22 November 2011

Football Manager 2012 (First Season)

Football Manager 2012
 Akhirnya setelah menunggu sekian lama game Football Manager (FM) edisi terbaru yaitu FM 2012 sukses di-install di laptop saya. Meski harus meng-uninstall game PES 2011 tapi tidak apa-apa, karena memang pada dasarnya saya lebih menyukai FM dibandingkan PES.

Seperti seri-seri FM sebelumnya, saya langsung memulai game ini menggunakan raksasa Italia asal Turin ; Juventus.


Pertama kali memainkan Juventus yang langsung menarik perhatian ialah kedalaman skuad yang dimilikinya. Juve memiliki banyak pelapis yang memiliki kualitas sepadan dengan pemain utama.

Untuk posisi centre-back sendiri ada nama-nama besar seperti Giorgio Chiellini, Andrea Barzagli, Leonardo Bonucci dan rising star Frederik Sorensen, kehadiran mereka ditopang dengan full-back berkualitas seperti Paolo De Ceglie, Marco Motta dan Stephan Lichtsteiner. Lini tengah sendiri bisa disebut sebagai yang terbaik di Serie-A, dengan hadirnya gelandang kreatif macam Marchisio dan Pirlo yang ditopang dua orang gelandang destroyer pada diri Arturo Vidal dan Pazienza menjanjikan keseimbangan pada lini tengah Juventus. Lini depan sendiri dihuni goal-getter andal pada diri Alessandro Matri, didukung dua trequartista ; Mirko Vucinic dan Fabio Quagliarella.

Dengan hasil pra-musim yang cukup bagus, akhirnya Serie-A musim 2012-2013 dimulai. Meski pada pertandingan pertama saya harus tertahan di kandang sendiri melawan Cagliari, tapi pada pertandingan kedua berhasil melumat Parma dengan skor 4-1 ! Setelah kemenangan atas Parma Juventus pun perlahan namun pasti berhasil memantapkan diri di papan atas klasemen, tepatnya berada pada peringkat kedua di bawah Internazionale Milan yang mencatat hasil sempurna hingga pekan ke-18.

Peruntungan mulai berubah pada awal 2013, ketika sebelumnya (pada bulan November) terjadi semacam 'keanehan' pada Juventus. Keanehan yang dimaksud adalah beralihnya kepemilikan Juventus dari Andrea Agnelli kepada Pavel Nedved (?), tapi dengan kedatangan Nedved menjadi pemilik baru di Juventus saya selaku manajer mendapat tambahan dana transfer sebesar 41 juta Euro, setelah sebelumnya tidak memiliki dana transfer sama sekali.

Dana transfer sebanyak itu saya alokasikan untuk membeli striker muda Internacional ; Leandro Damiao. Damiao sendiri sukses direkrut dengan dana sebesar 30 juta Euro. Saya membeli Damiao karena menginginkan seorang penyerang muda yang haus gol untuk melapisi Matri, setelah sebelumnya usaha untuk mendaratkan Neymar ditolak secara pribadi oleh sang pemain.

Leandro Damiao

Tapi ternyata pembelian Damiao terbukti sebagai pembelian gagal. Dari beberapa kesempatan yang saya berikan padanya, penyerang muda asal Brazil ini gagal menunjukkan performa yang optimal. Damiao hanya sukses dua kali menggetarkan jala gawang lawan dari (sekitar) 12 kali penampilannya berseragam bianconeri. Untungnya performa stabil dari tiga penyerang lainnya mampu menutupi kelemahan yang disebabkan oleh pemuda Brazil ini.

Untuk lini tengah saya menggunakan kuartet Pepe-Pirlo-Vidal-Krasic pada beberapa laga awal. Namun performa meyakinkan dari Eljero Elia saat diberikan kesempatan telah membuatnya lambat-laun mendapatkan kepercayaan saya. Puncaknya ialah ketika ia sukses tampil dalam delapan laga berturut-turut sebagai starter, mengalahkan Pepe yang semula menghuni posisi sayap kiri. Keunggulan utama dari Elia ialah kemampuannya untuk mencetak gol dan mampu menusuk dari sisi kanan pertahanan lawan.

Posisi pemain bertahan sendiri tidak terlalu banyak mengalami perubahan, hanya saja terkadang saya harus meletakkan Chiellini pada posisi full-back kiri kalau De Ceglie tidak bisa bermain karena cidera maupun akumulasi kartu. Kejutan muncul dari Bonucci, pemain ini sebenarnya secara statistik kalah jika dibandingkan dengan Barzagli, namun dalam permainan ia mampu menampilkan hal yang lebih mengagumkan dari Barzagli.

Hasil akhir dari musim pertama saya ialah gelar scudetto yang berhasil diraih saat Serie-A masih menyisakan tiga pertandingan lagi. Sedangkan pada ajang Piala Italia langkah saya harus terhenti karena kekalahan 0-1 dari Napoli pada babak perempat final. Kemenangan terindah ialah saat menumbangkan Internazionale 2-1 di San Siro setelah sebelumnya dikalahkan di stadium Juventus Arena 1-3.

Nantikan rekapan per musim permainan Football Manager saya lagi ^^v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dapat berkomentar menggunakan G+ namun mohon maaf tidak memperbolehkan akun anonim.

Sangat terbuka dengan segala macam komentar, apalagi yang bisa membangun untuk kemajuan blog ini.

Tidak disarankan untuk melakukan copas (copy-paste) terhadap segala tulisan di blog ini karena sewaktu-waktu dapat dilaporkan kepada DMCA Google yang menyebabkan blog si plagiat dapat dihapus dalam kondisi terparah.

Akhir kata, terima kasih sudah berkomentar ^^v

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...