From : Farid Permana Putra Azroel
To : Para pembaca tulisan ini
Subject : Curhat
Alkisah pada abad pertengahan dulu #settingnyajauhamat#whatever gua deket dengan seorang cewe, sebut saja namanya Rui Kiriyama #dilemparkancut#kayakguapeduli atau kita singkat Rui. Dulu gua dan si Rui ini deket banget, saking deketnya kita udah bisa ngerti perasaan masing-masing tanpa harus bilang (lah? kq malah kaya' entrinya si Kenni?).
Intinya kedekatan kami udah kaya' orang pacaran meski secara resmi melalui facebook dan friendster (abad pertengahan di masa gua belum ada twitter) belum dituliskan "in relationship". Nah, masalah disini adalah ; Pertama. rumah gua sama rumah dia ibarat Amerika Utara dan Amerika Selatan, meski sama-sama Amerika tetap saja jauh dari yang namanya USA, dan gua bukan termasuk orang yang seneng jalan-jalan jauh (baca: jalan jauh sendirian, kalau rame-rame mah ayo ayo saja), dan Kedua karena kita kenalnya emang dari situs jejaring sosial dan ketemu langsung pun bisa dihitung pake jumlah jari sebuah kesebelasan tim sepak bola.
Selain dua masalah diatas ada satu masalah lagi yang membuat gua sedikit bingung dengan "hubungan" kami ini. Well, to be honest, dia dekat sama gua pertama kalinya iz karena dia lagi galau akibat cowo yang dia taksir jadian sama orang lain #nowplaying-Pupus, dan mungkin karena gua orang (baca: cowo) yang saat itu dekat sama dia perasaan dia jadi "semacam" perasaan suka terhadap gua.
Setelah kira-kira beberapa bulan dia seperti menghilang ditelan asmara #lah, maksud menghilang disini adalah dari situs jejaring sosial sudah seperti tidak bisa dilacak lagi meski jelas-jelas masih "berteman", trus sms-sms gombal #boongdikit gua sudah tidak dibalas lagi. Selain itu dari status-status update yang di-update-nya gua sedikit banyak berpikir kalau sudah ada cowo lain yang mengisi ruang kosong di dalam hatinya #eaaa.
Status tanpa kabar ini masih berlanjut sampai gua mendapat surat yang menyatakan bahwa gua diterima di IPB ini, intinya adalah sampai sesaat sebelum gua merantau pun belum ada sepucuk kabar pun dari dia yang langsung ke gua, baik itu sms mau pun pesan melalui e-mail maupun jejaring sosial. Entah apa yang sudah terjadi padanya, tapi gua mendadak teringat kembali dengan si Rui (nama samaran) ini setelah baca entri di blognya mas Kenni.
Jadi kesimpulannya adalah :
To : Para pembaca tulisan ini
Subject : Curhat
Sebenarnya niat untuk curhat tentang masalah ini tidak ada, tapi berhubung ada dorongan nostalgila sebagai efek samping dari membaca salah satu postingan di http://claude-c-kenni.blogspot.com/. Maka memori (baca: kenangan) akan kegilaan di masa lalu muncul kembali #lirikpacar#ditabok#matiditempat.
bagian blog Kenni yang bikin deja vu |
Alkisah pada abad pertengahan dulu #settingnyajauhamat#whatever gua deket dengan seorang cewe, sebut saja namanya Rui Kiriyama #dilemparkancut#kayakguapeduli atau kita singkat Rui. Dulu gua dan si Rui ini deket banget, saking deketnya kita udah bisa ngerti perasaan masing-masing tanpa harus bilang (lah? kq malah kaya' entrinya si Kenni?).
Intinya kedekatan kami udah kaya' orang pacaran meski secara resmi melalui facebook dan friendster (abad pertengahan di masa gua belum ada twitter) belum dituliskan "in relationship". Nah, masalah disini adalah ; Pertama. rumah gua sama rumah dia ibarat Amerika Utara dan Amerika Selatan, meski sama-sama Amerika tetap saja jauh dari yang namanya USA, dan gua bukan termasuk orang yang seneng jalan-jalan jauh (baca: jalan jauh sendirian, kalau rame-rame mah ayo ayo saja), dan Kedua karena kita kenalnya emang dari situs jejaring sosial dan ketemu langsung pun bisa dihitung pake jumlah jari sebuah kesebelasan tim sepak bola.
Selain dua masalah diatas ada satu masalah lagi yang membuat gua sedikit bingung dengan "hubungan" kami ini. Well, to be honest, dia dekat sama gua pertama kalinya iz karena dia lagi galau akibat cowo yang dia taksir jadian sama orang lain #nowplaying-Pupus, dan mungkin karena gua orang (baca: cowo) yang saat itu dekat sama dia perasaan dia jadi "semacam" perasaan suka terhadap gua.
Setelah kira-kira beberapa bulan dia seperti menghilang ditelan asmara #lah, maksud menghilang disini adalah dari situs jejaring sosial sudah seperti tidak bisa dilacak lagi meski jelas-jelas masih "berteman", trus sms-sms gombal #boongdikit gua sudah tidak dibalas lagi. Selain itu dari status-status update yang di-update-nya gua sedikit banyak berpikir kalau sudah ada cowo lain yang mengisi ruang kosong di dalam hatinya #eaaa.
Status tanpa kabar ini masih berlanjut sampai gua mendapat surat yang menyatakan bahwa gua diterima di IPB ini, intinya adalah sampai sesaat sebelum gua merantau pun belum ada sepucuk kabar pun dari dia yang langsung ke gua, baik itu sms mau pun pesan melalui e-mail maupun jejaring sosial. Entah apa yang sudah terjadi padanya, tapi gua mendadak teringat kembali dengan si Rui (nama samaran) ini setelah baca entri di blognya mas Kenni.
Jadi kesimpulannya adalah :
INI SALAH SI KENNI #LOH
SEKIAN
WASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
Sumber :
- Gambar dari http://claude-c-kenni.blogspot.com/
Holoh, KOK JADI NYALAHIN GUA??? o_0
BalasHapusWah2, menarik nih ceritanya, cyber love gitu ya? Lu udah pernah ketemu muka belom ma dia? Kopi darat gitu?
Ada satu pepatah soal cinta yg gua suka : Take a risk. Dare to move. Love is a leap of faith. So yeah, menurut gua, kalo lu memang bener2 masih niat buat ngejar si Rui ini, lu harus lakuin hal yg lumayan ekstrim.
Misalnya? Datengin rumahnya.
Gua sih bukan mau ngajak lu buat negatif thinking, tapi gua pernah denger satu kisah dari temen gua, di mana dia lost contact sama orang yg dia sayangin, sama kayak lu, dan dia diem aja...5 tahun kemudian dia kebetulan ada kesempatan untuk berkunjung ke rumah sang cowo, dan ternyata sang cowo tuh kecelakaan, koma, dan setelah 5 tahun meninggal...tepat 3 hari sebelum temen gua datengin rumahnya. Ironis banget kan?
I mean, you'll never know until you've tried. Daripada lu berasumsi ini itu, kalo memang lu masih niat (kalo masih niat ya, kalo udah ilfil ya ga usah) ya coba deh samperin orangnya. Kadang yg namanya cinta tuh butuh pengorbanan, dan bentuk pengorbanan yg paling simpel adalah mengambil resiko
Nice post, btw ;p
bukan ditabok, tapi dilempar palu -_-"
BalasHapus#sadis,ckckckc
@Kenni : haha, peace men ^^v, sebenernya kalau mau ke rumahnya ane juga gtw dimana gan, and sekarang ane juga udah beda pulau gini, wakakak, tapi thanks buat sarannya ^^v
BalasHapus@ayu : #melarikandiri
kok kayak gue tau siapa ya? apa perasaan gue doang kali yak -_-"
BalasHapus