22 Februari 2013

Ibrahimovic, Pemain Berbakat Tanpa Gelar Champion

ZLATAN Ibrahimovic. Pecinta sepakbola mana yang tidak kenal nama tersebut? Pemain kelahiran Malmo, Swedia ini telah bermain di empat liga besar Eropa dan berhasil menjadi kampuin di tiga liga tempat ia bermain (kecuali PSG, dimana Ibra baru menjalani musim pertamanya).

Namun meskipun telah kaya akan gelar liga, namun sayangnya Ibra belum pernah mencicipi nikmatnya mengangkat trofi Liga Champion. The Big Ear menjadi satu-satunya gelar klub yang belum pernah diraih Ibra di sepanjang karir sepakbolanya. Suatu hal yang ironis mengingat Ibra merupakan salah satu talenta terbaik dunia.

Nama Ibra pertama kali meroket ke dunia ketika ia berseragam Ajax Amsterdam. Di bawah asuhan Ronald Koeman, Ibra menjadi pemain muda yang langsung mendapatkan tempat di skuad utama Der Amsterdamers. Kepercayaan tersebut ia balas dengan sumbangan dengan gol ke gawang raksasa Eropa semisal Lyon dan AC Milan. Namanya menjadi semakin diperbincangkan ketika ia mencetak gol cantik ke gawang NAC Breda yang menjadi "Goal of The Year" di tahun 2004.

Pada musim 2004/2005 ia memilih hijrah ke Juventus. Ibra langsung menjadi starter akibat cidera yang dialami David Trezeguet. Namun saat Treze kembali dari cidera ia kemudian ditempatkan menjadi pemain melebar, mengakibatkan catatan golnya menurun tapi catatan assist-nya meningkat.' Sayang kisah Ibra dan Juve hanya sementara, ketika Juventus dihukum degradasi ke Serie-B akibat keterlibatan dalam Calciopoli Ibra memilih pindah ke rival abadi Juventus, Internazionale Milan bersama kompatriotnya Patrick Viera.

Di Inter sensasi Ibra semakin menjadi-jadi. Dibawah arahan Roberto Mancini Ibra bertransformasi menjadi salah satu predator dunia sepakbola, terbukti dengan dua kali menjadi top skorer Serie-A (tahun 2009 dan 2012). Lebih impresif lagi, Ibra bahkan mencetak gol indah menggunakan tumit kala Inter bersua Bologna di ajang Serie-A.

Ibra saat mencetak gol menggunakan tumit melawan Bologna

Setelah tiga musim membela panji Nerazzurri, sang Ibracadabra memilih hengkang untuk bergabung dengan raksasa La Liga, Barcelona. Ibra mungkin pindah ke El Barca demi mendapatkan gelar Liga Champion, seperti yang diperoleh Thierry Henry ketika memutuskan hijrah dari Arsenal ke Barcelona.

Namun apa yang terjadi malah sebaliknya, alih-alih menjadi andalan baru Barcelona, Ibra malah menjadi pesakitan akibat tidak bisa menyesuaikan diri dengan pola yang diterapkan pelatih Barca, Pep Guardiola. Lebih ironis lagi pada musim tersebut malah Inter, klub yang ia tinggalkan sanggup menjadi juara Liga Champion.

Tidak kerasan di tanah Spanyol, Ibra memilih kembali ke Italia setelah semusim berseragam Barcelona. Kali ini klub tujuannya adalah rival sekota Inter, AC Milan. Namun angannya untuk mendekap The Big Ear kembali pupus ketika Milan gagal merealisasikannya, malah Barcelona yang ia tinggalkan berhasil memenangkan Liga Champion. Dan di Milan pula-lah Ibra untuk pertama kalinya urung memberikan gelar domestik kepada timnya, yaitu pada musim 2011/2012 ia harus rela mengakhiri musim tanpa gelar domestik.

Juventus menjadi klub pertama yang membuat Ibra menjalani musim tanpa gelar domestik 

Entah karena terbuai oleh iming-imingan uang atau merasa AC Milan tidak bisa memberikannya gelar Liga Champion, Ibra memutuskan hijrah ke klub kaya baru asal Prancis, Paris Saint-Germaint. Sejauh ini Ibra telah mencetak 21 gol dari 22 penampilannya berseragam PSG. Mengingat umurnya yang tidak lagi muda, ada kemungkinan sekarang menjadi kesempatan terakhirnya untuk menjuarai Liga Champion.

Namun "mitos" dimana klub yang ditinggalkan Ibra selalu menjadi juara Liga Champion tentu ingin dipecahkan oleh pemain yang juga membobol gawang Inggris dengan tendangan voli spektakulernya. Entah ia berhasil meraih gelar LC pertamanya atau tidak, semua tergantung usaha dari sang Ibracadabra dan rekan setimnya. Namun ada satu fakta yang tidak bisa dibantah, Zlatan Ibrahimovic merupakan salah satu talenta terbesar yang pernah dilahirkan di dunia.

Kala Swedia menang 4-2 atas Inggris
"Saya datang ke sini untuk menang dan saya akan terus menjadi diri saya, karena dengan menjadi diri saya, saya menjalani sepuluh tahun karir yang fantastis. Jadi orang-orang mengatakan saya harus berubah ... tidak! Saya yang memberitahu orang-orang apa yang harus dilakukan."
( Zlatan Ibrahimovic ) 

7 komentar:

  1. Ibrahimovic tidak haus akan gelar. tetapi menunjukkan kalau dia bisa menjadi talenta yang baik dibanding yang banyak gelar. :')

    BalasHapus
  2. udah denger info ini di TV dari kemarin-kemarin, kasian Ibra. Emang sih Champion itu bergengsi, tapi spell Ibracadabra masih belum ngampuh di Champion.

    BalasHapus
  3. jadi kemungkinan yang menang liga champion musim ini milan dong..he..he..

    BalasHapus
  4. Nasibnya Ibra. Saat menuju klub baru, klub lamanya malah juara UCL. :))

    BalasHapus
  5. ibra kebanyakan pindah club jd nggak konsisten :/

    BalasHapus
  6. ... sebagai salahsatu penyerang kelas wahid yang ada di dunia, ini orang memang tak perlu diragukan lagi. Heading bagus, tembakan kuat, lari kencang, free-kick-nya juga bagus :| . Semoga saja di liga champion kali ini dewi fortuna memihak ke Ibra, tapi kayaknya pasti sulit, karena (mungkin) harus melawan tim-tim kuat seperti Real Madrid, Juve dan Bayer :)) (barca ngga masuk hitungan) LOL

    BalasHapus
  7. keren emang dia bang
    kalau di master pengen beli pemain ini
    tapi dilematis..ehehehehe

    BalasHapus

Dapat berkomentar menggunakan G+ namun mohon maaf tidak memperbolehkan akun anonim.

Sangat terbuka dengan segala macam komentar, apalagi yang bisa membangun untuk kemajuan blog ini.

Tidak disarankan untuk melakukan copas (copy-paste) terhadap segala tulisan di blog ini karena sewaktu-waktu dapat dilaporkan kepada DMCA Google yang menyebabkan blog si plagiat dapat dihapus dalam kondisi terparah.

Akhir kata, terima kasih sudah berkomentar ^^v

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...