Meski belum genap semusim bermain di tanah Perancis, namun kini nama Ibrahimovic kembali digosipkan akan kembali merumput di Serie-A musim depan. Namun Ibracadabra digosipkan kembali bukan menuju duo Milan, melainkan ke klub dimana dirinya begitu dibenci fans, Juventus.
Ibra menjadi public enemy number one para Juventini ketika memilih hijrah ke Internazionale Milan disaat Juventus harus berlaga di Serie-B akibat efek skandal Calciopoli. Di Inter, Ibra menjelma menjadi salah satu striker level dunia yang ditakuti pemain bertahan lawan.
Dengan kebencian fans yang begitu dalamnya, benarkah membeli Ibra merupakan langkah yang bagus bagi klub sekelas Juventus?
Meski hampir dapat dipastikan merengkuh gelar scudetto musim ini, namun performa lini depan Juventus musim ini mendapatkan sorotan tajam. Hanya menyumbang 45 gol dari total 85 gol Juventus musim ini, sebuah jumlah yang bisa tidak terlalu mengecewakan, namun keempat striker Juventus yang tersedia saat ini seringkali sulit mencetak gol di pertandingan-pertandingan besar. Maka dari itu kehadiran striker kelas dunia sangat dibutuhkan Juventus.
Juve memang telah mengikat Fernando Llorente dengan status bosman untuk musim depan, namun ex-penyerang Athletic Bilbao itu dirasa belum cukup untuk memenuhi standar striker yang dibutuhkan Juventus saat ini, belum lagi fakta bahwa Llorente telah absen bermain hampir setengah musim karena bermasalah dengan manajemen Bilbao.
 |
| Fernando Llorente |
Selain form yang masih dipertanyakan, mitos bahwa Serie-A selalu tidak ramah terhadap 'pemain baru' menjadikan kehadiran Llorente di kubu La Vecchia Signora belum sanggup untuk menjawab masalah minimnya gol dari lini depan, setidaknya untuk satu musim ke depan.
Disini nama Ibra mengemuka sebagai calon juru gedor Juventus musim depan. Dengan catatan baik selama berkarir di Serie-A, Ibra juga tidak asing dengan Juventus karena pernah membela Bianconeri medio 2004-2006. Belum lagi Ibra merupakan salah satu stiker kelas dunia yang paling mungkin didatangkan Juventus musim ini, hal disebabkan karena istri sang pemain mengutarakan keinginannya untuk kembali menetap di tanah Italia.
Meskipun memiliki kemampuan yang lengkap sebagai striker, tidak serta merta Ibra bisa dengan mudahnya didatangkan ke Turin. Dengan nominal gaji yang terbilang tinggi, manajemen Juventus seharusnya berpikir keras tentang untung-ruginya mendatangkan kapten timnas Swedia tersebut. Belum lagi cap "pengkhianat" yang dilabeli pada dirinya oleh para Juventini ketika ia memilih meninggalkan Juventus dan bergabung dengan Internazionale.
Agak menarik sebenarnya bila melihat 'hanya' Ibra yang dilabeli sebagai pengkhianat 'hanya' karena dirinya yang paling sukses diantara 'lulusan' Juve lainnya. Nama-nama seperti Zambrotta, Thuram (yang pindah ke Barcelona), Cannavaro (Real Madrid) dan bahkan Viera yang pindah ke Inter juga tidak sampai segitunya dibenci Juventini. Padahal semua pemain itu dilepas Juve bukan karena minimnya loyalitas mereka, tapi juga karena kondisi Juventus yang tidak baik pasca calciopoli.
Namun apabila manajemen Juventus bersikap dingin terhadap fans yang tetap mendatangkan Ibrahimovic dan Ibra mampu menjawabnya dengan memberikan performa apik dan trofi juara. Kemungkinan suara-suara sumbang dari para Juventini akan berubah menjadi pujian. Yang pasti Juventus saat ini membutuhkan sosok striker kelas dunia agar kembali menjadi klub Italia yang ditakuti, tak hanya di tanah Italia namun juga dataran Eropa.
 |
| Mungkinkah hal ini terjadi lagi? |
Sumber :
Kayaknya sih ga mungkin ke juve, ibra pindah ke 2 rival juve juga, duo milan. Dan ntah kenapa gue dari dulu pengin liat dzeko ke juve bahkan sebelum doi ke city XD
BalasHapusSama. Buat gue dia "Juve's material" banget XD
Hapus