14 Februari 2016

Buruknya Pemain Brazil di Juventus


Siapa yang meragukan kemampuan bakat-bakat asal negeri Samba? Pemain asal Brazil kerap dihubungkan dengan pemain berteknik tinggi yang dapat sukses dan membawa sukses tim manapun yang dibelanya.

Tapi hal tersebut seakan tidak berlaku untuk Juventus. Memang musim 2015/2106 ini La Vecchia Signora memiliki empat pemain asal Brazil (Alex Sandro, Hernanes, Neto dan Rubinho), namun praktis hanya Alex Sandro yang terlihat mampu menampilkan performa terbaiknya karena Hernanes terlihat masih mencari performa terbaik sedangkan Neto dan Rubinho masih tak bisa menggeser supremasi Gigi Buffon dibawah mistar gawang.

Namun sesungguhnya ada lumayan banyak legiun Brazil yang gagal bersinar kala berseragam hitam-putih Juventus pasca kasus Calciopoli.


FELIPE MELO


Pindah ke Juventus bisa jadi adalah pilihan terburuk dari karir Felipe Melo. Bagaimana tidak? Dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik di Serie-A semasa membela Fiorentina, Melo kemudian memilih hengkang ke Juventus dan langsung mendapatkan 'penghargaan' Bidone D'oro (penghargaan sebagai pemain terburuk Serie-A) pada akhir tahun 2009.

Meskipun awal karirnya di Juventus akan terlihat cemerlang, namun kesulitan beradaptasi dengan formasi main Juve dan faktor emosi membuat Melo seakan jadi titik lemah di lini tengah Juventus. Puncaknya adalah ketika ia berseteru dengan Thiago Motta saat melakoni derby D'Italia akibat menyikut Mario Balotelli.

Uniknya setelah hanya semusim berseragam Juventus (dua musim kemudian ia dipinjamkan ke Galatasaray), Melo memilih kembali ke Serie-A, kali ini ia berseragam Internazionale Milan yang merupakan rival abadi Juventus.


DIEGO RIBAS


Diego Ribas da Cunha atau lebih dikenal dengan nama Diego sebenarnya mampu beradaptasi dengan cukup baik dengan kultur Juventus. Seperti Felipe Melo, Diego mampu menampilkan penampilan menawan di posisi nomor 10 dengan torehan gol dan assist. Namun pada putaran kedua musim kompetisi 2009/2010 ia mengalami penurunan karena formasi Juve saat itu tidak cocok dengan gaya mainnya.

Puncaknya Diego pun berseteru dengan Ciro Ferrara, allenatore Juventus saat itu, Diego pun akhirnya dilepas Juventus pada akhir musim 2009/2010 ke klub Jerman, VfL Wolfsburg. Kepindahannya pun tak lepas dari kontroversi karena Diego secara terbuka mengkritik kebijakan transfer Guiseppe Marotta yang menyetujui kepindahannya.


AMAURI


Sebelum bergabung dengan Juventus, Amauri merupakan pemain yang diyakini sebagai predator baru dari Serie-A Italia. Juventus akhirnya memenangkan perburuan Amauri atas Milan dengan membayar 23 juta Euro kepada Palermo pada akhir musim 2007/2008. Musim pertamanya dapat dikatakan sukses dengan torehan 11 gol dibawah asuhan Claudio Ranieri.

Namun nasib baik Amauri hanya bertahan satu musim, di musim 2009/2009 Amauri seakan kehilangan naluri mencetak golnya, ia juga menjadi salah satu pemain yang disalahkan fans atas pencapaian buruk Juventus karena hanya bisa mencetak enam gol dari 30 laga. Di musim berikutnya pun nasib Amauri tak kunjung membaik karena ia lebih sering dibangku-cadangkan Luigi del Neri.


ROMULO


Romulo merupakan pemain pinjaman dari Hellas Verona yang didatangkan sebagai back-up dari Stephan Lichsteiner. Kegagalan Romulo bersama Juventus lebih banyak disebabkan karena faktor cidera yang selalu menghampirinya. Secara teknik sebenarnya Romulo tidaklah begitu buruk, buktinya sebagai pemain Brazil-Italia, namanya sempat skuat sementara timnas Italia pada tahun 2014, namun minimnya waktu bermain karena diganggu cidera membuat sang pemain batal tampil bersama Ill Azzuri. Romulo pun akhirnya dikembalikan lagi ke Hellas Verona.


LUCIO


Transfer Lucio ke Juventus mungkin sedikit mengagetkan mengingat ia didatangkan langsung dari klub rival, Internazionale Milan. Lucio awalnya akan digunakan Conte untuk formasi tiga defender bersama Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci, namun faktor cidera dan inkonsistensi performa membuat posisi Lucio digantikan oleh Andrea Barzagli.

Lucio hanya mencatatkan empat penampilan di semua kompetisi selama berseragam Juventus, karena hal itupula Juventus akhirnya memutus kontraknya pada Desember 2012. Lucio pun memutuskan untuk kembali berkarir di Brazil setelah kontraknya diputus Juventus.

3 komentar:

  1. Saya rasa pemain Brazil lebih cocok di Barcelona.

    BalasHapus
  2. Ia ya, kayaknya pemain asal brazil tak cocok main di Juve.

    Mungkin kurang hokii,

    BalasHapus

Dapat berkomentar menggunakan G+ namun mohon maaf tidak memperbolehkan akun anonim.

Sangat terbuka dengan segala macam komentar, apalagi yang bisa membangun untuk kemajuan blog ini.

Tidak disarankan untuk melakukan copas (copy-paste) terhadap segala tulisan di blog ini karena sewaktu-waktu dapat dilaporkan kepada DMCA Google yang menyebabkan blog si plagiat dapat dihapus dalam kondisi terparah.

Akhir kata, terima kasih sudah berkomentar ^^v

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...