Siapapun pasti tidak ingin merasakan sakit, baik secara fisik maupun secara mental. Oleh karena itu setiap orang memiliki cara mereka masing-masing untuk menghindari maupun mengurangi rasa sakit yang mereka rasakan.
Tapi bagaimana bila semua rasa sakit yang dirasakan seseorang itu ternyata harus ditanggung oleh orang lain yang berada pada dunia lain? Apakah orang tersebut dapat selamanya melampiaskan segala rasa sakitnya kepada orang di dunia lain tersebut? Lalu bagaiman cara agar semuanya terhindar dari rasa sakit?
Sinopsis
Mato Kuroi akhirnya memasuki babak baru dalam hidupnya saat ia memasuki masa SMP. Setelah selesai melalui masa penyambutan murid baru, Mato bertemu dengan Yomi Takanashi. Mato yang terpukau dengan Yomi berusaha menjadi temannya, Yomi yang belum memiliki teman akhirnya menerima Mato dengan senang hati.
Mato bersama teman masa kecilnya, Yuu Kotari juga menemukan hal 'baru', antara lain ruang bimbingan konseling, tempat dimana mereka bertemu dengan Saya Irino dan masuk klub basket dengan senpai enerjik bernama Arata Kohata.
Mato masih berusaha berteman dengan Yomi, sampai akhirnya Mato menemukan suatu kecocokan antar mereka berdua. Mereka sama-sama menyukai buku "Li'l Bird at Play", buku yang menceritakan kisah seekor burung yang menghisap warna hingga akhirnya seluruh tubuhnya menghitam dan kemudian mati. Karena ini melihat edisi khusus dari buku tersebut Mato memutuskan untuk berkunjung ke rumah Yomi.
Di rumah Yomi semuanya terasa baik-baik saja. Hingga akhirnya teman masa kecil Yomi, Kagari Izuhira muncul. Kagari berjalan menggunakan kursi roda dan tampak ingin bermain bersama mereka. Kejadian mulai aneh ketika Kagari menunjukkan sikap-sikap penolakan terhadap Mato.
Cara Kagari 'menolak' dan 'mengusir' Mato membuat Mato ketakutan, hingga akhirnya Mato memilih pulang. Yomi sebenarnya merasa bersalah pada Mato namun ia sendiri juga 'takut' pada Kagari.
Di saat Mato tertidur ia memimpikan sosok berbaju hitam dengan senjata pistol yang bisa menembakkan batu berwarna hitam tengah bertarung. Ternyata mimpi yang dilihat Mato juga dilihat oleh Yomi.
Karakter
Mato Kuroi
Karakter utama dari serial ini. Memiliki sifat yang easygoing dan ingin berteman dengan siapa saja. Ia merasa tertarik dengan Yomi karena mereka memiliki buku favorit yang sama. Akibat kesukaannya membaca buku "Li'l Bird that Play" ia menyukai melihat beragam warna dari berbagai benda.
Mato mengikuti kegiatan klub basket di SMP-nya, dimana ia dianggap sebagai salah satu pemain berbakat, bahkan oleh senpai Arata Kohata sendiri.
Yomi Takanashi
Teman pertama yang diperoleh Mato di masa SMP. Yomi bertemu dengan Mato setelah acara penyambutan murid baru selesai, dimana ia membantu Mato yang terjauh di lorong sekolah.
Meski terkesan tertutup, Yomi sebenarnya ingin memiliki teman yang banyak, namun kepribadiannya yang tertutup membuat upayanya mencari teman selalu gagal.
Mato mengikuti kegiatan klub melukis. Selain handal dalam melukis, Yomi juga dapat membuat gelang berbagai warna hasil sulamannya sendiri.
Kagari Izuhira
Kagari merupakan teman Yomi sejak masih kanak-kanak. Sayang, pada saat mereka kecil Kagari mengalami kecelakaan dan semenjak itu ia harus berjalan menggunakan kursi roda.
Sebenarnya Kagari bisa berjalan, namun secara psikologis ia berpikir bahwa ia telah lumpuh. Hal ini sekaligus membuat dirinya merasakan ketergantungan yang sangat tinggi kepada Yomi dan membenci siapapun yang dekat dengan Yomi.
Review
Satu kata ketika menonton Black Rock Shooter ; MEMBINGUNGKAN! Anime ini sekilas menceritakan dua cerita yang berbeda, cerita kehidupan Mato di masa SMP-nya yang terasa mirip dengan cerita-cerita SMP biasa kebanyakan dan satu lagi cerita tentang sosok berbaju hitam yang selalu bertarung di dunia paralel.
Namun mendekati akhir cerita semua misteri antara hubungan dua dunia tersebut mulai terkuat, berikut dengan perilaku-perilaku aneh yang diperlihatkan beberapa karakter lainnya nanti di pertengahan cerita. Untuk ukuran anime pendek (8 episode) pesan ceritanya lumayan berkesan, meski dari cerita sendiri terasa dipaksakan dan terkesan seperti cerita "ABG SMP labil kebanyakan".
Kenapa kebanyakan anime setingnya SMP/SMA ya bang? Apa karna disesuain sama penonton yg mungkin kebanyakan juga SMP/SMA? :3
BalasHapusbtw itu si yomi pas pake kacamata gitu jadi cute bangeet...
Mungkin juga. Soalnya kan terkesan remaja (SMP/SMA) itu punya imajinasi yang tinggi dan mampuu melakukan apa saja.
Hapussbenarnya BRS in critanya tntg ap sih? :-/ msh bingung
BalasHapusCeritanya memang kurang jelas, pendeknya episode BRS juga dikarenakan cerita anime ini 'kurang menjual'.
HapusGue tahu maksudnya !
BalasHapusane belum nonton yg series, padahal udah ada di HD. lol
BalasHapusudah nonton yg OVA dan bingung .____.
tapi pas nyampe ending sepertinya udah ngerti, masalah cemburu dalam pertemanan cewek
*girls *tangan pose ancient
tp gw suka ini
BalasHapusSerial gamenya Greget abiz da
BalasHapus#Black_Rock_Shooter_thegame
Gw baru nonton.. kbetulan ad fanbase anime yg merasa ini masuk "list" di eps pertama sih ngerti. (Pandangan privadi) MC ingin menolong temannya dgn "kekuatan pertemanan" terlihat jls dgn battle pararel saat karakter mengalami "momen". Andaikan tdk ada battle mungkin cerita sangat mudah dimengerti selayaknya cerita ank sekolah yg punya kehidupan yg kompleks (perasaan,jadwal,dsb). Tapi mungkin pembuatan scene battle sebagai asset yg menjual. Secara karakter, cerita genre psikologi sliceoflife tidak punya "asset". Nah.. karakter di pararel lah yg mengambil peran lbih. Utk perbandingan simpelnya.. death note punya "asset" death note, nisekoi punya "asset" liontin, bahkan pita. Tapi.. bgmn dgn danshi kokosei?
BalasHapusSimpulannya "asset" BRS mlh menjadi dampak yg kurang.. utk pemahaman cerita