29 November 2019

Privilege Seorang Tsubasa Ozora


Beberapa hari terakhir, netizen Indonesia menemukan suatu topik yang 'seru' untuk dibahas, yaitu privilege, atau yang bila dialih-bahasakan ke bahasa Indonesia menjadi 'hak istimewa'. Privilege yang dibahas berupa kemudahan yang dirasakan seorang individu dan "biasanya" dibandingkan dengan individu lain yang tidak merasakan hak istimewa tersebut.

Dalam dunia anime sendiri, Tsubasa Ozora dari serial Captain Tsubasa karya Yōichi Takahashi juga bisa dibilang menyelipkan 'keistimewaan' pada diri Ozora Tsubasa selaku karakter utama.


Tsubasa bisa dibilang berasal dari keluarga yang berkecukupan, apabila dilihat dari kondisi di rumah mereka yang adem ayem, belum lagi dukungan penuh orang tua agar anak mereka bisa fokus menggeluti hobinya bermain sepakbola. Keluarga Tsubasa juga digambarkan tidak terlalu ambil pusing saat anak mereka ingin berhenti sekolah untuk pergi ke Brazil demi mengejar cita-citanya sebagai pesepakbola profesional. 

Selain bakat alam yang dimilikinya, ia juga mendapatkan 'keistimewaan' lain yaitu mendapatkan pelatihan khusus dari mantan pemain timnas Brazil; Roberto Hongo. Pelatihan Roberto memungkinkan Tsubasa memiliki teknik shoot andalan Drive Shoot, yang nantinya ia modifikasi menjadi Flying Drive Shoot. Meski begitu, tidak salah apabila kita menyebutkan Tsubasa tidak benar-benar menciptakan teknik andalannya sendiri (meskipun ia memiliki kemampuan meniru teknik orang lain dengan cepat, seperti Aurora Curtain milik Levin), bandingkan dengan Hyuga yang harus mati-matian berjuang mengembangkan diri agar bisa melakukan Raiju Shot dan/atau Stormy Resurrection.


Dibawah ajaran Roberto juga, Tsubasa mendapatkan pelajaran berbahasa Portugis, bahasa yang memudahkan dirinya saat belajar di San Paulo hingga Barcelona nantinya. Bahkan pada fase Jr. Youth, pengalaman berbahasa Portugis memungkinan dirinya berkomunikasi dengan Juan Diaz (Argentina).

D̶a̶n̶ ̶j̶a̶n̶g̶a̶n̶ ̶m̶u̶l̶a̶i̶ ̶m̶e̶m̶b̶a̶h̶a̶s̶ ̶k̶e̶n̶a̶p̶a̶ ̶R̶o̶b̶e̶r̶t̶o̶ ̶b̶e̶t̶a̶h̶ ̶b̶e̶r̶l̶a̶m̶a̶-̶l̶a̶m̶a̶ ̶d̶i̶ ̶r̶u̶m̶a̶h̶ ̶k̶e̶l̶u̶a̶r̶g̶a̶ ̶O̶z̶o̶r̶a̶.̶

Jadi secara garis besar, Tsubasa Ozora adalah contoh nyata (dalam dunia anime/manga) karakter yang diuntungkan privilege mereka. Mau seperti apapun alasan yang dilontarkan nanti, Tsubasa mendapatkan kemudahan dalam menggapai mimpinya sebagai pesepakbola profesional. Memang, Tsubasa anak yang berbakat, namun bakat besar yang dimilikinya bisa jadi tidak terasah apabila kondisi lingkungannya tidak mendukung secara penuh.

Mau tahu contoh kurangnya privilege akan mempersulit seseorang untuk fokus menggapai cita-cita?

Tanyakan saja pada Kojiro Hyuga yang sering mengambil kerja paruh waktu diluar latihan sepakbola untuk membantu keluarganya yang single mother. Bawaan dari lingkungan ini juga membuat Hyuga terkesan 'kasar' dan 'arogan' meski aslinya bisa menunjukkan sisi lembutnya.




1 komentar:

Dapat berkomentar menggunakan G+ namun mohon maaf tidak memperbolehkan akun anonim.

Sangat terbuka dengan segala macam komentar, apalagi yang bisa membangun untuk kemajuan blog ini.

Tidak disarankan untuk melakukan copas (copy-paste) terhadap segala tulisan di blog ini karena sewaktu-waktu dapat dilaporkan kepada DMCA Google yang menyebabkan blog si plagiat dapat dihapus dalam kondisi terparah.

Akhir kata, terima kasih sudah berkomentar ^^v

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...