(source) |
Shingeki no Kyokin (Attack on Titan) dapat dikatakan sebagai salah satu anime mainstream saat ini. Kisah yang menceritakan perjuangan umat manusia dalam bertahan hidup dari serangan Titan yang ingin memusnahkan umat manusia ini mendapatkan respon positif dari penggemar anime seluruh dunia.
Namun sedikit berbeda dengan versi anime-nya, versi manga dari masterpiece Isayama Hajime ini kurang begitu diminati kebanyakan orang karena art-nya yang mereka katakan 'jelek'. Memang gaya artwork milik Isayama-sensei berbeda dengan artwork manga mainstream lainnya semisal Fairy Tail, Naruto atau Bleach, namun perbedaan tersebut tidak serta-merta menjadikan artwork manga Shingeki no Kyojin dapat dikatakan 'jelek'.
Tapi benarkah bahwa artwork yang digunakan dalam manga Shingeki no Kyojin (SnK) dapat dicap jelek begitu saja? Berikut adalah beberapa alasan mengapa artwork manga SnK tidak dapat dikatakan jelek.
1. The Power of Depression.
Dalam sekali lihat maka pembaca dapat langsung menebak kehadiran karakter super tampan/cantik seperti Sebastian Michaelis (Kuroshitsuji) dan Sakura Kinomoto (Carcaptor Sakura) pasti tidak akan terlihat dalam manga ini. Karakter-karakter SnK versi manga kebanyakan terkesan kelam, hal ini disebabkan karena Isayama-sensei menggunakan teknik arsir ketimbang menggunakan straight line seperti manga mainstream atau anime.
Teknik arsiran ini menghasilkan kesan 'kelam' dan 'gelap' bagi manga-nya, namun semua itu seakan disengaja oleh Isayama-sensei karena feel 'kelam' dan 'gelap' selalu menyelimuti cerita para umat manusia dalam menghadapi para Titan. Bicara jujur, sebenarnya tidak ada momen dimana manusia benar-benar menang secara mutlak dari Titan, mereka selalu hidup dalam depresi dan ketakutan akan kehadiran Titan, dan disini, teknik arsiran berhasil membuat pembaca mereka 'perasaan' ketakutan dan depresi dari para karakter SnK.
2. Anime yang Tidak 'Sebebas' Manga.
Dalam industri anime Jepang, kebanyakan anime dibuat berdasarkan kepopuleran manga-nya terlebih dahulu (meskipun ada yang sebaliknya). Karena anime merupakan salah satu nilai jual Jepang ke dunia luar, maka para artworker anime seringkali terkekang dalam tuntutan untuk membuat anime yang bisa diterima diseluruh dunia, salah satu teknik yang biasa digunakan adalah membuat artwork anime yang (terkadang) lebih 'baik' ketimbang manga.
Lebih 'baik' disini berarti kepada pangsa pasar umum. Kebanyakan dari mereka lebih menyukai artwork yang sebelumnya telah terkenal berkat anime-anime mainstream.
Hal ini berbeda di level manga. Kebanyakan mangaka (khususnya yang membuat cerita blood and gore) memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri mereka. Manga blood and gore memang sulit menembus pasar umum karena para mangakan seringkali menampilkan adegan yang tidak cocok dilihat semua umur, seperti adegan mutilasi, darah berserakan dimana-mana dan sebagainya. Karena itu artworker anime seringkali menyensor adegan-adegan sadis seperti itu agar versi anime-nya 'aman' dan bisa dinikmati semua umur.
Tuntutan membuat artwork yang aman ini seringkali membatasi artworker anime dan menimbulkan perbedaan versi anime dengan manga, bahkan tak jarang ada beberapa adegan dalam manga yang tidak ditampilkan dalam anime karena dianggap tidak senonoh.
3. Wajah Sesuai dengan Ras.
Pernahkah kalian melihat artwork dalam anime/manga yang memperlihatkan perbedaan ras di dunia? Anime/manga seperti Captain Tsubasa (World Cup Arc), D-Gray Man (Exorcist dari seluruh belahan dunia) dan Code Geass (Britannia menjajah Jepang), bila kalian perhatikan, maka kalian akan mendapati bahwa bentuk wajah dan perawakan manusia -- apapun ras mereka dan dari negara mereka dilahirkan -- itu hampir sama.
Gambar diatas adalah dua karakter utama dari anime Code Geass. Bandingkan wajah Kururu Suzaku (kiri) yang diceritakan sebagai warga asli Jepang dengan Lelouch vi Briannia (kanan) yang diceritakan sebagai warga asli Britannia/Inggris. Sangat aneh kalau melihat ada orang Asia memiliki bentuk wajah yang sama dengan bentuk wajah orang Eropa.
Bandingkan dengan gambar wajah para karakter SnK diatas. Wajah yang ditampilkan dalam versi manga-nya mengambil bentuk wajah yang kira-kira mirip dengan bentuk wajah asal negara mereka (bila dilihat dari nama mereka). Wajah 'standar' anime mungkin hanya dimiliki Mikasa Ackerman yang (kemungkinan) merupakan blasteran Amerika-Jepang (karena tidak mungkin orang Jepang memiliki nama belakang Ackerman).
Selain itu, minimnya (atau bahkan tidak ada) karakter dengan wajah tampan/cantik bisa dibilang cocok dengan kondisi manusia disaat itu. Bayangkan saja jika dalam kondisi yang mempertaruhkan hidup-matinya umat manusia masih ada (sangat) banyak orang-orang yang peduli dengan penampilan fisik mereka ketimbang kemampuan untuk bertahan hidup.
Selain itu, art manga SnK ini juga dapat mematahkan anggapan bahwa artwork asal Jepang itu selalu menampilkan keadaan dimana seseorang lebih tampan/cantik daripada penampakan sebenarnya, dan orang yang berasal dari negara manapun memiliki bentuk wajah yang sama. Dan juga anggapan bahwa karakter dalam manga/anime Jepang merupakan satu karakter yang sama namun hanya dibedakan dari bentuk rambut dan mata saja.
4. 'Pembeda'.
Namun sedikit berbeda dengan versi anime-nya, versi manga dari masterpiece Isayama Hajime ini kurang begitu diminati kebanyakan orang karena art-nya yang mereka katakan 'jelek'. Memang gaya artwork milik Isayama-sensei berbeda dengan artwork manga mainstream lainnya semisal Fairy Tail, Naruto atau Bleach, namun perbedaan tersebut tidak serta-merta menjadikan artwork manga Shingeki no Kyojin dapat dikatakan 'jelek'.
Tapi benarkah bahwa artwork yang digunakan dalam manga Shingeki no Kyojin (SnK) dapat dicap jelek begitu saja? Berikut adalah beberapa alasan mengapa artwork manga SnK tidak dapat dikatakan jelek.
1. The Power of Depression.
Artwork manga SnK |
Teknik arsiran ini menghasilkan kesan 'kelam' dan 'gelap' bagi manga-nya, namun semua itu seakan disengaja oleh Isayama-sensei karena feel 'kelam' dan 'gelap' selalu menyelimuti cerita para umat manusia dalam menghadapi para Titan. Bicara jujur, sebenarnya tidak ada momen dimana manusia benar-benar menang secara mutlak dari Titan, mereka selalu hidup dalam depresi dan ketakutan akan kehadiran Titan, dan disini, teknik arsiran berhasil membuat pembaca mereka 'perasaan' ketakutan dan depresi dari para karakter SnK.
2. Anime yang Tidak 'Sebebas' Manga.
Dalam industri anime Jepang, kebanyakan anime dibuat berdasarkan kepopuleran manga-nya terlebih dahulu (meskipun ada yang sebaliknya). Karena anime merupakan salah satu nilai jual Jepang ke dunia luar, maka para artworker anime seringkali terkekang dalam tuntutan untuk membuat anime yang bisa diterima diseluruh dunia, salah satu teknik yang biasa digunakan adalah membuat artwork anime yang (terkadang) lebih 'baik' ketimbang manga.
Lebih 'baik' disini berarti kepada pangsa pasar umum. Kebanyakan dari mereka lebih menyukai artwork yang sebelumnya telah terkenal berkat anime-anime mainstream.
Hal ini berbeda di level manga. Kebanyakan mangaka (khususnya yang membuat cerita blood and gore) memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri mereka. Manga blood and gore memang sulit menembus pasar umum karena para mangakan seringkali menampilkan adegan yang tidak cocok dilihat semua umur, seperti adegan mutilasi, darah berserakan dimana-mana dan sebagainya. Karena itu artworker anime seringkali menyensor adegan-adegan sadis seperti itu agar versi anime-nya 'aman' dan bisa dinikmati semua umur.
Tuntutan membuat artwork yang aman ini seringkali membatasi artworker anime dan menimbulkan perbedaan versi anime dengan manga, bahkan tak jarang ada beberapa adegan dalam manga yang tidak ditampilkan dalam anime karena dianggap tidak senonoh.
3. Wajah Sesuai dengan Ras.
Pernahkah kalian melihat artwork dalam anime/manga yang memperlihatkan perbedaan ras di dunia? Anime/manga seperti Captain Tsubasa (World Cup Arc), D-Gray Man (Exorcist dari seluruh belahan dunia) dan Code Geass (Britannia menjajah Jepang), bila kalian perhatikan, maka kalian akan mendapati bahwa bentuk wajah dan perawakan manusia -- apapun ras mereka dan dari negara mereka dilahirkan -- itu hampir sama.
Code Geass |
Bandingkan dengan gambar wajah para karakter SnK diatas. Wajah yang ditampilkan dalam versi manga-nya mengambil bentuk wajah yang kira-kira mirip dengan bentuk wajah asal negara mereka (bila dilihat dari nama mereka). Wajah 'standar' anime mungkin hanya dimiliki Mikasa Ackerman yang (kemungkinan) merupakan blasteran Amerika-Jepang (karena tidak mungkin orang Jepang memiliki nama belakang Ackerman).
Selain itu, minimnya (atau bahkan tidak ada) karakter dengan wajah tampan/cantik bisa dibilang cocok dengan kondisi manusia disaat itu. Bayangkan saja jika dalam kondisi yang mempertaruhkan hidup-matinya umat manusia masih ada (sangat) banyak orang-orang yang peduli dengan penampilan fisik mereka ketimbang kemampuan untuk bertahan hidup.
Selain itu, art manga SnK ini juga dapat mematahkan anggapan bahwa artwork asal Jepang itu selalu menampilkan keadaan dimana seseorang lebih tampan/cantik daripada penampakan sebenarnya, dan orang yang berasal dari negara manapun memiliki bentuk wajah yang sama. Dan juga anggapan bahwa karakter dalam manga/anime Jepang merupakan satu karakter yang sama namun hanya dibedakan dari bentuk rambut dan mata saja.
4. 'Pembeda'.
Persaingan dalam dunia mangaka di Jepang itu keras, jadi setiap mangaka perlu memiliki ciri khas yang membedakan karyanya dengan karya orang lain. Baik dari segi cerita maupun segi artwork, dua hal tersebut penting untuk membedakan karya mereka dengan karya mangaka lainnya. Teknik arsiran gelap dengan cerita yang banyak mengandung adegan blood and gore bisa dikatakan sebagai paten milik Isayama-sensei.
Meskipun tidak menutup kemungkinan di masa depan akan merubah sedikit gayanya, namun dari sini pembaca manga dapat dengan mudah mengenali karya Isayama-sensei dari jalan cerita maupun teknik artwork apabila ia membuat cerita lainnya.
====================================================
Setelah membaca tulisan tersebut mungkin kalian dapat memikirkan terlebih dahulu bila ingin mengatakan artwork manga SnK jelek. Bagus-jeleknya sebuah karya memang kembali kepada selera masing-masing individu, namun kita juga tidak boleh mencap sesuatu itu jelek seenaknya hanya karena tidak sesuai dengan selera kita. Bayangkan juga apabila ada hal yang kita sukai dibilang jelek oleh orang lain.
"Artwork dan alur cerita itu ciri khas mangaka. Bukan hal yang bisa kita sebut jelek begitu saja tanpa mempelajari dan mendalami cerita dan makna artwork tersebut terlebih dahulu."
-- Farid Permana Putra
gada tombol like ya huaaaa \('3')/
BalasHapusbtw om koreksi dikit, titan ini bukan mau menghancurkan humankind, tp mereka bergerak secara insting meski ada beberapa yg punya intelegensi ._.
Terima kasih koreksinya Uti. Tapi kan kebanyakan ingin makan manusia, secara tidak langsung menghancurkan humankind :)
Hapus#MyLogic
tapi bukan berarti ingin kan. meski motifnya [...] dan [...] dalam mode titan masih belom jelas. ngapain disensor ya btw ._.
HapusAhahahaha. Gpp disensor, takutnya malah jadi spoiler :v
Hapusmanganya terlalu kelam bang, depressionnya tingkat tinggi. jadi ndak minat nonton anime gara-gara udah jauh baca manga .-.
BalasHapusKurangnya pengetahuan akan menginterpretasikan makna sastra ataupun karya seni rupa, maka ngga jelas dikit = jelek. Buat masyarakat (yang memilih untuk menjadi) awam.
BalasHapusOh iye, Ackerman kan paling nama bapaknye Mikasa :v
BalasHapusMungkin, kan konsepnya barat. Jadi patrialisme.
Hapusgue awam sama anime, jadi kalo ceritanya bagus (di awal) pasti gue ikutin om ._.
BalasHapusmenurut gue sih nggak jelek. karena pas pertama nikmatin manga/anime nya gue masih enjoy enjoy aja. padahal gue sendiri idealis sama visual.
HIDUP SnK!
SnK memang keren bang. gue suka merinding kalo pas baca versi manga. tapi suka kesemsem sama mikasa di versi anime :3
BalasHapusgud lah yah...
buat aku sih bagus manganya (coba aja yang bilang jelek disuruh bikin gambar kayak gitu belom tentu bisa :v) dan emang cocok ama ceritanya~ animenya juga bagus sih. aku emang suka yang outlinenya tebel jadi ya mau manga atau animenya keduanya ga bisa dibilang jelek
BalasHapuskarna udah biasa baca naruto dan manga shoujo berbinar binar kaliya makanya bilang jelek, hhe kok sarkasm
BalasHapusshingeki no kyojin berani melawan "aturan" manga kebanyakan yg biasa wajah ganteng2 dan cantik serta berbinar pokoknya sempurna.
kalo jelek ya digambar jelek disini bahkan tokoh utamanya ceking dan surem, gue suka XD
*btw lebih sulit gambar manga dengan art yg seperti ini daripada manga dengan art mainstream, kalo pas lagi detail, detailnya keren banget tiap arsirannya ga bosen dilihat lama2
Yeps, soalnya tiap charanya benar-benar ekslusif wajahnya (tidak sama dengan chara lainnya). Bahkan sampai ke chara yang cuma 'nampang' kemudian mati dimakan Titan saja masih cukup detail art-nya.
HapusMenurut gue orang-orang bukan menilai jelek, tapi menilai kalo manga ini ga sama dengan manga-manga yang ngebentuk mindset khalayak
BalasHapusYep, mungkin 'beda' lebih pantas ketimbang 'jelek'.
Hapushoo... gue malah pas pertamakali baca manga SnK yang gue anggep kurang itu bukan masalah bentuk muka beda-beda atau teknik arsiran yang bikin kesan suram, tapi lebih ke proporsi badannya yang kadang suka miss. kepalanya kadang kegedean atau gimanalah. tapi yaa.. nobody prefect sih.
BalasHapusbetewey Annie orang Russia yaa? U.U slurp. Bertholdt ga nyangka Jerman. doi komuknya lembut sih. tapi yg versi manga ini kesannya ganteng dia :O Levi Perancis ASDFGHJKL <3 Scottish itu skotlandia kan ya? yang paling kentel banget komuknya (menurut gue) itu Irvin, Reiner, sama Armin. keliatan banget Amrik, Jerman, Inggrisnya (dari model rambut lebih-lebih)
Gue malah lebih suka nyebutnya Rivaille ketimbang Levi. Selain itu yang terbaca di versi manga-nya, nama Rivaille memang terasa lebih Prancis ketimbang nama Levi.
Hapus#IMHO
Hajime Isayama emang kuueereen dah *o*bb
BalasHapusLOL, topiknya sangat menarik, Bang :D
BalasHapusjustru karena "jelek"nya itu, ane suka baca manganya, Hitung" bosen masa setiap hari dikasih manga/anime yang "Moe" ama "kawaii' melulu kan???
BTW, ane setuju kalau versi anime disensor, soalnya pengalaman kalo liat anime adaptasi manga yang gore gitu, gorenya agak kelewatan gitu, malah jadi ngeri dan males liat(sebenarnya, ane juga suka gore sih :D)!
Sayangnya cuma satu, karena manganya udah jauh, banyak "BOCAH" labil yang ngebocorin ceritanya di fb, kan kasihan yang belum liat, mereka baca manganya cuma buat "menyombongkan" diri kalo mereka tau ceritanya.
Maaf kalo kepanjangan, Bang
Sama, sebenarnya "bocah" yang kasih spoiler apapun itu merusak mood nonton mereka yang belum nonton. Apalagi kalau ceritanya menjual twist kayak SnK atau Death Note.
HapusAne sih bebas mau anime disensor apa kagak, cuma secara pribadi kalau anime/manga yang berjenis "blood and gore" itu rasanya ada yang kurang kalau disensor #IfYouKnowWhatIMean
Woles, gue seneng kok kalau ada yang komen panjang :)
inilah yang bisa dibilang Cirikhas punya nilai yang lebih... ada banyak artwork anime or manga yg menurut kebnyakan orang jelek tp punya cirikhas dan bisa sukses...
BalasHapusaaaaa
BalasHapusaku mu koment tentang anime nya, aku kok g suka ya menurutku sih "jelek" maaf ya bro. (aku yg seleranya buruk atau aneh ya padh kayaknya bnyk yg suka aku baru nonton sampek episode11). buat tambahan, aku g masalah gambar nya jelek atau gimna yg penting ceritanya bagus (contoh gambr jelek anime: Yamishibai ((g smua episode bagus sih skitar 70%)) aku suka anime ini )
BalasHapus1. Unsur kesengsaraanya emang sesuai sama ceritanya yg gore, tpi mungkin saat kejayaan umat manusia ada perubahan dari artwork ini
BalasHapus2. Lebih baik kesan gore yg sebebas manganya jga diterapkan di animenya biar lbh mendukung ceritanya apalagi buat pecinta gore akut
3. Soal perbedaan detail artwork antar karakter isayama-sensei emang gud, tpi si levi masih krng jelas asal rasnya kalo liat dari masa lalunya,namanya, marganya.
4. Ciri khas artwork isayama-sensei emang beda sama manga² lain apalagi manga shojou
Ulasannya bagus thanks kakak
Pertama kali baca artikel ini kaget ya ternyata ada yang nganggep art manga nya jelek -_-, kalo menurut ane sih diliat dari genre nya, masa mau gaya gambar yang kawaii buat gore manga kayak gini? Tapi kalo ane sih emang lebih seneng liat anime nya, soalnya pergerakan pas nyerang titan nya keren2 bgt dan lagu2nya bagus banget. Btw lama banget nunggu season 2 nya huhu
BalasHapusKemungkinan (juga kebanyakan) yang mengatakan art manga SnK itu 'jelek' adalah efek kebanyakan lihat manga/anime yang menggunakan art dimana karakter yang tampil adalah karakter tampan/cantik/sexy/kawaii, tipe-tipe yang jarang baca manga gore kebanyakan.
HapusJujur di tahun 2017 inp gua baru tau ada anime/manga yg judulnya "shingeki no kyojin" karena tiba2 liat di junalotaku.com rame ngomongin season 2 udah muncul setelah hiatus selama 4 tahun (anime).
BalasHapusLangsung minta ke temen copy ke flashdisk season 1 nya dan marathon gua nonton selama 3 hari tu 25 episode disambi ngurus 2 anak dan ngerjain kerjaan rumah #lol
Pertama liat animenya aja, gue udah bisa ngerasain kalo anime itu "beda" dari yg lain. Menurut gue malah gambarnya lebih terkesan realistis dibanding anime moe yg penuh cinta cintaan basi. Dan gue terkesima pada episode pertama. Merasa diteror, merasa deg deg-an, merasa sedih karena harus melihat ibunya Eren dimakan titan. Sick! Sampe gak bisa tidur karena masih deg degan.
Ini anime gore pertama yg gue tonton sih setelah deathnote. Tapi jalan cerita deathnote gak ada apanya dibanding SnK *sorry*
Btw manganya sekarang udah chapter berapa ya ?
Secara pribadi saya tidak bisa mengatakan Death Note itu anime gore, karena tidak ada adegan brutal plus darah maupun bagian tubuh yang berserakan kemana-mana. Lebih cocok dibilang Death Note itu bertipe thriller atau psychological #imho
HapusKarena itu saya tidak bisa membandingkan langsung jalan cerita Death Note dengan SnK #sorry
Tapi ya akhirnya kembali ke masing-masing orang sih, saya cuma jujur sama pendapat sendiri :))
Kalau manga SnK sendiri baru chapter 93. Hal yang 'wajar' karena SnK adalah manga bulanan, bukan mingguan layaknya manga JUMP lain pada umumnya.