Jalan-jalan Di Bandung Bareng Kancut Keblenger Bandung

Jadi gini, kemarin-kemarin pas lagi ngerjain poject di Paint Tool SAI, ane nanya-nanya saran sama pendapat si +Puti Azalea, eh ujug-ujug dia nanyain gue weekend ini ke Bandung nggak buat datang ke kopdar Kancut Keblenger regional Bandung. Berhubung (sedang) ada duit, ada temen (baca: Dony) yang bisa diajak berangkat bareng dan tentunya, lagi libur. Maka tanggal 22 kemarin ane bareng Dony berangkat ke Bandung kota Mojang-mojang tjakep.

Kami berangkat dari stasiun Barang Siang, Bogor menuju Leuwi Panjang, Bandung pukul enam pagi. Setelah sebelumnya 'ngemil' di KFC depan Botani. Sengaja berangkat pagi karena +Ririz Noorrahmi bilang mau jemput jam delapan pagi. Dengan estimasi perjalanan Bogor-Bandung 'cuma' dua jam, maka perjalanan dimulai.

Kami ternyata ga pernah sesalah ini.

Ternyata perjalanannya memakan waktu tiga jam! Sedikit panik ngebayangin tampang Ririz yang mungkin bete karena kita telat. Sesampainya di Leuwi Panjang malah dia yang belum nyampe. Akhirnya gue bareng Dony nunggu dengan tertib.

Di saat nunggu, demi mengisi waktu kami pun taruhan soal warna kerudung yang dipake Ririz hari ini. Gue nebak warna hijau demi sebuah Kopiko 78 degree gratisan, sementara Dony nebak warna cokelat demi "lupa gue, kayaknya minuman kacang-kacangan gitu". Kenyataannya? Ririz pake kerudung warna hitam.

Jadi gue dan Dony akhirnya naik mobil Ririz, yang bawa mobil si +Reza Kurniawan, sisa penumpang lainnya ada +Nur Ikhsan Azizudin sama Uti. Dan dihiasi acara nyasar di Bandung. Alesannya? Nggak ada yang warga Bandung, adanya warga Cimahi. Well, setelah 'keliling-keliling gratis di sekeliling Bandung' akhirnya sampai juga di balai kota tempat kopdar diadakan.

Di balkot udah ada Deden sama Rinaldi (yang pada akhirnya kita curigai 'pacaran'), dan berhubung yang janji mau kopdar belum datang semua, termasuk ketua pelaksana +Rizki Muhammad Ridwan, +Dita "Delima" Khotimah dan Safira Shofatunnisa. Karena belum pada dateng, kami mengisi waktu dengan lipsing lagu HKT48 - Suki! Suki! Skip! oleh Ririz dan AKB48 - Sugar Rush oleh Uti.

Tapi pengisi waktu paling keren tetap taruhan kenalan sama cewek, berbekal duit hadiah (hasil ngumpulin dari yang lagi kopdar) berjumlah Rp11.500,00, akhirnya Deden jadi kontestan taruhan.

Setelah lama berkeliling mencari 'mangsa', bahkan sampai tiga nama yang gue sebutkan tersebut datang, Deden masih belum menemukan 'tambatan hatinya'. Sampai akhirnya berhenti pada seorang wanita yang gue nggak tahu siapa namanya (mungkin Deden tahu, sampai nomor telfonnya juga mungkin) berhasil mengisi kekosongan di hati Deden #halah.

Credit to S Safira Shofatunnisa .

Setelah Deden merasa kencan beberapa menit, acara dilanjutkan dengan foto ala Makankosappo/Shingeki no Kyojin. Ya beginilah jadinya.

Makankosappo Style.
Gue -- Dony -- Jakur

Uti laper, jadi makan Dita.

Habis Uti makan, kemudian Jakur makan Uti.

Shingeki no Kyojin Style
(anak-anak bocah itu menghancurkan image keren ini T.T)

My name is Uti. And I'm gonna kick your ass. Literally.

Setelah puas berfoto-foto ria, akhirnya ganti tempat 'cuma' buat 'foto keluarga' dan tuker-tukeran kado. Gue sendiri ga bawa kado, kenapa? Karena bawa kado sudah terlalu mainstream #plak.

Dony dapat obat nyamuk.

Uti dapat ... popok (?)

Jakur dapat senjata begadang = kopi sachet.

Itu Dita dapat apaan? Gue beneran gatau ( .__.)

Fira dapat crayon.

Dan gue males ngejelasin satu-satu ( .__.)

Setelah foto-foto absurd, akhirnya foto ala foto keluarga. After that, Fira dijemput bokapnya, meanwhile yang tersisa segera cabut ke Steak Ranjang buat makan siang.

*berikut beberapa footage kopdar kemarin.

Aidol mah bedha.

Beneran, beratnya Uti sama ransel nggak jauh beda.

Dan ini yang katanya 'foto keluarga'.

Selain Fira, Kiko juga nggak ikutan makan siang di Steak Ranjang, katanya (atau yang gue dengar) ada acara di kampusnya. Akhirnya yang pergi makan ke Steak Ranjang itu ; Gue, Dony, Udin, Jakur, Ririz, Uti, Dita, Deden sama Rinaldi.

Saat makanan sudah habis, si +Om Yono Tristiyono baru nongol (karena emang gue sama Dony mau nginep di kosan dia). Akhirnya kopdar selesai, yang se-mobil sama gue dan Dony tadi katanya mau bantu-bantu Ririz pindahan dari asrama, Deden dan Rinaldi melanjutkan asmara mereka, sementara gue, Dony dan Yono berangkat menikmati indahnya kota Bandung.

PS. Ini ada Video kopdar KK Bandung kemarin. Credit to Udin.

======================================================================

Setelah ini cerita jalan-jalan part II. Enggak ada hubungannya sama kopdar Bandung, 'cuma' cerita gue menggila menikmati kota Bandung bertiga bareng Dony dan Yono.

Sehabis balik dari Steak Ranjang, gue sama Dony nemenin Yono makan di warteg dulu (jadi tadi Yono datengnya pas kita sudah selesai makan). Selesai makan kami memutuskan untuk menuju kosan Yono dulu buat 'nurunin muatan'.

Dari kosan Yono, gue sama Dony istirahat bentar sebelum akhirnya memilih jalan-jalan. Sekitar pukul lima kami sampai di Dago, niat awal pengen sepedahan, cuma karena waktunya sudah selesai jadi batal sepedahan. Akhirnya cuma 'menggembel' di jalan Dago.

Saat hari mulai gelap, kami pergi ke monumen yang lebih mirip markas Power Ranger. Enggak tahu kenapa disebut begitu, katanya warga Bandung juga nyebut begitu monumen tersebut. Akhirnya milih planking di sekitar monumen, sampai sekitar pukul delapan baru jalan lagi menuju Gedung Sate.

Di tengah jalan kita melihat pemandangan baru namun nggak terlalu baru bagi warga Bandung. Gue pertama kali lihat Bobotoh (fans Persib) pulang dari Jakarta dan konvoi di Bandung. Well, antusiasme warga Bandung dalam mendukung tim sepakbola mereka patut diancungi jempol.

Meskipun malam itu lampu Gedung Sate yang katanya keren itu nggak dinyalain, kami cukup puas lihat-lihat pemandangan di pasar rakyatnya. Belum lagi gue pertama kali nyobain makan Kerak Telor Betawi. Dan setelah makan Kerak Telor, Yono pun terinspirasi bikin Kerak Telor bercita rasa Jambi.

Sekitar jam sembilan akhirnya kita memilih kembali ke kosan Yono, jalan kaki lagi tentunya untuk menghemat ongkos perjalanan dan menikmati suasana Bandung dikala malam. Sampai di kosan Yono, melakukan kegilaan sebentar, terus makan di warkop, kemudian ke kosan lagi. Niatnya mau nonton Piala Konfederasi Italia lawan Brasil, namun pas pertandingannya mulai kita malam molor.

Kelakuan Dony di kosan Yono.

Esok paginya, meskipun rencananya mau ke acara Car Free Day Bandung, cuma karena BBB (Baru Bangun Bengong) - nya lama, akhirnya sekitar pukul 9-an baru meluncur ke Dago. Disana, manusia sudah ramai tumpah ruah. Kita akhirnya memilih jalan-jalan (lagi) di sekitar area CFD, sembari menemukan beberapa 'pemandangan' yang nanti gue share kalau pict.-nya nemu.

Selain berkeliling di CFD, kami juga berangkat untuk menikmati asrinya kampus ITB. Berhubung jiwa-jiwa backpacker ngasal masih tertanam, kami memilih duduk-duduk di taman ITB yang kosong (karena hari Minggu).

Saat lagi nongkrong ada anak muda yang nanya dimana parkiran utara, katanya buat ketemuan sama anak Parkour. Kita jawab aja ngasal dan dia percaya. Saat bocah itu pergi, kita juga pergi, takut kalau ketemu lagi dia ngamuk-ngamuk karena ditipu (soalnya kami nggak yakin juga taman utara di tempat yang kami kasih tahu).

"Malu bertanya sesat di jalan. Salah nanya orang malah tambah nyasar di jalan."

-- Farid, Dony dan Yono.

Setelah berkeliling ITB (dan untungnya nggak ketemu sama anak Parkour tadi), akhirnya kita memilih kembali ke Dago buat ... nongkrong. Di perjalan jiwa bocah Yono keluar, minta balon dari orang-orang yang sepertinya mempromosikan Bank baru yang namanya malah kayak nama rokok.

Setelah Yono mendapatkan balon yang diinginkannya dan kami dapat tempat duduk. Akhirnya mengistirahakan kaki sementara. Saat CFD hampir selesai, kami melihat ada sekumpulan orang yang ngumpulin sampah. Ternyata anak Fakultas Hukum UNIKOM sedang melakukan acara bersih-bersih. Dengan refleks kami bantuin ngumpulin sampah, eh akhirnya malah diminta tanda tangan dan foto bareng plus dikasih stiker Fakultas Hukum UNIKOM dari mereka.

Setelah itu kembali ke kosan Yono, makan di warkop (lagi) dan sekitar pukul empat sore gue dan Dony memilih kembali ke Bogor. Perjalanan panjang yang tak terduga karena tiba-tiba jalan tol macet sampai enam jam! Dan akhirnya baru sampai di Bogor sekitar pukul sembilan malam.

To be honest. Gue suka jalan-jalan ke Bandung kali ini. Selain kopdar juga bisa menelusuri indahnya kota Bandung by foot. Kapan-kapan jadi pengen jalan-jalan lagi di Bandung, Papandayan dan bahkan Jogjakarta. Semoga tercapai.

TERIMA KASIH KK BANDUNG.
KAPAN-KAPAN MAIN LAGI !!!