24 September 2013

Kenapa Cosplayer Asal Indonesia Sering Dicap 'Jelek'?

Orochi X cosplaying as Noctis (FF XIII Versus)
Cosplay adalah kegiatan dimana seseorang bertransfromasi menjadi karakter favoritnya melalui penggunaan kostum dan aksesoris lainnya. Biasanya, karakter yang diperankan berasal dari manga/anime/game asal Jepang.

Namun meskipun cosplay kerap diasosiasikan dengan budaya Jepang, sesungguhnya kegiatan cosplay ini merupakan hobi dan budaya asli dari rakyat Amerika.

Selain besar dan populer di Jepang, trend cosplay ini juga telah cukup lama merambah di masyarakat Indonesia. Khususnya karena banyaknya event-event bertemakan Jepang di Indonesia menjadikan para cosplayer asal Indonesia menjadi memiliki lahan untuk mengekspresikan hobi mereka.

Namun meskipun begitu, tidak jarang cemoohan semisal 'kostumnya jelek' atau 'wajah yang tidak sesuai dengan karakter yang diperankan' diucapkan kepada cosplayer negeri ini, baik melalui forum internasional maupun di Indonesia itu sendiri.

Meskipun kerap dikatakan 'jelek' oleh berbagai pihak, namun tidak serta merta menandakan bahwa cosplayer asal Indonesia itu selalu berpenampilan jelek atau lebih cocok disebut mengecewakan. Ada beberapa hal yang menyebabkan muncul anggapan umum bahwa cosplayer Indonesia 'belum siap' untuk membawakan karakter yang mereka bawakan (mereka gunakan kostumnya).

Yang pertama adalah 'pemujaan berlebih terhadap orang luar'. Maksudnya adalah apabila melihat cosplayer yang tampan/cantik atau sesuai dengan karakter yang ia bawakan, maka tanggapan awal yang kerap terpikirkan adalah "dia pasti bukan orang Indonesia" atau "ini pasti dibawakan orang luar negeri".

Tanggapan tersebut muncul karena mungkin mereka hanya melihat para cosplayer yang bagus dari dunia maya, sedangkan mereka melihat cosplayer asal Indonesia dari event-event Jepang yang biasa digelar. Tanpa maksud merendahkan event Jepang yang bisa digelar, nanun kebanyakan cosplayer yang datang ke acara tersebut datang dengan niat hanya ingin 'memerankan karakter sesuai dengan kostumnya saja', tanpa memikirkan hal-hal lain semisal make-up dengan matang.

Padahal ada beberapa cosplayer asal Indonesia yang bisa dibilang mampu tampil baik dalam balutan kostum karakter yang mereka gunakan. Sebut saja Orochi X dari tim cosplay Endiri maupun Viviyona Apriyani atau yang lebih dikenal dengan nama Yona JKT48.

Orochi X cosplaying as Noctis Lucis Caelum (Final Fantasy XIII Versus).
Viviyona Apriyani JKT48 cosplaying as Sohryu Asuka Langley (EVAngelion).

Kedua adalah minimnya pengetahuan dan kemampuan dalam menggunakan make-up serta kemampuan mengambil foto yang bagus. Rata-rata cosplayer di Indonesia yang kerap disebut jelek adalah kaum laki-laki, dan sebagian besar dari laki-laki yang dicap sebagai cosplayer jelek itu tidak memiliki pengetahuan atau keterampilan menggunakan make-up maupun berpose yang baik. Hal tersebut karena penggunaan make-up oleh laki-laki di rakyat Indonesia masih terkesan tabu.

Memang penggunaan make-up dalam event cosplay bisa dibilang masih bisa diterima, namun karena penggunaan make-up oleh laki-laki di kehidupan sehari-hari bisa dibilang tabu, maka para cosplayer tersebut tidak memiliki waktu untuk berlatih membuat make-up yang sempurna maupun meminta orang lain untuk mengajarkannya. Hasilnya adalah para cosplayer tersebut hanya menggunakan bedak sebagai make-up mereka, hal ini yang membuat kostum cosplay mereka terlihat tidak maksimal.

Selain bila membandingkan pose-pose yang digunakan cosplayer asal Indonesia yang biasa dijumpai di event-event Jepang dengan pose cosplayer asal luar negeri sebenarnya tidak jauh berbeda, namun perbedaannya adalah dari teknik pengambilan foto.

~Will-Cosplayer cosplaying as Tsuciya Kouta (Baka to Test to Shoukanjuu).

Biasanya secara tidak sadar seseorang akan langsung membandingkan hasil foto yang cosplayer yang ia foto di event-event Jepang dengan hasil foto cosplayer profesional yang ia temukan di internet. Dari teknik pengambilan foto saja sudah bisa dibilang foto cosplayer profesional tentu akan lebih baik, hal ini disebabkan karena biasanya foto yang mereka unggah ke internet adalah foto hasil photo-shoot yang dilakukan berjam-jam dan menggunakan fotografer khusus.

Cosplayer pro biasanya memiliki tim khusus yang terdiri dari make-up artist yang bertindak sebagai pengatur make-up agar karakter yang diperankan terasa 'nyata' dan seorang fotografer untuk mengambil foto dari sudut dan tingkat fokus tertentu. Gabungan dua hal tersebut yang menjadikan foto kebanyakan cosplayer luar negeri terlihat lebih bagus dari yang biasa kita temui di event-event Jepang di Indonesia.

Ketiga adalah biasanya para cosplayer itu hanya ingin memerankan karakter idola mereka, tanpa melihat apakah wajah mereka cocok atau tidak dengan karakter yang diperankan. Biasanya mereka yang terlihat 'gagal' dalam bagian ini adalah mereka yang berwajah (maaf) pas-pasan namun tetap kekeuh untuk menjadi karakter yang secara universal sudah dianggap tampan atau cantik di seluruh dunia. Sebagai contoh karakter Sasuka Uchiha (Naruto) atau Sebastian Michaelis (Kuroshitsuji).

Applegoo cosplaying as Sebastian Michaelis (Kuroshitsuji).

Apabila wajah mereka kurang tampan/cantik namun tetap ingin menjadi karakter yang secara universal sangat tampan/cantik menjadikan mereka pantas disebut cosplayer jelek? Secara objektif mungkin jawabannya "iya", namun kebanyakan dari pelaku hal tersebut juga tidak bisa disalahkan.

Karena cosplay adalah hobi dan setiap orang bebas mengekspresikan diri mereka sendiri. Bahkan tak tertutup kemungkinan mereka melakukan hal tersebut agar mendapatkan pujian bahwa diri mereka terlihat (lebih) tampan/cantik.

Selain itu dari segi bentuk wajah, kebanyakan orang Indonesia (dan non-Jepang lainnya) tentu tidak mirip/cocok apabila memerankan wajah karakter anime/manga asal negeri Sakura tersebut. Anggapan umum bahwa karakter anime/manga adalah orang Jepang seakan menyulitkan mereka yang berwajah tidak mirip orang Jepang untuk memerankan karakter dari anime/manga favorit mereka (meskipun ada beberapa orang yang terlahir dengan wajah mirip warga Jepang).

Aelke Mariska. Salah satu contoh orang Indonesia dengan wajah Jepang.

Cosplay itu tidak hanya sekedar menggunakan properti yang digunakan karakter yang ingin diperankan dan berfoto 'asal' di depan kamera. Cosplay adalah hobi dan budaya asli Amerika Serikat yang menjadi populer di negara Jepang.

Para cosplayer tentu ingin tampil maksimal dan mirip dengan karakter yang mereka perankan, namun minimnya pengetahuan tentang sifat karakter, cara penggunaan make-up yang baik, apa yang harus dilakukan di depan kamera serta cocok-tidaknya wajah/bentuk tubuh dengan karakter yang akan diperankan seringkali membuat para cosplayer 'apa adanya' tersebut membuat mereka sering dicap 'jelek' oleh kebanyakan orang.

Mo Han SNH48.

25 komentar:

  1. sependapat deh, banyak mereka yang mau nge-cosplay chara yang mereka suka gak melihat bentuk wajah atau bentuk tubuh mereka sendiri, contoh nya ya kayak cosplayer sebastian itu, sangat gak cocok -__-

    BalasHapus
  2. haha gw si kurang tau soal cosplay.. cuma iya si klo lagi dateng ke event2 kebanyakan yang agak maksa jd karakter "tampan" walau aslinya jauh dari kata tampan haha bukan menghina.. cuma sadar diri dikitlah.. maksa jadi cloud tampang kaya dono kan ga etis jg hahah
    tp overall bagus2 jg kok.. ada cosu indo yg bagus bawain karakternya.. and detail jg terutama cewek (dilihat dari sudut pandang laki)
    secara eike laki boo

    BalasHapus
  3. kemaren, gw sehari di AFAID, banyak yang FAIL dan banyak yang Maksain untuk niru jadi chara itu!! padahal dari pola wajah, postur tubuh! kebanyakan Ga seimbang dengan yang sedang di Charakan! yah, ini cuma argument ._.

    BalasHapus
  4. Temen gue pernah dateng ke acara cosplay yang diadain di kampus gue, trus foto2nya diupload ke akun sosmednya.... Beuh, Bang, peserta2 cosplaynya cakep2... Bening2.... Bener2 penyegaran mata... Padahal itu orang2 Indonesia semua.... :D

    BalasHapus
  5. saya mah suka2 aja liatnya, apalagi cosplaynya anime favorit sya...
    beda pandangan kali ya tiap orang,,hehe

    BalasHapus
  6. cosplayer indonesia mungkin gak mau rugi banyak dan suka malu-malu.
    padahal cowok cewek indonesia banyak yang ganteng cantik kok pasti keren jugaaaa
    actually gue nge-fans nya sama cosplayer malaysia, Ying Tze. kereeeeennnnn :3

    BalasHapus
  7. banyak banget emang yang melupakan faktor genetis dari dalam dirinya sendiri (=_= )

    makanya suka rada gedeg kalo ada aja yg suka maksa nge-cosplay. kalo jelek, bukannya ngehina, harusnya menghindari karakter yang indah dalam berbagai konteks. kalo maksain itu namanya ngerusak karakter (=_= )

    BalasHapus
  8. weh sentilan juga nih ^^
    sepertinya memang cosplayer harus masuk komunitas cosplay yang bukan cuman sekedar mejeng tapi 'serius'

    BalasHapus
  9. Setuju, makeup emang penting banget. Selain properti & kostum tentunya.

    Tapi pernah nemu di beberapa artikel Internet, cosplayer Indonesia ada juga kok yang mukanya jelek tapi dia 'pandai' mensiasatinya. Bahkan udah sering menang beberapa lomba Cosplay Internasional.

    Kembali ke Individual masing2 sih, ada yg niat, ada yg angot2an cuma sekedar pingin ikut2an. Hehe :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener. Terkadang banyak cosplayer 'tanggung' di Indonesia yang ke-PD tampil tampan/cantik tapi enggak mau berusaha. Maksud berusaha disini adalah enggak mencoba berlatih menggunakan make-up atau meminta bantuan mereka yang bisa.

      Soalnya kalau sudah ke depan publik (misal ; ikut event Jepang) kan biasanya publik menginginkan sesuatu itu serba sempurna.

      Hapus
  10. Setuju nih. Terkadang mereka memakai kostum dan make up ala kadarnya. Waktu Festival Jakor di Makassar, kan ada cosplayer-cosplayernya gitu. Gue sih merasa agak kecewa sih dengan penampilan mereka, soalnya banyak karakter yang mereka perankan ngga sesuai. Hasilnya malah jadi aneh + jelek. Cool post :)

    BalasHapus
  11. baru baca judulnya udah tau isinya kayak gimana, kita emang sepikiran. Cosplayer luar negeri yg fotonya tersebar di internet kan yang bagus2nya doang yang kurang mah nggak diupload.
    Kita pengen cosplay karena kita terinspirasi, tapi karena kelewat percaya diri jadi kurang sadar akan fisik diri sendiri.

    BalasHapus
  12. Nice posting. Dan setuju sih, mungkin indonesia masih 'kurang' dalam make up, atau pose. Tp orang indonesia juga ga kalah cantik/ganteng kok, aku sih suka aja sama cosplayer indonesia

    BalasHapus
  13. Foto teteh Yona nya kok cuma satu :< *komentar anti mainstream*

    BalasHapus
  14. emang sih, gue pikir juga gitu. terutama cara pengambian fotonya. lebih sering keliatan kaku dan mati gaya.

    BalasHapus
  15. Kalau mereka cosplay ala indonesia pasti jadi cantik-cantik dan ganteng2, Karena wajah indonesia bukan wajah jepang jadi tidak usah memaksa. wajah indonesia enggak "kawaii bla bla bla" tapi cantik2 dan ganteng2.

    BalasHapus
    Balasan
    1. :)

      Benar, enggak usah terlalu memaksakan menjadi kawaii kalau sendirinya bisa cantik/ganteng :))

      Hapus
  16. yaya semua itu da bnr ny juga sih.... ya hrus melihat chara ap yg pntas utk di peranin
    .. intiny jgn di paksain

    BalasHapus
  17. Aaaaa oshi saya masuk *lirik yona jeketi* :3

    BalasHapus
  18. bener juga ya, kalo mau keliatan keren ya harus punya kecocokan sama characternya, kalo cuma mengidolakan kurang,

    Mampir gan Video Cosplay Kawaii...

    BalasHapus
  19. setuju

    nggak jelek kok, bahkan saya pernah baca artikel tim indonesia berhasil juara di event cosplayer internasional karena totalitas baik dari costum sampe make up nya.

    kebanyakan emang cuma mau meranin karakter kesukaan aja tanpa mikir tentang make up ataupun kecocokan antara diri dengan karakter tersebut.

    tapi kalau dinilai dari totalitas costum saya kira orang Indonesia udah termasuk baik daripada make costum seadanya tapi jelek

    BalasHapus
  20. jadi memang sulit juga ya ingin bercosu itu, jika memang memiliki wajah jelek dan seadanya serta postur yang kurang enak dilihat(terutama kalau difoto tidak fotogenik) namun memiliki niat yang tinggi untuk bercosu, apa saran teteh/akang sekalian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rajin belajar/berlatih, khususnya berlatih ekspresi wajah bila berhadapan dengan kamera dan juga kemampuan memainkan riasan wajah.
      Mencoba mencari teman sesama cosplayer untuk belajar tips&trik mengenakan kostum/make-up atau teman kameko agar biasa dibantu untuk menghadapi lensa kamera juga bisa dilakukan.

      Intinya tetap semangat '-')b

      Hapus
  21. Cosplay uttaran gaada ta :v

    BalasHapus
  22. hal yg saya ingin komentarin disini adalah
    cosplay tidak harus selalu yg berasal dari jepang, itu penting, cosplay juga tidak selalu yg memakai make up, itu juga penting untuk diketahui..namun tetap yg terpenting adalah kesadaran diri, jika memang dirinya tidak sesuai face dari sang tokoh, kenapa tidak memakai atau memilih kostum yg tertutup mukanya? ber topeng ke, helm ke, semua itu bisa di atasi, namun karena orang indonesia hampir kebanyakan 70% bercosplay hanya terinspirasi dari anime yasudah, akhirnya mereka kebanyakan mengekspos wajah mereka yg maaf, beberapa kadang terkesan memaksakan.
    pesan saya, pilihlah karakter yg memang kita sukai dan jangan sungkan untuk mencari referensi yg memang tidak hanya berasal dari anime (kartun jepang).
    misal sulit bikin helm atau armor, ya belajar lah, youtube ada, artikel banyak, mau maju banyak ngeluh ya gabisa juga kan? maaf mungkin agak gimana komentar saya, trims hehe :D

    BalasHapus

Dapat berkomentar menggunakan G+ namun mohon maaf tidak memperbolehkan akun anonim.

Sangat terbuka dengan segala macam komentar, apalagi yang bisa membangun untuk kemajuan blog ini.

Tidak disarankan untuk melakukan copas (copy-paste) terhadap segala tulisan di blog ini karena sewaktu-waktu dapat dilaporkan kepada DMCA Google yang menyebabkan blog si plagiat dapat dihapus dalam kondisi terparah.

Akhir kata, terima kasih sudah berkomentar ^^v

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...