Jeremy Lin |
Liga Basket NBA memang dipenuhi dengan pemain Afrika-Amerika, hal ini disebabkan karena ras Afrika-Amerika memiliki bentuk dan kekuatan fisik yang cukup untuk bermain basket. Tapi bukan berarti orang Asia tidak bisa menjadi terkenal di NBA, kalau dulu nama Asia diharumkan oleh pemain Cina ; Yao Ming, maka semenjak 2010 lalu pemain Asia lain yang disebut-sebut akan mengikuti sukses Yao Ming di NBA muncul, dia adalah Jeremy Lin.
Lin disebut sebagai titisan dari Yao Ming karena mereka sama-sama berasal dari Asia, selain itu kesamaan juga terlihat dari bentuk fisik mereka yang tidak seperti orang Asia kebanyakan. Jika Yao Ming memiliki tinggi 229 cm, maka Lin 'hanya' memiliki tinggi 191 cm, tinggi badan yang tidak lazim pada orang Asia pada umumnya.
Talenta baru di dunia basket ini tidak hanya handal dalam memainkan bola basket. Lin merupakan sarjana lulusan Universitas Harvard, Amerika Serikat di jurusan dengan nilai Indeks Prestasi 3,1 pada usai 22 tahun. Setelah lulus dari Harvard lah Lin memulai karir profesionalnya di kancah NBA.
Lin saat bermain untuk Golden State Warriors (source) |
Sebenarnya selain Warriors, ada beberapa tim lain yang menginginkan jasa Lin, namun ia lebih memilih membela Warriors karena Warriors merupakan tim favoritnya semenjak remaja dan berada dekat dengan rumahnya. Selain itu faktor penonton Warriors yang kebanyakan warga Asia-Amerika juga memudahkan Lin beradaptasi dengan lingkungan Golden State. Namun pada Desember 2011 kerjasama Lin dan Warriors harus berakhir karena kebijakan Warrirors yang ingin mengurangi pos pendanaan demi merekrut pemain centre DeAndre Jordan.
Talenta Lin dalam bermain bola basket semakin tersorot ketika ia membela New York Knicks. Memulai karir sebagai cadangan dibelakang Toney Douglas dan Mike Bibby (karena guard Iman Shumpert dan Baron Davis cedera). Adalah ketika menghasilkan rekor pribadi 38 point ditambah 7 assist, memimpin Knicks menang 92–85 atas Los Angeles Lakers, membuatnya mengalahkan Kobe Bryant yang kala itu 'hanya' menghasilkan 34 point.
Sensasi Lin berlanjut dalam beberapa gim kemudian. Adalah ketika hari Valentine (14 Februari) Lin memasukkan tembakan 3 angka di Toronto yang menentukan kemenangan timnya dengan kurang dari 1 detik tersisa dalam pertandingan. Dengan jumlah skornya, ia melampaui rekor Shaquille O'Neal sebagai penghasil poin terbanyak selama lima pertandingan perdana sebagai pemain utama.
Karena pencapaiannya tersebut nama Lin semakin 'meledak' di kancah NBA. Blomberg News bahkan menulis "Lin sebagai pemain Asia-Amerika paling terkenal" sedangkan Time.com menulis "It's Official: Linsanity Is for Real". Semenjak saat itu penjualan replika kaus Lin melonjak tajam, bahkan penjualan replika kaus nomor 17 Lin melalui media online mengalami peningkatan sampai 3000%. Hal ini disebabkan karena Lin memang bertanding tanpa beban dan selalu menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan, karena semenjak muda Lin telah dididik untuk menjadi pribadi yang taat pada Tuhan. Lin pernah berujar kalau kelak ia ingin menjadi seorang pastur, namun untuk saat ini Jeremy Lin sedang membuktikan pada dunia (khususnya dunia basket NBA) bahwa orang Asia juga dapat berjaya di olahraga ini.
Sensasi Lin berlanjut dalam beberapa gim kemudian. Adalah ketika hari Valentine (14 Februari) Lin memasukkan tembakan 3 angka di Toronto yang menentukan kemenangan timnya dengan kurang dari 1 detik tersisa dalam pertandingan. Dengan jumlah skornya, ia melampaui rekor Shaquille O'Neal sebagai penghasil poin terbanyak selama lima pertandingan perdana sebagai pemain utama.
Karena pencapaiannya tersebut nama Lin semakin 'meledak' di kancah NBA. Blomberg News bahkan menulis "Lin sebagai pemain Asia-Amerika paling terkenal" sedangkan Time.com menulis "It's Official: Linsanity Is for Real". Semenjak saat itu penjualan replika kaus Lin melonjak tajam, bahkan penjualan replika kaus nomor 17 Lin melalui media online mengalami peningkatan sampai 3000%. Hal ini disebabkan karena Lin memang bertanding tanpa beban dan selalu menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan, karena semenjak muda Lin telah dididik untuk menjadi pribadi yang taat pada Tuhan. Lin pernah berujar kalau kelak ia ingin menjadi seorang pastur, namun untuk saat ini Jeremy Lin sedang membuktikan pada dunia (khususnya dunia basket NBA) bahwa orang Asia juga dapat berjaya di olahraga ini.
Yao Ming memiliki tinggi 229 cm.
BalasHapuswaw.. gue aja 155 cm,jd seberapa tuh seketeknya yao ming aja gak nyampek gue :D
ada juga ya orang Asia yang badannya sebanding sama orang eropa, lulusan Harvard pula :3
BalasHapusyang pasti dia bgitu bkn karena makan sosis sonais kan? haha xD
Bukaaaan.
HapusSosis Sonais tidak dijual di daerah Amerika sono.
CMIIW
keren banget tuh, udah jago, lulusan harvard, taat pula, tapi kalo dia titisan Yao Ming, ditunggu meme nya XD
BalasHapusCalon suami idaman yah Ram ? #eaa
HapusSama, ane juga masih dalam penantian meme-nya :D
kalo kata 9gag, skrg ada hal aneh terjadi di amerika.
BalasHapusorang hitam jd presiden, asian jadi pemain basket, orang kulit putih jadi rapper.
Berbagi Kisah, Informasi dan Foto
BalasHapusTentang Indahnya INDONESIA
www.jelajah-nesia.blogspot.com
229 cm?? gue kalo ngomong sama anunya kali #eh
BalasHapusWah.. jeremy Lin ganteng yah, *_*
dia ini yang sempet ketemu di NBA sama Ricky Rubio kan???
BalasHapuskece gewlaaaak bang sumpeh deh, gue pernah nonton2 videonya dia. Tapi sampe kapanpun jordan tak tergantikan~
Ga tau siapa itu Ricky Rubio #ditabokFuny
HapusYaiyalah Jordan mendewa, soalnya dia pernah main si Space Jam bareng tokoh-tokoh Looney Tunes ^^v
Ini sepupu gua lhooo...gantengnya mirip ma gua...hahaha *plaaaak
BalasHapus