5 Februari 2011

Jadi Babysitter Sementara

Begini ceritanya ....

Di saat kontrakan sepi tanpa orang akibat semua pulang (termasuk Upay sang Penghuni Gelap Tetap) tiba-tiba buk Komala selaku pemilik kontrakan datang untuk mengecek keadaan renovasi rumah. Ia datang tidak sendiri, ia ditemani oleh ketiga anaknya yang masing-masing sekolah pada kelas dua SMP, enam SD dan dua SD.

*Si Upay balik ke kostannya akibat modemnya mendadak nggak bisa dipake.

Pada awalnya anak-anaknya masih dengan manisnya bermain-main di luar (baca: depan kontrakan), tapi seiring berjalannya waktu mereka pun masuk ke kontrakan dan melihat (kemarin-kemarin udah lihat juga sih) Nintendo wii punya si Danu dalam keadaan nganggur. Lalu mereka pergi menemui gua dan dengan muka tanpa dosa ala anak-anak berkata "om, boleh maen Nintendonya nggak?"

*Sial, emang muka gua setua itu?

Berhubung itu bukan Nintendo gua dan Danu bilang kalau ada yang mau pakai ya pakai saja, maka gua perbolehkanlah anak-anak itu untuk main, dengan saya sebagai pengawasnya (pengawas Nintendonya, bukan anak-anaknya).

Nintendo wii

Pertama-tama mereka ingin main PES 2011, saat main mereka sedikit kagok dengan sistem wii yang menggunakan nunchuck, yang pastinya sangat berbeda dengan kontrol dualshock yang biasa ditemukan pada Playstation (ya emang apa lagi yang pake dualshock?). Setelah mulai bingung main PES, yang paling kecil ingin main Monster Hunter Tri (3) karena covernya yang keren (katanya), dan tampaknya mereka menikmati membunuh monster-monster itu (meski cuma monster cupu). Setelah puas membunuh mereka pun istirahat karena nunchuck-nya juga butuh istirahat (baca: re-charge baterai).

Setelah mereka senang-senang main di luar dan setelah baterai nunchuck-nya full, mereka kembali ke dalam untuk main, kali ini main wii Sport. Mereka main ini atas rekomendasi saya akibat mereka terlalu sering ribut kalau main PES atau Monster Hunter (ada yang nggak bisa main PES dan mereka malah rebutan pas main Monster Hunter) dan tampaknya mereka menikmati main tenis meja dan swordplay hingga buk Komala (yang punya kontrakan dan ibu mereka) memanggil mereka untuk kembali pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dapat berkomentar menggunakan G+ namun mohon maaf tidak memperbolehkan akun anonim.

Sangat terbuka dengan segala macam komentar, apalagi yang bisa membangun untuk kemajuan blog ini.

Tidak disarankan untuk melakukan copas (copy-paste) terhadap segala tulisan di blog ini karena sewaktu-waktu dapat dilaporkan kepada DMCA Google yang menyebabkan blog si plagiat dapat dihapus dalam kondisi terparah.

Akhir kata, terima kasih sudah berkomentar ^^v

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...