Berada di peringkat ketujuh dan tidak masuk zona Liga Champion, bahkan Europa League bagi tim sebesar Juventus merupakan tamparan keras. Ini adalah hasil dari penampilan tidak stabil bianconeri selama musim 2010/2011, meski di awal musim menampilkan penampilan yang menjanjikan, tapi ada daya skuad hitam-putih harus bermasalah dengan inkonsistensi pada paruh kedua Serie-A.
Berikut ini segelintir pandangan gua tentang Juventus pada musim 2010/2011 :
Marco Storari
Kenapa bukan Gianlugi Buffon ? Mungkin beberapa dari kalian bertanya-tanya, bahkan mungkin ada yang menanyakan siapa itu Marco Storari ?
Marco Storari merupakan kiper AC Milan sebelum ia memutuskan hijrah ke Turin, meski berstatuskan pemain Milan, ia sama sekali belum pernah merasakan menjadi pemain utama di Milan dan lebih banyak menghabiskan karirnya dipinjamkan ke beberapa klub.
Terakhir ia dipinjamkan ke Sampdoria, dimana ia dilatih oleh Gigi Del Neri, kedekatannya dengan Del Neri-lah yang membuat pemain kelahiran Pisa, 7 Januari 1977 ini dibeli Juventus. Semula ia disiapkan untuk menjadi pelapis Gianluigi Buffon selama cedera, namun penampilan cemerlangnya dibawah mistar Si Nyonya Tua semakin baik, meski sempat mengalami masa-masa suram disaat Superman kembali merumput, ia berhasil menunjukkan kalau ia bisa diandalkan oleh Juve, seperti saat mengamankan gawang Juventus saat menang 2-0 melawan AS Roma.
Siapa pun pasti tidak akan menyangsikan kemampuan seorang Chiellini dalam bertahan. Kemampuan bertahan yang hebat itu diimbangi dengan kemampuan mencetak gol-gol penting.
Juventus seakan memenangkan taruhan ketika memboyongnya dari Fiorentina dulu. Didatangkan ketika masih sangat muda dan menempati posisi left-back, ternyata Chiellini malah menjadi salah satu central-defender terbaik sekolong langit.
Mau bukti ?
Lihat saja kegigihan tim-tim besar dunia seperti Manchester United atau Real Madrid yang berlomba-lomba untuk mendapatkan servis pemain asal Italia ini. Tapi kecintaannya pada seragam hitam-putih lah yang membuatnya bertahan di Turin.
Tidak banyak pemain yang bisa langsung in dengan pola permainan dan rekan-rekan di tim barunya. Tapi Krasic adalah pengecualian, didatangkan dari CSKA Moskow dengan banyak intrik selama proses negosiasi antara Juve dan CSKA, penampilan pemain yang dijuluki "The New Nedved" ini langsung bisa menyihir para Juventini dimana pun berada.
Selain skill olah-bola yang prima, faktor yang membuat Krasic dengan sangat cepat mendapat tempat di hati para Juventini adalah kecintaannya terhadap Ill Bianconeri. Meski terhitung baru di Juventus, bahkan Serie-A, Krasic telah menunjukkan keinginan yang besar untuk berada di bawah bendera Juve. Terbukti saat ia menolak pinangan dari Manchester City yang jauh lebih menggiurkan dibandingkan tawaran Juventus, ia lebih memilih Juve karena ia sangat ingin membela tim asal kota Turin tersebut.
Juventini mana yang tidak kenal dengan sang kapten, Alex Del Piero ? Hampir semua rekor Juventus sekarang ada di tangannya. Loyalitas ? Tidak perlu dipertanyakan lagi, ia merupakan pemain pertama yang menyatakan akan tetap bertahan di Juventus saat Juve tersandung kasus calciopoli. Tekhnik ? Meski sudah menurun permainan Ill Pinturicchio masih tetap berada di level teratas, selain itu eksekusi bola-bola matinya masih termasuk yang paling menakutkan di Serie-A. Tapi yang terpenting dari semua kehebatan seorang Del Piero ialah kepemimpinan dan mental juaranya.
Meski telah memasuki umur yang bisa dikatakan uzur di dunia sepak bola, Juventus masih membutuhkan daya magis sang kapten, baik di dalam maupun di luar lapangan. Karena Del Piero merupakan salah satu dari pemain Juve yang (menurut gua) mengerti akan kebanggaan mengenakan jersey hitam-putih Juventus. Belum lagi dengan segudang pengalamannya bermain dengan pemain-pemain kelas dunia, sebut saja Roberto Baggio maupun Zinedine Zidane. Semua pengalaman dan kehebatan sang kapten membuatnya pantas disebut la bandiera Juve (bendera Juve).
Entah apa yang ada di otak Del Neri saat memutuskan untuk meminjam Rianudo dari Napoli pada awal musim ini. Dengan masuknya Bonucci otomatis membuat posisi centre-back sudah dipenuhi nama-nama besar, ditambah fakta bahwa di musim sebelumnya Rianudo hanya menjadi pemain pengganti di Napoli, bayangkan, sedang di Napoli saja Rianudo susah mengamankan tim utama, apalagi di Juve ?
Rasanya gua sudah tidak perlu menjelaskan kehebatan seorang Milos Krasic kepada pembaca yang budiman, baca saja keatas lagi pada bagian "Best Midfieder"
Kejutan dari bangku cadangan Juventus, saat Zdenek Grygera cedera dan tak ada cadangan lagi padahal Juve harus berhadapan dengan rival utama, Internazionale Milan. Pemuda berumur 18 tahun ini membuat seluruh dunia terkejut.
Dengan umur yang masih sangat muda sebagai seorang defender, ia sanggup membuat frustasi salah satu striker paling menakutkan sekolong langit, Samuel Eto'o.
Eto'o bahkan dibuat seperti pemain amatir dihadapan "bocah" 18 tahun ini. Dengan penampilan yang gemilang dan umur yang masih sangat muda, prospek Sorensen untuk kelak menjadi salah satu defender terbaik dunia bukanlah omong kosong belaka.
Marco Storari merupakan kiper AC Milan sebelum ia memutuskan hijrah ke Turin, meski berstatuskan pemain Milan, ia sama sekali belum pernah merasakan menjadi pemain utama di Milan dan lebih banyak menghabiskan karirnya dipinjamkan ke beberapa klub.
Terakhir ia dipinjamkan ke Sampdoria, dimana ia dilatih oleh Gigi Del Neri, kedekatannya dengan Del Neri-lah yang membuat pemain kelahiran Pisa, 7 Januari 1977 ini dibeli Juventus. Semula ia disiapkan untuk menjadi pelapis Gianluigi Buffon selama cedera, namun penampilan cemerlangnya dibawah mistar Si Nyonya Tua semakin baik, meski sempat mengalami masa-masa suram disaat Superman kembali merumput, ia berhasil menunjukkan kalau ia bisa diandalkan oleh Juve, seperti saat mengamankan gawang Juventus saat menang 2-0 melawan AS Roma.
Best Defender
Giorgio Chiellini
Siapa pun pasti tidak akan menyangsikan kemampuan seorang Chiellini dalam bertahan. Kemampuan bertahan yang hebat itu diimbangi dengan kemampuan mencetak gol-gol penting.
Juventus seakan memenangkan taruhan ketika memboyongnya dari Fiorentina dulu. Didatangkan ketika masih sangat muda dan menempati posisi left-back, ternyata Chiellini malah menjadi salah satu central-defender terbaik sekolong langit.
Mau bukti ?
Lihat saja kegigihan tim-tim besar dunia seperti Manchester United atau Real Madrid yang berlomba-lomba untuk mendapatkan servis pemain asal Italia ini. Tapi kecintaannya pada seragam hitam-putih lah yang membuatnya bertahan di Turin.
Best Midfielder
Milos Krasic
Tidak banyak pemain yang bisa langsung in dengan pola permainan dan rekan-rekan di tim barunya. Tapi Krasic adalah pengecualian, didatangkan dari CSKA Moskow dengan banyak intrik selama proses negosiasi antara Juve dan CSKA, penampilan pemain yang dijuluki "The New Nedved" ini langsung bisa menyihir para Juventini dimana pun berada.
Selain skill olah-bola yang prima, faktor yang membuat Krasic dengan sangat cepat mendapat tempat di hati para Juventini adalah kecintaannya terhadap Ill Bianconeri. Meski terhitung baru di Juventus, bahkan Serie-A, Krasic telah menunjukkan keinginan yang besar untuk berada di bawah bendera Juve. Terbukti saat ia menolak pinangan dari Manchester City yang jauh lebih menggiurkan dibandingkan tawaran Juventus, ia lebih memilih Juve karena ia sangat ingin membela tim asal kota Turin tersebut.
Best Forward
Alessandro Del Piero
Juventini mana yang tidak kenal dengan sang kapten, Alex Del Piero ? Hampir semua rekor Juventus sekarang ada di tangannya. Loyalitas ? Tidak perlu dipertanyakan lagi, ia merupakan pemain pertama yang menyatakan akan tetap bertahan di Juventus saat Juve tersandung kasus calciopoli. Tekhnik ? Meski sudah menurun permainan Ill Pinturicchio masih tetap berada di level teratas, selain itu eksekusi bola-bola matinya masih termasuk yang paling menakutkan di Serie-A. Tapi yang terpenting dari semua kehebatan seorang Del Piero ialah kepemimpinan dan mental juaranya.
Meski telah memasuki umur yang bisa dikatakan uzur di dunia sepak bola, Juventus masih membutuhkan daya magis sang kapten, baik di dalam maupun di luar lapangan. Karena Del Piero merupakan salah satu dari pemain Juve yang (menurut gua) mengerti akan kebanggaan mengenakan jersey hitam-putih Juventus. Belum lagi dengan segudang pengalamannya bermain dengan pemain-pemain kelas dunia, sebut saja Roberto Baggio maupun Zinedine Zidane. Semua pengalaman dan kehebatan sang kapten membuatnya pantas disebut la bandiera Juve (bendera Juve).
Worst Transfer
Leandro Rianudo
Entah apa yang ada di otak Del Neri saat memutuskan untuk meminjam Rianudo dari Napoli pada awal musim ini. Dengan masuknya Bonucci otomatis membuat posisi centre-back sudah dipenuhi nama-nama besar, ditambah fakta bahwa di musim sebelumnya Rianudo hanya menjadi pemain pengganti di Napoli, bayangkan, sedang di Napoli saja Rianudo susah mengamankan tim utama, apalagi di Juve ?
Best Transfer
Milos Krasic
Rasanya gua sudah tidak perlu menjelaskan kehebatan seorang Milos Krasic kepada pembaca yang budiman, baca saja keatas lagi pada bagian "Best Midfieder"
Best Young Player
Frederik Sorensen
Dengan umur yang masih sangat muda sebagai seorang defender, ia sanggup membuat frustasi salah satu striker paling menakutkan sekolong langit, Samuel Eto'o.
Eto'o bahkan dibuat seperti pemain amatir dihadapan "bocah" 18 tahun ini. Dengan penampilan yang gemilang dan umur yang masih sangat muda, prospek Sorensen untuk kelak menjadi salah satu defender terbaik dunia bukanlah omong kosong belaka.
Best Match
Juventus 1-0 Internazionale Milan
venue : Olimpico Turin
Kemenangan yang tidak akan terlupakan, diraih di stadium kebesaran ; Olimpico Turin dan menghadapi Internazionale Milan dalam derby d'Italia. Adalah Alessandro Matri yang menjadi bintang pada pertandingan tersebut. Pemain yang baru dipinjam Juve pada transfer window paruh musim ini langsung menunjukkan ketajamannya dengan mencetak gol tunggal kemenangan Juve yang membuat Inter gagal mempertahankan gelar scudetto-nya musim ini.
Worst Match
Parma 1-0 Juventus
venue : Ennio Tardini
Dimana pun yang namanya kekalahan pasti sangat menyakitkan, tapi kekalahan Juve atas Parma di Ennio Tardini serasa sangat mencederai fans Juventus. Bagaimana tidak ? Selain membuat langkah Juve menuju pentas Eropa semakin berat, gol semata wayang Parma dicetak oleh pemain pinjaman Juve yang bahkan sangat jarang diberi kesempatan tampil selama berseragam hitam-putih. Giovinco si Atomic Ant mampu membuat si Nyonya Tua menyesali keputusannya untuk meminjamkan Gio ke Parma.
Begitulah pengamatan gua atas performa Juventus musim ini. Puas ? Tentu saja gua kecewa, sebagai Juventini gua pasti dan wajar merasakan kecewa, tapi apa mau dikata. This is the game ^^v
Sumber :
http://en.wikipedia.org/
http://www.suarapembaruan.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dapat berkomentar menggunakan G+ namun mohon maaf tidak memperbolehkan akun anonim.
Sangat terbuka dengan segala macam komentar, apalagi yang bisa membangun untuk kemajuan blog ini.
Tidak disarankan untuk melakukan copas (copy-paste) terhadap segala tulisan di blog ini karena sewaktu-waktu dapat dilaporkan kepada DMCA Google yang menyebabkan blog si plagiat dapat dihapus dalam kondisi terparah.
Akhir kata, terima kasih sudah berkomentar ^^v