Alih-alih menyelesaikan transfer saga Axel Witsel yang sudah berlangsung dari awal musim ini, manajemen Juventus malah mendatangkan gelandang Genoa, Tomas Rincon sebagai solusi dari lemahnya lini tengah Juventus. Seperti yang sudah dibahas di postingan sebelumnya, lini tengah merupakan sumber utama inkonsistensi Juventus musim ini.
Didatangkan dengan status pinjaman dengan kewajiban membeli seharga 7 juta Euro apabila penampilan Rincon memuaskan membuat kehadiran Rincon dirasa merupakan solusi jangka pendek yang diambil manajemen Juventus. Dengan kemungkinan dibajaknya transfer Axel Witsel oleh klub China dan sulitnya mencari gelandang petarung yang dapat dimainkan di Liga Champions menjadi alasan utama. Usia Rincon yang akan menginjak 29 tahun Januari 2017 nanti juga seakan menegaskan bahwa kapten timnas Venezuela ini merupakan solusi jangka pendek Juventus.
Selain kurangnya gelandang tipe petarung, Juventus juga harus kehilangan Mario Lemina, Kwadwo Asamoah dan Medhi Benatia yang akan berlaga di Piala Afrika selama bulan Januari, khusus absennya Lemina dan Asamoah akan membuat lini tengah Juventus hanya dihuni Marchisio, Khedira, Hernanes dan Pjanić, dimana hanya Marchisio dan Khedira yang kemungkinan mampu dimainkan sebagai gelandang perusak.
Bila melihat penampilan Marchisio dan Khedira musim ini, tentu sangat disayangkan apabila kedua pemain ini 'hanya' ditempatkan sebagai gelandang perusak. Marchisio dapat menjadi playmaker bayangan Juventus apabila lini depan Juve mengalami kebuntuan sedangkan Khedira musim ini mampu menunjukkan diri sebagai pencetak gol dari lini kedua.
Selain itu masalah inkosistensi dari gelandang Juve lain yang dapat beroperasi sebagai gelandang perusak dan Pjanić yang lebih berguna apabila diletakkan dibelakang dua striker menjadi sinyal betapa pentingnya Rincon dalam formasi Allegri nantinya.
Rincon juga memiliki nilai lebih, dimana ia juga dapat dioperasikan sebagai back kanan, sebuah posisi yang menjadi rawan bagi Juventus ini akibat cidera yang menimpa Dani Alves dan buruknya performa Stephan Lichsteiner musim ini. Memang ada Cuadrado atau Barzagli yang dapat diletakkan di posisi tersebut, namun Cuadrado yang lebih berguna diletakkan sebagai pemain menyerang dan Barzagli yang lebih cocok diletakkan di posisi bek sentral membuat nilai Rincon dalam skuat Juventus semakin tinggi.
Posisinya sebagai kapten timnas Venezuela juga membuat dapat diberikan tugas sebagai pemimpin diatas lapangan. Pengalaman sebagai kapten timnas serta permainannya yang penuh grinta --sesuatu yang terasa hilang dari lini tengah Juventus saat ini-- dapat membuat pemain Venezuela pertama di Juventus ini menjelma menjadi solusi dari missing link yang ada pada tubuh Juventus saat ini.
Memang nama Rincon dapat dikatakan kalah tenar dibandingkan Axel Witsel atau gelandang kelas dunia lainnya, namun dengan segala keterbatasan dan kebutuhan mendesak Juventus akan gelandang perusak, transfer Rincon bisa jadi lebih bagus ketimbang yang banyak orang pikirkan.
BENVENUTO TOMAS RINCON
Akankah Rincon menjadi solusi hilangnya 'otot' dari lini tengah Juventus sepeninggal Paul Pogba? |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dapat berkomentar menggunakan G+ namun mohon maaf tidak memperbolehkan akun anonim.
Sangat terbuka dengan segala macam komentar, apalagi yang bisa membangun untuk kemajuan blog ini.
Tidak disarankan untuk melakukan copas (copy-paste) terhadap segala tulisan di blog ini karena sewaktu-waktu dapat dilaporkan kepada DMCA Google yang menyebabkan blog si plagiat dapat dihapus dalam kondisi terparah.
Akhir kata, terima kasih sudah berkomentar ^^v