Mungkin ini bukan kali pertama Indonesia melangkah ke partai final AFF CUP (dulu bernama Piala Tiger), tapi mungkin ini lah pertama kalinya Indonesia sukses melanggeng ke final dengan hasil sempurna, meraih kemenangan di semua laga dan pertama kalinya skuad merah-putih dihuni pemain yang bukan 100% keturunan Indonesia.
Ada dua pemain "asing" yang menjadi kunci dari hasil gemilang tim merah-putih di AFF CUP kali ini. Pertama ialah Christian Gonzales, striker Persib Bandung ini telah lama menjadi WNI tapi belum mendapat izin untuk mengenakan seragam timnas karena ia memperoleh status WNI bukan karena memiliki darah Indonesia, melainkan karena telah tinggal di Indonesia selama 5 tahun lebih dan beristrikan seorang Indonesia.
Pemain kedua ialah wonderkid keturunan Indo-Belanda, Irfan Bachdim. Mantan pemain junior Ajax Amsterdam ini sebenarnya sudah lama berada dalam radar Indonesia, tapi karena masalah administrasi baru bisa mengenakan seragam kebanggaan Indonesia sekarang.
Penampilan kedua pemain "baru" ini menambah daya gedor timnas, belum lagi pemain muda fenomenal asal Papua, Okto Manianni yang seakan mengalahkan pamor seniornya di timnas, Boaz Sollosa dengan pergerakan apiknya di sayap Indonesia.
Dalam final kali ini pun suasana terasa seperti suasana derby tim-tim elit Eropa. Hal ini disebabkan karena Indonesia akan menghadapi Malaysia di partai final AFF CUP. Seperti yang sudah umum diketahui publik bahwa saat ini kondisi hubungan Indonesia-Malaysia sedang dalam kondisi "tegang" akibat beberapa masalah politik antar kedua negara. Semoga saja ketegangan politik tersebut tidak mengurangi nilai sportivitas dari permainan kedua negara.
Ada dua pemain "asing" yang menjadi kunci dari hasil gemilang tim merah-putih di AFF CUP kali ini. Pertama ialah Christian Gonzales, striker Persib Bandung ini telah lama menjadi WNI tapi belum mendapat izin untuk mengenakan seragam timnas karena ia memperoleh status WNI bukan karena memiliki darah Indonesia, melainkan karena telah tinggal di Indonesia selama 5 tahun lebih dan beristrikan seorang Indonesia.
Pemain kedua ialah wonderkid keturunan Indo-Belanda, Irfan Bachdim. Mantan pemain junior Ajax Amsterdam ini sebenarnya sudah lama berada dalam radar Indonesia, tapi karena masalah administrasi baru bisa mengenakan seragam kebanggaan Indonesia sekarang.
Penampilan kedua pemain "baru" ini menambah daya gedor timnas, belum lagi pemain muda fenomenal asal Papua, Okto Manianni yang seakan mengalahkan pamor seniornya di timnas, Boaz Sollosa dengan pergerakan apiknya di sayap Indonesia.
Dalam final kali ini pun suasana terasa seperti suasana derby tim-tim elit Eropa. Hal ini disebabkan karena Indonesia akan menghadapi Malaysia di partai final AFF CUP. Seperti yang sudah umum diketahui publik bahwa saat ini kondisi hubungan Indonesia-Malaysia sedang dalam kondisi "tegang" akibat beberapa masalah politik antar kedua negara. Semoga saja ketegangan politik tersebut tidak mengurangi nilai sportivitas dari permainan kedua negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dapat berkomentar menggunakan G+ namun mohon maaf tidak memperbolehkan akun anonim.
Sangat terbuka dengan segala macam komentar, apalagi yang bisa membangun untuk kemajuan blog ini.
Tidak disarankan untuk melakukan copas (copy-paste) terhadap segala tulisan di blog ini karena sewaktu-waktu dapat dilaporkan kepada DMCA Google yang menyebabkan blog si plagiat dapat dihapus dalam kondisi terparah.
Akhir kata, terima kasih sudah berkomentar ^^v