7 Agustus 2014

Alter-ego Musisi Jepang


Apa itu alter ego? Alter ego bisa disebut sebagai "kepribadian yang lain dari seseorang", hal yang menyebabkan seseorang/sekelompok tertentu bertindak dan berpenampilan berbeda dari kepribadian mereka sehari-hari. Alter ego juga sering terlihat pada musisi Jepang.

Biasanya alter ego yang mereka ciptakan adalah sebagia wujud untuk meluapkan isi pikiran mereka tentang konsep maupun aransemen musik tertentu yang tidak bisa mereka wujudkan dalam band/identitas musisi mereka karena berbagai hal, sebut saja karena tidak sesuai dengan genre asli yang mereka usung. Maka dari itu tidak sedikit musisi asal Jepang yang menciptakan alter ego mereka agar mereka bisa lebih bebas dalam berekspresi.

Berikut adalah beberapa musisi asal Jepang dan alter ego mereka.


#1. NAKANO FUJOU SISTERS // FUDANJUKU


Konsep idol grup milik Teichiku Entertainment ini bisa dikatakan mirip dengan Dempagumi.inc, dimana semua member-nya merupakan w/otaku. Namun yang membedakannya adalah mereka bisa tampil dengan jenis 'gender'. Nakano Fujou Sisters adalah ketika mereka berdandan ala perempuan, sedangkan Fudanjuku adalah ketika mereka berdandan ala laki-laki.

Konsep musik Nakano Fujo Sisters dan Fudanjuku bisa dibilang lebih mirip 'fantasi seorang fujoushi/fudanshi' yang biasa dipikirkan/ditampilkan di berbagai media. Ohiya, mereka semua ini berjenis kelamin perempuan sebenarnya.


#2. TOMMY FEBRUARY6 // TOMMY HEAVENLY6


Tomoko Kawase sebenarnya adalah vokalis dari band The Brilliant Green, namun karena band tersebut memutuskan untuk hiatus maka Tomoko memulai project solo dengan menciptakan karakter Tommy February6. Nama Tommy February6 sendiri diambil dari tanggal ulang tahun Tomoko sendiri. Tommy February6 memiliki konsep imut, inosen, dan hal-hal cerita lainnya.

Sedangkan Tommy Heavenly6 --yang diciptakan Tomoko setelah menciptakan Tommy February6-- adalah alter ego Tommy February6. Berbeda dengan Tommy February6, Tommy Heavenly6 mengusung musik pop rock dan terlihat memiliki persona yang lebih gelap dibanding Tommy February6.


#3. KIRYU // MY DRAGON


Jika mencari contoh alter ego musisi yang diciptakan 'sebatas' ingin bersenang-senang dan menggila, mungkin Kiryu--My Dragon bisa dibilang jawaban paling cocok. Kiryu adalah band visual kei yang menggunakan perpaduan musik tradisional Jepang dengan musik heavy metal modern.

Sedangkan My Dragon, meskipun mereka menyebutkan sebagai band tapi entah mengapa malah lebih cocok dibilang idol grup, kecuali semua member-nya tidak bisa dibilang 'idol' sama sekali. Aransemen lagu? Jangan diharapkan My Dragon memiliki musik seperti Kiryu, lagu-lagu My Dragon bisa dikatakan sebagai celotehan member Kiryu yang tak bisa mereka ucapkan (selagi membawa nama Kiryu).


#4. SOUND HORIZON // LINKED HORIZON


Jika ditanya apa perbedaan antara Sound Horizon dengan Linked Horizon mungkin yang paling gampang terpikirkan adalah "Sound Horizon itu 'bebas', sedangkan Linked Horizon digunakan untuk 'menjual'.". Karena memang Sound Horizon lebih banyak berkutat di tema semacam doujin ketimbang Linked Horizon yang mengisi soundtrack untuk game dan anime.

Selain itu perbedaan dari 'kedua' fantasy band --yang sebenarnya cuma ganti nama, bahkan tipe musik dan aransemennya bisa dibilang sama atau 'saling tiru'-- ini bisa dibilang kalau Sound Horizon biasa 'menceritakan' lagunya dengan sudut pandang orang pertama, sekarang Linked Horizon lebih memposisikan diri sebagai orang ketiga.


#5. NIGHTMARE // SENDAI KAMOTSU


Nightmare adalah band rock visual kei asal Sendai yang lebih dikenal karena lagu "The World" dan "Alumina" milik mereka menjadi OST dari anime Death Note. Musik rock/hard rock Nightmare lebih dikenal dengan aliran Gianizm, sebuah aliran yang merujuk dari filosofi Gian, karakter dari anime/manga Doraemon yang berbunyi "milikmu adalah milikku, milikku hanya milikku".

Mirip dengan Kiryu dan My Dragon, Nightmare dan Sendai Kamotsu ini bagai langit dan bumi. Sendai Kamotsu (yang 'hanya' ditambahkan Kurihara sebagai programmer) sekilas lebih cocok membuat penonton tertawa karena penampilan mereka ketimbang terhibur dengan musik. Selain itu seruan bahwa mereka mencintai kaum gay menyebabkan para fans Sendai Kamotsu (obviously bukan fans Nightmare. mungkin) mengucapkan "one more gay" ketimbang "encore" dalam setiap penampilan mereka.


18 komentar:

  1. AKHIRNYA OM PARID NGEBLOG LAGI DISINI :'O
    *cuma fokus sama pengertian alter ego*
    *Nggak begitu ngikutin band jepun kecuali laruku*
    *nggak bisa komentar kecuali..*

    WAAA OM PARID WAAA

    *padahal jarak sama post lalu cuma sebulan*

    (eh ini apaan sih wakaka)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Laruku juga ada alter-ego ; Punk en Ciel, tapi karena cuma ditampilin sekali (ga diseriusin macam yang diatas ini) ga ane tulis :3

      Ngg...nganu soal blogpost ( .__.)//

      Hapus
  2. one more gay....untung aku tidak kuciwa karena dulu hanya sekedar suka 2 lagu ost itu, bukan penggemarnya.

    BalasHapus
  3. pencitraan kepribadian ganda? itukah.

    BalasHapus
  4. Akashi di Kuroko No Basket juga alter Ego :v haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akashi kan karakter anime/manga, bukan musisi .__.

      Hapus
  5. udah lama nggak ke sini, makin jepang banget.

    numpang eek di sini~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Atuhlah daku ngertinya cuma hal-hal Jejepangan Fun :'(

      Ngg...nganu mba, WC umum disana *entah nunjuk kemana* :p

      Hapus
  6. hastaga band viskei ternyata alternya gelo juga..
    dan Nightmare... gak nyangka.... o_o

    tapi kadang tidak semudah itu membuat alterego kali ya, makanya kayak YUI sampe bermasalah dan alih2 bikin alter ego, dia malah "terlahir kembali" dengan genre yg baru dan mulai dr nol...

    Hoshi di Arakawa Under The Bridge juga gitu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya kalau mau bikin alter-ego buat alih genre emang susah mz, soalnya fansnya udah kadung cinta sama 'genre lama' si musisi. Jadi kayak shock culture gitu lah.

      Tapi kalau buat becanda-becanda macam dua band v-kei diatas mah .... well .....

      Hapus
  7. jadi ini intinya kebalikan ya bang :3 ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Enggak selalu kebalikan juga.
      Mungkin lebih tepat kalau dibilang sisi yang tak pernah ditampilkan di 'karakter' mereka biasanya.

      Hapus
  8. gue punya filmnya yang pertama. tapi belum gue tonton

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas, sehat?
      Yang ngebahas film siapa yah?
      Apa komentar salah postingan?

      Hapus
  9. Jika diri tercipta "asli Lokal" tapi dipaksakan ingin menjadi seperti Idolanya ex: diK-pop K-popin, itu Alter Ego juga ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya masih kurang mengerti pertanyaan mas Dani.
      Maksud "asli lokal" ini dari sisi apa? Dari segi wajah apa selera bermusik apa ada hal lain?

      Jika hanya sebatas ingin menjadi seperti orang lain --dalam hal ini, idolanya-- maka menurut saya lebih cocok disebut impresonator ketimbang alter-ego.

      #CMIIW

      Hapus
    2. *ralat typo. Bukan "impresonator", tapi "impersonator".

      Hapus
  10. Grup teater fateta namanya Alter Ego, dan gua baru tau artinya sekarang :|

    BalasHapus

Dapat berkomentar menggunakan G+ namun mohon maaf tidak memperbolehkan akun anonim.

Sangat terbuka dengan segala macam komentar, apalagi yang bisa membangun untuk kemajuan blog ini.

Tidak disarankan untuk melakukan copas (copy-paste) terhadap segala tulisan di blog ini karena sewaktu-waktu dapat dilaporkan kepada DMCA Google yang menyebabkan blog si plagiat dapat dihapus dalam kondisi terparah.

Akhir kata, terima kasih sudah berkomentar ^^v

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...