27 Juni 2013

Carlos Tevez, Solusi Lini Depan Juventus

Perburuan Juventus dalam mencari penyerang kelas dunia sepertinya akan dihentikan. Adalah kedatangan Carlos Tevez dari Manchester City dengan total transfer bisa mencapai 15 juta Euro menjadi penyebabnya. Tidak tanggung-tanggung, pemain yang pernah menjadi kapten Manchester City tersebut mendapatkan nomor punggung 10 peninggalan legenda Juventus, Allesandro Del Piero.

Seperti yang sudah diketahui, meskipun berhasil memenangi gelar Serie-A selama dua musim berturut-turut, lini depan Juventus yang bisa dibilang minim kontribusi mendapatkan sorotan tajam. Nama-nama seperti Stevan Jovetic, Edinson Cavani dan Gonzalo Higuain pun berada dalam radar incaran Juve.

Meski akhirnya Juve berhasil mendatangkan Tevez yang berlabel bintang. Apakah kedatangan pemain berjuluk 'Apache' ini mampu menjadi solusi atas keringnya sumbangan gol dari lini terdepan La Vecchia Signora?


Meskipun publik banyak mengharapkan Juventus mampu menyelesaikan transfer Jovetic atau Higuain, namun kedatangan Tevez secara tak terduga (dan cepat) hampir mirip dengan  keberhasilan Juventus mendatangkan Fernando Llorente secara bebas transfer pada pertengahan musim lalu dan meminjam Nicklas Bendtner dari Arsenal awal musim lalu, meskipun secara kualitas kita dapat mengatakan bahwa Tevez berada diatas Bendtner.

Dari segi statistik, catatan gol Tevez musim lalu memang tidak lebih baik dari top skorer Juventus musim lalu, Mirko Vucinic yang berhasil menyarangkan 14 gol dari 44 penampilan. Carlitos 'hanya' mampu mengemas 17 gol dari 47 penampilannya berseragam Citizen.

Jadi kenapa Tevez akhirnya mendarat di Juvetus?

Dari penyerang yang dimiliki Juventus saat ini, mungkin hanya Tevez yang memiliki gaya main penuh determinasi. Tevez terkenal mau turun untuk menjemput bola ke bawah, belum lagi ia memiliki kemampuan dribbling yang cukup baik, selain itu kekuatan tubuh Tevez juga cukup kuat bila terkena body-charge dalam kecepatan tinggi. Sebenarnya Juventus memiliki pemain seperti ini dalam diri Giovinco, sayang Atomic Ant tidak memiliki badan yang cukup kuat apabila melakukan kontak fisik dengan pemain lawan.

Antonio Conte sendiri lebih menyukai pemain yang mau bekerja keras dan menyisir seluruh lapangan, sebuah sifat yang ia miliki ketika masih aktif menjadi pemain. Dan Tevez --diantara penyerang yang dimiliki Juventus sekarang-- merupakan satu-satunya penyerang yang memenuhi kriteria tersebut.

Selain itu, meskipun rataan golnya musim lalu Tevez 'hanya' 17 gol dari 47 penampilan, hal tersebut dapat dimaklumi karena ia harus berbagi tempat dengan penyerang Manchester City lainnya semisal Sergio Aguero dan Edin Dzeko. Musim sebelumnya rataannya golnya pun hampir sama, mengingat pada musim tersebut ia dibekukan dari skuat City karena menolak bermain di ajang Liga Champion melawan Bayern Muenchen.

Namun apabila diberikan kepercayaan penuh dalam bermain, Tevez dapat berubah menjadi sosok yang menakutkan. Ambil contoh ketika musim 2010/2011 dimana ia masih menjadi pilihan utama, bahkan kapten Citizen. Total koleksi golnya di semua kompetisi mencapai angka 24 gol dari 44 laga.

Melihat skuat Juventus yang ada sekarang, apabila tidak ada perubahan berarti di lini depan, bisa dipastikan nama Carlos Tevez akan selalu ada di best eleven Juventus musim depan.

Carlos Tevez musim 2010/2011.
Kapten sekaligus andalan lini depan Manchester City.

Selain dari kemampuan yang ia miliki, skema yang diterapkan Antonio Conte juga semakin mendukung nama Tevez akan menjadi komponen penting Juventus musim depan. Tevez dapat bermain sedikit dibelakang penyerang lain yang berbadan lebih besar seperti Llorente atau Vucinic, dan mendapatkan kebebasan dalam menguasai bola lebih banyak. Dengan kemampuan dribble dan tendangan jarak jauhnya, Tevez diyakini menjadi 'pemenang' dalam memperebutkan posisi second striker, atau bahkan striker utama..

Namun Tevez bukannya tanpa masalah. Sifatnya yang seperti Dr. Jekyll and Mr. Hyde dapat menyulitkan penyerang Argentina tersebut di Juventus. Di lapangan sosok Tevez memang mencerminkan pemain yang pantang menyerah sebelum peluit akhir berbunyi dan akan selalu berlari mengejar bola demi kemenangan tim. Namun di luar lapangan Tevez bisa dibilang sosok yang 'bermasalah'.

Di City ia kerap diberitakan bermasalah dengan manajer City kala itu ; Roberto Mancini. Penolakannya bermain sebagai pemain pengganti pada laga Liga Champions melawan Muenchen adalah salah satu bukti pembangkangan Tevez terhadap sang manajer. Tevez juga kerap dilaporkan membuat masalah pada saat latihan.

Tevez dan Mancini.
Dua orang yang pernah berseteru di Manchester City.

Antonio Conte sendiri dikenal sebagai manajer yang keras terhadap pemainnya dalam hal kedisiplinan. Kasus Paul Pogba yang tidak dimainkan ketika menghadapi Pescara musim lalu karena sang pemain terlambat menghadiri dua sesi latihan. Mengingat Tevez yang berpotensi mendatangkan 'masalah' di ruang ganti, kedua orang ini (Conte dan Tevez) harus sedikit menyesuaikan diri mereka agar dapat memaksimalkan potensi mereka masing-masing.

Selain faktor manajer, faktor fans juga menjadi beban tersendiri bagi Carlitos. Nomor punggung 10 yang sebelumnya menjadi milik Del Piero tentunya akan memberikan tekanan tersendiri bagi Tevez. Figur Del Piero yang bersahaja di dalam dan luar lapangan membuat Tevez seakan memiliki kewajiban lebih untuk menjaga nama baik nomor punggung keramat tersebut. Ekspetasi Juventini yang berlebih --untuk di dalam dan luar lapangan-- bisa menjadi bumerang bagi Tevez apabila salah bersikap.

Terlepas dari semua faktor diatas, Tevez yang merupakan penyerang kelas dunia pertama yang didatangkan Juventus semenjak tahun 2004 tentu diharapkan bisa mempertajam lini depan Juventus dan memberikan gelar bagi Bianconeri, baik di Italia maupun Eropa.


BENVENUTO CARLITOS !!!



7 komentar:

  1. yup.. ekpektasi kami juventini gede lah karna dia make nomor 10 punya ale

    BalasHapus
  2. Semoga aja gak berulah di Juve.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin. Ketimbang berulah semoga bisa membawa Juventus lebih sukses.

      Hapus
  3. Tipikal pemain argentina lainnya, lincah, kuat dan punya skill di atas rata-rata. Tevez, agaknya, lebih mudah beradapsi di Serie A yang dikenal keras, semoga saja begitu. Pemain ini kembali mengingatkan saya akan Ezequiel Lavezzi, hhuhu #gagalmoveon

    BalasHapus
  4. waw... bakalan makin tajem nih, tp semoga makin bnyk juga perlawanan sengit dari tim lain di liga Serie A

    BalasHapus
  5. sial -___- tevez jadi resmi ke juventus. next update game pes, juve bisa jadi alternative baru nih wkwkwk :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. 'Satu-satu'nya kelemahan Juventus di musim lalu jadi terbenahi semenjak Tevez datang :)

      Hapus

Dapat berkomentar menggunakan G+ namun mohon maaf tidak memperbolehkan akun anonim.

Sangat terbuka dengan segala macam komentar, apalagi yang bisa membangun untuk kemajuan blog ini.

Tidak disarankan untuk melakukan copas (copy-paste) terhadap segala tulisan di blog ini karena sewaktu-waktu dapat dilaporkan kepada DMCA Google yang menyebabkan blog si plagiat dapat dihapus dalam kondisi terparah.

Akhir kata, terima kasih sudah berkomentar ^^v

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...