanyakan) memilih meninggalkannya disaat klub tersebut terpuruk dan ganti mengidolai klub lainnya.

Kalau kata +kiki puspa, fans karbitan itu adalah fans yang cuma paham klub-klub mainstream yang sedang mapan saat itu dan memiliki banyak pemain bintang dan ......... ganteng. Selain itu mereka juga biasanya berkicau melalui twitter sesaat sebelum pertandingan dimulai, untuk kemudian ketiduran pas pertandingannya mulai. Dan akan kelimpungan apabila ditanya soal liga-liga Eropa non-mainstream lainnya.

Namun tidakkah kalian ingat? Wahai kalian yang mengaku sebagai fans sejati. Bahwa sebelum jadi 'fans sejati' kalian adalah 'fans karbitan', hanya saja menurut saya, fans sejati itu adalah fans yang benar-benar paham tentang sepakbola dan tentu saja fans yang ia dukung. Fans yang tahu kapan tim favoritnya kalah telak namun tetap mendukung tanpa menghina tim lawan, fans yang mendukung klub dukungannya melalui data dan fakta yang kuat bukan sekedar opini pribadi belaka.

Secara umum, fans karbitan yang masih 'setia' dengan perilaku minus mereka ini secara tidak langsung sudah mencoreng nama klub dukungan mereka. Toh mau sekasar, se-sarkastik atau se-apapun lah ucapan kalian baik di dunia maya maupun dunia nyata, tidak akan membantu tim tersebut untuk merubah hasil pertandingan. Yang ada malah kalian menjadi bahan 'tertawaan' fans yang paham tentang sepakbola dan makin menguatkan citra negatif bagi klub favorit kalian.


Either way, tetap dukung tim nasional Indonesia apapun yang terjadi apabila kalian fans sepakbola dan warga Indonesia. Majulah Merah-Putih!!!




Sumber :


7 komentar:

  1. gue setuju dengan opini +kiki puspa tentang fans karbitan.

    Agak aneh saja, sebut saja tim Biru Kaya.

    Waktu tim itu masih miskin, gak ada tuh fans dari Indonesia yang mendukung mereka, kalo pun ada pasti ujung2nya ke tim merah, beh... setelah di sulap jadi oleh milyuner asal timur tengah, itu klub jadi tangguh, malah juara. Dan akhirnya kebanjiran fans, bahkan dari indonesia pun banyak... ini termasuk jenis fans karbitan gak sih ?

    BalasHapus
  2. Dulu pernah ngaku jadi fans garis keras (yang labil tentunya), tim kesayangan disenggol dikit bakalan nyenggol si penyenggol lebih keras. Gak mau dicela, maunya nyela.
    Tapi disatu sisi pernah juga jadi fans berwawasan yang niat banget nulis nama semua Team sepak bola di semua liga di dunia. Rajin nonton bola, nonton acara olahraga tiap pagi, buka internet carinya tentang bola.

    Tapi (lagi)... Akhirnya mutusin berhenti dari apapun yang namanya sepakbola...
    Fans macam apa aku ini (--,)

    Btw, ceweknya cakep cakep bang. Klik linknya ah.

    BalasHapus
  3. setuju sama postingan ini. bagi saya, sepakbola ini hanya hiburan saja. tidak perlu di-fanatikan begitu rupa. karbitan atau tidak karbitan itu masih bisa dimaklumi lah, tapi yang suka mencaci-maki dan mengolok2 tim lain sampai mempertaruhkan jiwa dan raganya? hahaha. ayolahh, kawan. fans-fans yang seperti itu pantas untuk di-sekolahkan terlebih dahulu. :)

    BalasHapus
  4. rasanya saya kurang paham dengan artikel ini. karena sesungguhnya saya tidak suka bola dan tidak mengerti sepak bola itu bagaimana bagaimananya.sungguh saya tidak paham sepak bola....!!!! *nangis ditengah hujan*kesambar petir*kemudian mati( :|

    BalasHapus
  5. Fans karbitan juga terkadang suka dengan satu pemain, setelah pemain itu pindah klub, eh, dia juga "pindah" ke lain hati (dalam konteks ini klub yg dibela si pemain tsb.).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Teman ane ada yang kasusnya kek gini, eh malah jadi 'fans bener' di klub pindahannya (padahal klub itu mainstream sekarang).

      Hapus
  6. Dulu ngefans sama Real Madrid karena pas main PS menang mulu kalau pake tim itu, jadinya suka deh. Dulu mah sering merhatiin perkembangannya tapi sekarang udah ga ngikutin, jadi ga terlalu merhatiin bola sekarang. Fans karbitan kayak weeaboo

    BalasHapus

Dapat berkomentar menggunakan G+ namun mohon maaf tidak memperbolehkan akun anonim.

Sangat terbuka dengan segala macam komentar, apalagi yang bisa membangun untuk kemajuan blog ini.

Tidak disarankan untuk melakukan copas (copy-paste) terhadap segala tulisan di blog ini karena sewaktu-waktu dapat dilaporkan kepada DMCA Google yang menyebabkan blog si plagiat dapat dihapus dalam kondisi terparah.

Akhir kata, terima kasih sudah berkomentar ^^v

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...