Modal kemenangan 1-2 di kandang Inter Milan ternyata tidak cukup bagi Juventus untuk meraih hasil positif di Allianz Arena. Alih-alih bisa mencuri gol, skuad asuhan Antonio Conte ini harus pulang dengan kekalahan 2-0 dari Die Bayern.
Permainan gigih dan sporadis Bayern ternyata mampu membuat Juventus yang memiliki rekor pertahanan terbaik di Liga Champion kewalahan. Bahkan sang jawara Itali harus tertinggal dari menit pertama lewat gol jarak jauh David Alaba.
Kedua kubu sebelum pertandingan datang dengan bekal yang meyakinkan. Juventus meraih kemenangan penting 1-2 atas rival abadi mereka Intermilan, sedangkan Bayern baru saja melibas Hamburg SV dengan skor mencolok, 9-2. Namun lesatan cepat David Alaba di detik ke-20, yang sebelumnya dibelokkan oleh kaki Arturo Vidal, berakhir dengan gol pertama bagi tuan rumah dan menjadi salah satu faktor pembeda dari pertandingan kali ini.
Mungkin efek tertinggal dalam waktu yang begitu singkat membuat moral pemain Juventus menjadi down, selain itu permainan ngotot yang diperlihatkan kubu Bayern Muenchen yang mulai melakukan pressing mulai dari defender Juventus membuat para pemain Juve yang terlihat 'panik' tidak dapat bermain dalam level permainan mereka sesungguhnya.
Selain itu keputusan-keputusan sang pengadil, Mark Clattenburg yang penuh kontroversi menjadikan tensi pertandingan semakin meninggi sekaligus membuat frustasi para punggawa Juventus. Sebenarnya performa pengadil asal Inggris itu tidak terlalu memberatkan salah satu tim, hanya saja beberapa keputusan yang diambilnya bisa dianggap 'memberatkan' kubu Juventus.
Salah satu kontroversi yang paling disorot adalah gol kedua Thomas Muller yang berbau offside. Muller memang berada pada posisi onside ketika melepaskan tembakan ke gawang Buffon, namun Mario Mandzukic yang memberikan assist kepadanya (setelah sebelumnya tembakannya berhasil dihadang Buffon) telah terlebih dahulu berada pada posisi offside.
Mandzukic berada dalam posisi offside |
Namun keputusan Clattenburg untuk mengesahkan gol tersebut (mungkin) dapat dimaklumi apabila mengingat dalam gambar tersebut, pandangan hakim garis seakan tertutupi oleh salah seorang pemain Bayern. Selain itu tensi besar yang harus ditanggung Clattenburg dalam laga kali ini juga tidak dapat diabaikan, pastilah seorang wasit akan menerima beban luar biasa apabila harus memimpin laga dua klub besar yang bertandingan dalam babak yang penting.
Selain gol Muller, insiden yang terjadi antara Arturo Vidal dan Franck Ribery. Tidak hanya sekali, melainkan insiden 'berbahaya' yang dibiarkan Clattenburg terjadi dua kali. Yang pertama adalah tackle yang dilakukan Vidal terhadap Ribbery dan kedua adalah saat Ribery menginjak kaki pemain timnas Chile itu namun dibiarkan oleh Clattenburg.
Tackle Vidal terhadap Ribery |
Injakan Ribery terhadap Vidal |
Namun apabila dilihat dari segi permainan, performa FC Hollywood memang berada diatas Juventus. Dengan menerapkan pressing tinggi, bahkan ketika para defender Juventus memegang bola terbukti dapat membuat para pemain bertahan Juventus terlihat kaku dan sering melakukan blunder. Kalau bukan karena performa gemilang seorang Gianluigi Buffon, gawang Juventus mungkin akan bergetar lebih dari dua kali.
Sulitnya para defender melepaskan diri dari tekanan pemain Bayern menyebabkan lini tengah Juventus kesulitan mengembangkan permainan, ditambah lagi dengan fakta gelandang-gelandang Juventus seperti Andrea Pirlo dan Claudio Marchisio tampak kebingungan menghadapi lini tengah Bayern hingga tidak bisa memainkan possession football seperti yang biasa mereka pertunjukkan. Hal ini menyebabkan hanya Vidal yang terlihat 'hidup' di lini tengah Juve karena kegigihannya memutus serangan Bayern.
Untuk menghadapi leg kedua di Juventus Arena, modal dua gol tampaknya sudah cukup untuk membuat armada Jupp Heynckes percaya diri untuk dapat melanggeng ke babak selanjutnya. Sebaliknya dengan Juventus, selain harus mengejar minimal dua gol agar menjaga harapan lolos, mereka juga harus menjamu Bayern tanpa Arturo Vidal dan Stephan Lichsteiner akibat akumulasi kartu.
Tanpa dua pemain pilar dan pengganti yang sepada (untuk menghadapi Bayern), Juventus butuh keajaiban agar dapat menjinakkan The Bavarians di Juventus Arena, selain itu beban sebagai satu-satunya tim Itali yang tersisa di Liga Champion haruslah dijadikan motivasi lebih La Vecchia Signora agar dapat membalikkan keadaan.
Gak kaget sebenernya liat skornya gitu, munchen udah langganan UCL dlm 3 taun terakhir, juve baru balik setelah beberapa taun hilang. Semoga bisa menang di turin :))
BalasHapusLucunya itu, komentar Beckenbauer menanggapi gol cepat Alaba. Dia bilang kalau Buffon seperti kiper yang udah pensiun. What a comment, menurutku.
BalasHapusEntahlah, namanya juga legenda. Tapi penampilan Buffon pas lawan Muenchen keren, gol pertama deflect dan gol kedua berbau offside.
HapusSulit untuk menyalahkan Superman.