Demonstrasi atau demo adalah hal yang lazim dilakukan oleh mahasiswa negeri ini sebagai usaha terakhir untuk melakukan kritik terhadap kebijakan yang diambil pemerintah yang sekiranya dirasa merugikan masyarakat banyak. Di Indonesia demo biasanya terjadi apabila pemerintah akan mengesahkan suatu kebijakan baru atau untuk 'memperingati' suatu kejadian tertentu, contoh ; memperingati 100 hari terpilihnya Presiden negara dan meminta realisasi dari janji-janji yang diucapkan kala masa kampanye.
Kenapa demonstrasi sering dihubungkan dengan mahasiswa ? Karena berbeda dengan negara-negara berkembang dan maju lainnya, di Indonesia mahasiswa dianggap sebagai kaum yang paling intelektual dan akan selalu memperjuangkan hak-hak rakyat. Sangat berbeda jika kita membandingkan dengan negara maju seperti Amerika Serikat, dimana mayoritas demo dilakukan oleh masyarakat biasa karena mereka memang paham dan melek dengan kondisi yang dialami negaranya.
Kecenderungan masyarakat yang terkesan 'menyerahkan' segala urusan menyampaikan aspirasi masyarakat ke pemerintah kepada mahasiswa terkadang membuat para demonstran yang mayoritas remaja tersebut seringkali bertindak seenaknya dan tidak jarang menjurus pada tindakan anarkis. Dampak negatif terbaru dari 'kesalahkaprahan' demonstarsi ini ialah kematian salah satu mahasiswa Universitas Bung Karno ; Sondang Hutagalung yang meninggal akibat aksi bakar diri di depan Istana Negara pada hari Rabu (7 Desember 2011) lalu.
Kematian Sondang seakan membawa kita kepada dua kesimpulan ; 1) Apakah mahasiswa zaman sekarang sudah terlalu jauh dalam mengartikan makna sebenarnya dari demonstrasi itu sendiri hingga terkadang bertindak anarkis, vandalisme, hingga rela kehilangan nyawanya sendiri, ataukah 2) Para perwakilan rakyat yang sedang duduk manis di kantor pemerintahan itu memang sudah lupa dan buta akan tugasnya sebagai wakil rakyat yang memang harus mengabdi pada rakyat ?
Selain tindakan mahasiswa yang terkadang diluar kendali, dampak negatif lainnya dari demonstrasi datang dari pihak kepolisian sendiri. Polisi yang seyogyanya 'hanya' menjaga ketertiban dan keamanan para demonstran tidak jarang malah menjadi oknum pemicu yang membuat para demonstran semakin beringas, tidak jarang juga terlihat di berita-berita bahwa ada beberapa oknum polisi yang bertindak semena-mena kepada para demonstran. Kurangnya kemampuan para demonstran dan para penegak untuk berpikir dengan kepala dingin dan menahan emosi sering menjadi titik awal bentrokan yang bisa memakan korban luka tersebut.
Proses pengusutan siapa biang keladi dari bentrokan yang terjadi antara demonstran dan pihak kepolisian jarang menemui hasil. Hal yang wajar mengingat jumlah massa dan situasi dalam demo seringkali mudah untuk memicu emosi masing-masing pihak. Pada akhirnya demonstran akan menjadi pihak yang disalahkan bila tidak ada korban jiwa, sebaliknya jika ada korban meninggal, proses hukum yang terjadi bisa berbelit-belit hingga sangat jarang yang diselesaikan secara adil di mata hukum.
Namun sebenarnya tidak semua mahasiswa di negeri ini menjadi orang yang bergerak dalam kegiatan demo seperti yang marak diberitakan. Biasanya mereka yang sering terlibat kegiatan demo ialah mereka yang aktif dalam kegiatan kemahasiswaan kampusnya dan terkesan 'terdoktrin' bahwa dengan melakukan demo mereka bisa membuat pemerintah untuk mematuhi segala macam permintaan mereka (mengatasnamakan rakyat).
Padahal tidak selamanya demo itu diperlukan (untuk beberapa kebijakan tertentu). Misalkan dalam beberapa hari ke depan pemerintah akan menentapkan kebijakan untuk menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak). Hal ini langsung mendapatkan respon dari mahasiswa se-Indonesia dan mereka langsung menggelar demonstrasi di beberapa tempat. Reaksi pemerintah ? Sejauh ini para wakil rakyat tidak bergeming dengan tindakan yang dilaksanakan mahasiswa di beberapa daerah (yang beberapa diantaranya berlangsung ricuh) tersebut.
Kenapa bisa seperti itu ? Well, memang dengan naiknya harga BBM dipastikan kehidupan masyarakat akan menjadi lebih berat. Namun pernahkan ada yang berpikir kenapa harga BBM naik ? Apa yang terjadi jika pemerintah tidak menaikkan harga BBM ? Ingat bahwa Indonesia bukanlah negara kaya seperti negara-negara superpower macam Amerika Serikat dan Rusia. Pemerintah terkadang harus mengorbankan subsidi BBM agar dapat menyalurkannya ke sektor-sektor yang lebih membutuhkan subsidi seperti pendidikan, kesehatan dan listrik masuk desa.
"Indonesia tidak sekaya yang disampaikan literatur"(Farid Permana Putra Azroel)
Terkadang tindakan yang benar bisa menjadi tindakan salah bila dilakukan pada kesempatan yang salah, dan tindakan yang salah bisa menjadi tindakan paling benar pada kesempatan yang benar. Maka sebaiknya para pendemo lebih mempelajari apa isu yang akan mereka bawa kehadapan pemerintah dengan pertimbangan yang lebih matang lagi. Jangan sampai demonstrasi yang bertujuan untuk menyuarkan pendapat-pendapat rakyat berubah menjadi ajang saling bantai antar massa pendemo dengan pihak pemerintahan. Semoga tidak ada lagi anak bangsa yang harus gugur 'sia-sia' hanya karena emosi dan terbawa suasana sesaat saja.
Sumber :
1. Kata senior ane, jgn percaya media. Katanya media cuma nampilin yg ekstrim aje, yg pas lagi damainya mah ngga.
BalasHapus2. Mungkin beberapa orang yang ikut demo cuma pengen gaya-gayaan. Err... soalnya ane kenal sama orang satu angkatan sama ane yg ikut demo, dan merasa gaul sesudahnya.
3. Mungkin juga karena orang yg demo tidak menguasai bidang yg sedang diprotes, jd kurang ngerti bener.
4. Atau, karena moral yang semestinya menjadi penghambat dari tindakan anarkis sudah berkurang atau habis.
CMIIW
Ya, ternyata memang blm dewasa bangsa kita ini :)
BalasHapusatikel cupu gak berbobot, ngutip doang dari berbagai berita dan kata2 orang, da banyak tulisan kaya gini bro...jangan jadi pengikutlah..
BalasHapusKenapa banyak tulisan kaya' gini bro ? Yah, mungkin karena banyak orang yang mulai miris sama keadaan negara ini.
HapusDan soal ngutip itu memang saya lakukan karena saya butuh data dan fakta, serta bahan referensi bahwa hal tersebut memang benar-benar terjadi. Bukan hanya rekaan saya sendiri. Karena jika ingin menyajikan opini tanpa fakta yang jelas bukan cara saya masbro.
Btw, terima kasih atas komentarnya ^^v
Hanya 36% BBM yang dikonsumsi oleh mobil.
BalasHapusTingkat konsumsi Premium berdasar pada tingkat pendapatan perbulan :
- 41.8% Premium dikonsumsi oleh masyarakat dengan tingkat pendapatan kurang dari Rp 2 juta
- 33,2% Premium dikonsumsi oleh masyarakat dgn tingkat pendapatan Rp 2–3.5 juta
-23,6% Premium dikonsumsi oleh masyarakat dgn tingkat pendapatan kelompok berpendapatan Rp 3–5,5 juta
- dan 1,4% dikonsumsi oleh masyarakt dgn tingkat berpendapatan lebih dr Rp 5,5 juta
Sedangkan dalam kurun waktu pemerintahan SBY 2005 hingga 2012, anggaran utk belanja birokrasi naik dr 39.6% menjadi 51.4% atau naik sekitar 21,0%. Sedangkan anggaran subsidi utk rakyat dikurangi setiap tahunnya, subsidi BBM dari 18,8%menjadi 8,7% atau turun sekitar 53,6%.
waduwh, ikut nyundul gan. selama ini gak ada yang berani protes sama mahasiswa.he salut gan. ane setuju.
BalasHapusoh ya, kunjungi jg blog ane. salam kenal
tapi di Indonesia banyak yang demo untuk masyarakat biasa dengan motif dapat uang bayaran lho antara Rp 20.000,- Rp 50.000,-, tapi kalau mahasiswa mudah-mudahan tidak ada
BalasHapusYa memang demonstran bayaran ini yang berbahaya, mereka cenderung berbuat anarkis karena memang mereka tidak punya sesuatu yang harus dikorbankan (misal ; nama baik almamater yang harus dijaga kalau bagi mahasiswa).
HapusBerbagi Kisah, Informasi dan Foto
BalasHapusTentang Indahnya INDONESIA
www.jelajah-nesia.blogspot.com
Nice infonya gan,,
BalasHapusKunjungi balek dan komen artikel ini yah
Cara membuat otot tubuh six pack dengan cepat
Kalo menurut aku sih, Demo tu gak ada gunanya. Kalo cuman untuk menyuarakan pendapat, mending Mahasiswa bikin Blog, kayak kamu ni udah bagus dan tolong ditularkan ke mahasiswa-mahasiswa lain yang nganggur menunggu waktu ujian.
BalasHapusDemo baru ada gunanya kalo ada korban jiwa dan momennya pas mo Pemilu atau pilkada. Kalo kita jujur pada diri sendiri dan coba menela'ah sejarah, kita akan sadar bahwa perlu korban jiwa baru mungkin demo itu berhasil.
Sebagai pedagang, aku sangat anti demo. Di mataku, mo mahasiswa kek, mo FPI kek, mo FBR kek, kalo udah rame-rame, pasti ujung-ujungnya kita semua yang rugi. Udah jual beli brenti, malah kalo sampai bakar-bakaran, bisa parah tu urusannya. Yang menikmati kesengsaraannya tentunya yang punya toko, yang demo sih, kalo masih hidup, ya pulang ...
Kadang saya malah berfikir, "ini bener2 mahasiswa atau mahabego ya? banyak banget yang demonya itu anarkis".
BalasHapusSoal polisi, memang ada benarnya juga.
Tapi gak bisa juga disalahkan sepenuhnya.
Kalo emang dasarnya udah anarkis, ya harus ditindak tegas.
Demo sah2 aja, asal sesuai koridornya aja :)
sebaiknya mahasiswa atau orang yang berpendidikan tidak perlu berdemo atau mendemo siapapun, seharusnya mereka atau kita-kita sebagai penerus bangsa jgn hanya mengandalkan pemerintah dan jangan hanya menyalahkan pemerintah, cobalah untuk mencari jalan keluar yang lebih bermanfaat bagi banyak orang, karena mahasiswa sebagai agen perubahan yang seharusnya merubah negeri ini, bukan hanya menunggu perubahan kebijakan dengan cara berdemo anarkis. masih banyak waktu dan kesempatan untuk bisa membuat negeri ini "benar2 kaya dan bukan sekedar hanya di literatur" saja.
BalasHapusini riskan.
BalasHapus*hidup mahasiswa aja lah* o_O