1 Mei 2014

Oshimen Atau Mousoumen?


Kebanyakan orang Indonesia terkenal latah, latah dalam hal apapun. Termasuk dalam hal gaya hidup, cara berpakaian, jenis musik yang disukai hingga hal-hal yang bisa dikatakan sepele lainnya. Sifat latah ini membuat segala sesuatunya di Indonesia menjadi cepat menjadi trend, sayangnya meski dikategorikan sebagai trend namun banyak dari mereka yang hanya ikut-ikutan suka tanpa ada niatan untuk mendalami latar belakang sebenarnya dari trend tersebut.

Berbicara soal kebiasaan latah dan malasnya masyarakat mencari makna sebenarnya dari hal yang mereka buat menjadi sebuah trend, muncul sebuah pertanyaan apabila kita melihat para fans JKT48 sebagai contoh ; apakah mereka termasuk mereka yang oshimen terhadap member JKT48, atau hanya sebatas mousoumen?

Idol dan JKT48 bisa dikatakan sebagai salah satu trend terbaru dan sangat digandrungi hampir seluruh remaja di Indonesia, meski mayoritas diisi oleh para lelaki, namun tidak sedikit juga kaum hawa yang menggeluti trend ini karena alasan mereka masing-masing. 

Semenjak JKT48 populer di Indonesia, gaya hidup/berbahasa layaknya orang Jepang yang sebelumnya menjadi hobi/kebiasaan yang hanya digeluti golongan minoritas dan tidak mendapatkan porsi berita yang 'wah', mendadak menjadi sebuah hal yang wajar untuk dibicarakan setiap harinya. Hal ini juga yang memancing kata-kata berbahasa Jepang yang umum seperti ohayou (selamat pagi) dan oyasumi (selamat tidur) hingga kata khusus semisal oshimen (member yang didukung) menjadi konsumsi kebanyakan masyarakat Indonesia pada saat ini.



Tak terkecuali dengan terminologi macam oshimen yang memang digunakan secara umum para wota dari negara Jepang. Oshimen secara harfiah bisa diterjemahkan sebagai "member yang didukung", hal ini mengacu kepada  member dari 48G (48Group atau 48Family) yang didukung fans.

Wota pendukung ini layaknya tim sukses dalam pemilu, berhubung dalam 48G ada sebuah sistem yang dinamakan senbatsu yang juga berarti pemilu, maka oshimen adalah member yang didukung fans melalui bukti 'nyata' yaitu sumbangan suara agar sang member idola bisa mendapatkan posisi yang 'menguntungkan' dalam single yang akan datang.



Di Indonesia (dalam hal ini JKT48) sistem senbatsu sousenkyo baru saja selesai dilaksanakan (juga tak lupa ucapan selamat kepada Melody yang terpilih menjadi center). Bisa dibilang para fans --atau wota-- yang telah ikut serta untuk membantu voting member favorit mereka (baik dalam jumlah besar maupun sedikit) rasanya telah pantas disebut memiliki oshimen.

Lantas apa itu mousoumen?

Mousou (妄想) secara harfiah bisa diterjemahkan sebagai delusi, tentu yang dari awal kemunculan (atau kepopuleran) JKT48 tentu kenal dan dekat dengan kata 'delusi'. Delusi dalam batas 'normal' bisa dibilang hanya sebatas ingin diperhatikan oleh idolanya, jika tak dapat terjadi di kenyataan mereka akan melakukannya dalam fantasi atau circle kecil mereka sendiri. Jadi mousoumen bisa dibilang mereka yang berdelusi akan member 48G.

Tentu kita tidak bisa serta-merta menyebut mereka yang tidak berpartisipasi dalam acara senbatsu sousenkyo ini sebagai mousoumen, karena selayaknya kita sadar untuk membeli tiket voting (baca; CD) itu memerlukan biaya dan tidak semua orang memiliki biaya berlebih untuk dialokasikan dalam hal-hal semacam itu.

Mousoumen adalah bisa dikatakan sebagai fans --atau wota-- yang berdelusi terhadap member, bukan dalam artian baik, mousoumen ini bisa dikatakan mereka yang secara sadar-tidak sadar telah menyalah-gunakan bahasa delusi. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang  mengganggap member 48G sebagai (maaf) bahan pemuas nafsu mereka.

Contoh kecil ; chant "cabe-cabean" yang biasa diucapkan (oknum) fans JKT48 ketika lagu KFC mulai populer, padahal sebelumnya "cabe-cabean" identik dengan gadis-gadis berperilaku buruk. Secara tidak langsung mereka sudah menyatakan idola mereka (kalau benar mereka menganggapnya idola) sebagai sekumpulan/individu gadis berkelakuan buruk.

(Mereka bilang ini) cabe-cabean.

Oshimen adalah member yang didukung fans, maka dari itu agak aneh rasanya apabila ada sekumpulan (oknum) fans yang mau menyebut orang/idola yang mereka dukung dengan sebutan berkonotasi negatif. Entah itu karena memang "hanya ingin ikut-ikutan" atau mereka sebenarnya memang tidak ada niatan mendukung sang idola.



Jadi buat kalian (khususnya) fans JKT48 .....

Selama ini kalian oshimen atau mousoumen terhadap member JKT48 favorit kalian?


22 komentar:

  1. oshimen atau mousoumen? siapalah saya ini hhe

    BalasHapus
  2. Baru tahu nie istilah-istilah aneh di atas, selama ini yang saya tahu cuma cabe-cabean. Cabe merah, cabe hijau, cabe rawit, dan cabe keriting. haha

    BalasHapus
  3. Itu cabe cabeannya serem :(

    BalasHapus
  4. Oshimen=bias
    Mousoumen=fanboy/girl dalam konotasi negatif
    begitukah?

    BalasHapus
  5. Kalo soal jepang, saya lebih suka filmnya dari pada musiknya, itupun hanya detectif conan aja yang paling saya suka selebihnya cuma mampir aja.

    BalasHapus
  6. Mousoumen? Oshimen? saya Biasamen :v

    BalasHapus
  7. Aku oshimen! (--,)9 wohoo~

    BalasHapus
  8. Jadi ingat masa-masa ngidol, ingat bela-belain ke JKT. Tapi, gue ga maniak. Ga suka belanja abis-abis an buat merch, dll. Cuman seneng support beberapa yg gue suka. Btw, artikelnya keren sob.

    BalasHapus
  9. Gua bukan dua-duanya karena gua ga ngikutin idol-idolan kayak gini. Idola gua tuh pegulat-pegulat Smackdown. Oya, kalo JAV Idol termasuk Idol ga? Wkwkwk. *plaaaaak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam konteks umum JAV Idol termasuk idol om.
      Cuma kalau pake konteks khusus, misal postingan ini yang membedakan oshimen dan 'mousoumen', tentu logika-nya gabakal ngena di JAV Idol #IYKWIM

      Hapus
  10. Ngeri juga, jadi keinget video klipnya AKB48 yang diparody-in sama para pemain JAV, tapi oknum yang upload kasih judulnya pake kata "AKB 48" bukan parody O,o cerem.

    BalasHapus
  11. memang membingungkan, cewe = cabe2an, cowo=terong2an, kalau banci? terong dicabein, -_- ah sudahlah

    BalasHapus
  12. Entahlah bro, sepertinya gue cuma terpikat dengan kecantikan mereka semua, berarti gue termasuk yang mana dong ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa disebut fans biasa.
      Atau manusia normal, normal karena kalau ada individu cantik pasti banyak yang terpikat.

      Hapus
  13. mousoumen itu semacam karbitan atau bukan sih? :v

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaaaaa mungkin bisa dianggap seperti itu :3

      Hapus
  14. Beda konteks untuk ini.di tema yang laen si admin=azroel apalah namanya.membandingkan jkt48 dengan snh48!dengan mengatakan jkt48 ada yang kurang sana-sini dari segi apalahh dibandingkan snh48.dengan membuat pernyataan netral dari sudut pemerhati idol!pada kenyataanya,yang gue lihat dari sosmednya sendiri,dia lebih prefer snh48.suatu KEMUNAFIKAN jika ingin membandingkan dua group dari sisi netral seseorang.bagaimana bisa kalau orang yang berkomentar sudah bepihak kepada satu group.mudah-mudahan jika ingin memberi artikel antara kedua group,ada baiknya luruskan niat terlebih dulu.sangat naif kalau hanya menuangkan nafsu emosial belaka.yang justru tidak memberi kesan positif mengenai artikel yang dibuat.malahan menjadikan diri pada sifat yang ambigu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anuu (meskipun sudah dituliskan diatas), komentar ini sepertinya lebih cocok di postingan lain.
      Karena di postingan ini sama sekali tidak menyinggung SNH48 sama sekali.

      Tapi baiklah akan coba saya jawab.

      Apabila anda melihat socmed pribadi saya, saya akui saya memang memberikan porsi lebih kepada SNH48 ketimbang JKT48. Kenapa?
      Karena porsi informasi SNH48 jauh lebih minim dibandingkan JKT48, dan dari informasi yang saya sebarkan di socmed itu saya juga mendapatkan feedback dari teman-teman saya di socmed untuk menuliskan artikel se-netral mungkin.

      Saya akui memang tidak mungkin menulis sebuah artikel yang benar-benar netral apabila kita sudah berada/menyelami suatu dunia (dalam hal ini, 48Family), tapi untuk setiap postingan saya, saya berusaha untuk bertindak netral sebisa mungkin.

      Satu pertanyaan, menurut ingatan saya, saya menuliskan artikel "SNH48 vs JKT48" itu ketika saya baru awal mengenal SNH48 (dan saya membandingkannya dengan pengetahuan saya ketika juga baru mengenal JKT48). Dan seingat saya ketika saat itu saya tidak terlalu mengumbar SNH48 di socmed karena memang belum mendapatkan sumber informasi (yang menurut) saya valid.

      Jadi apakah mas muhammad ramadhani al-ghazali membandingkan artikel "Mana yang Lebih Baik, JKT48 atau SNH48?" yang notabene ditulis tanggal 3 Agustus 2013 dengan isi social media saya pada bulan Juli-Agustus 2013, atau hanya baru-baru ini?

      Karena kalau baru-baru ini tentu pengetahuan saya berbeda dengan pengetahuan saya ketika menulis postingan tsb.


      P.S
      Kalau ingin menanyakan lebih jelas tentang postingan "JKT48 vs SNH48" lebih baik tanyakan di postingannya langsung, karena saya tidak nyaman menjawab komentar OOT (Out Of Topic), meskipun saya juga yang menuliskannya. Karena saya selalu berusaha menjawab komentar sesuai dengan isi postingan yang saya tulis.

      Hapus

Dapat berkomentar menggunakan G+ namun mohon maaf tidak memperbolehkan akun anonim.

Sangat terbuka dengan segala macam komentar, apalagi yang bisa membangun untuk kemajuan blog ini.

Tidak disarankan untuk melakukan copas (copy-paste) terhadap segala tulisan di blog ini karena sewaktu-waktu dapat dilaporkan kepada DMCA Google yang menyebabkan blog si plagiat dapat dihapus dalam kondisi terparah.

Akhir kata, terima kasih sudah berkomentar ^^v

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...