Kopdar Kancut Keblenger Bogor Edisi II

Pada tanggal 5 Februari 2012 lalu acara kopdar Kancut Keblenger regional Bogor yang kedua dilaksanakan. Kopdar kali ini direncanakan dengan lebih matang dibandingkan kopdar yang pertama, dimana hanya dihadiri tiga orang. Mulai dari pengumuman tentang acara ini yang sudah di-publish dari jauh-jauh hari mention via facebook dan twitter kepada anggota Kancut Keblenger yang berada di daerah Bogor dan sekitarnya. Untungnya kopdar kali ini dihadiri anggota yang lebih banyak, tepatnya sebanyak 13 (tiga belas) orang.

Berikut adalah catatan pribadi gua pada hari tersebut.

Bogor, 5 Februari 2012

Dengan mata yang masih mengantuk akibat begadang demi film Underworld : Rise of the Lycan dan me-review kejadian tentang kampus yang dibahas/terbahas dalam acara di salah satu televisi nasional, gua bangun di pagi hari untuk melaksanakan ibadah sholat subuh.

Karena menurut perjanjian kemarin gua harus menjemput Senny, Dini dan Ramy (yang pada akhirnya tidak datang) di stasiun Bogor karena mereka tidak tahu jalan di kota Bogor, maka gua dengan setengah sadar mengirimkan pesan sms kepada Senny. And guess what ? Jam tujuh pagi pun dia baru mau mandi dan bersiap-siap #pokerface.

Demi mengusir rasa kantuk dan kembali ke bentuk tampan, gua memutuskan untuk mandi pagi. Selesai mandi (sekali lagi) gua sms Senny untuk menanyakan apakah dia sudah berangkat ke Bogor, ternyata Senny sudah dalam perjalanan menuju Bogor, begitu juga Dini. Maka dari itu gua langsung bergegas menuju stasiun.

Perjalanan menuju stasiun menggunakan kendaraan umum berupa angkot termasuk salah satu kegiatan paling menyiksa selama gua tinggal di Bogor. Dimulai dari waktu keberangkatan yang naujubilah lama dan ditambah cuaca Bogor yang lumayan terik pada pagi hari itu lumayan membuat gua merasakan suasana spa alami.

Sesampai di stasiun kegiatan membosankan bernama menunggu pun dimulai. Dalam penantian itu, Senny mengirim sms ke gua yang mengatakan kalau Kiko (@officialkiko) sudah berada di loket tiket stasiun. Daripada gua bengong tanpa teman dan alasan didepan stasiun, maka gua memilih menuju loket stasiun setelah sebelumnya melakukan suatu ritual kecil di WC umum terdekat.

Sesampainya di loket. What the hell ? Gua nggak menemukan sesosok manusia yang menggunakan baju kebesaran KK. Dengan gaya yang stay cool gua menunggu kedatangan Senny dan Dini (sambil berdoa semoga kehadiran mereka bisa dipercepat). Ternyata yang harus ditunggu bukan hanya Senny dan Dini, kehadiran warga Cilebut bernama Tommy ‘luntang-lantung’ juga harus ditunggu.

Okeh, langsung skip ke bagian kedatangan Senny. And guess what ? Kiko ternyata benar adanya berada di loket, masalahnya adalah dia mengenakan jaket yang menutupi baju kebesaran KK, plus selama menunggu dia menggunakan earphone, dan gua paling malas menyapa seseorang yang menggunakan earphone.

Tidak perlu menunggu lama akhirnya bocah Cilebut datang juga, kedatangannya bersamaan dengan kedatangan sms dari Angga dan (kemungkinan besar) Data yang sudah berkoar-koar tentang traktiran (gua lihat jam, sudah menunjukkan pukul 9 kurang sedikit). Sekitar pukul 9 lewat sedikit kami akhirnya menuju Taman IPB D3, tentunya setelah kedatangan Dini.

Sesampainya di taman IPB gua sudah melihat tampang-tampang beringas yang seakan bisa menuliskan di udara kalimat “kami minta traktiran”. Meski begitu tetap saja kami datang kesana, wong acaranya memang untuk kumpul-kumpul.

Setelah berkenalan, anggota KK yang datang hari itu ada 13 orang. Mereka adalah ; Gua, Data, Angga, Tommy, Fachri, Fauzi, Taufik, Kiko, Tammy, Senny, Dini, Izza dan Funy yang jauh-jauh dari Bandung buat ikut kopdar. Setelah perkenalan dan mendapatkan pencerahan bahwa rombongan yang datang duluan di Taman IPB daritadi merasa parno dengan kehadiran manusia-manusia berbaju abu-abu (karena memang dresscode abu-abu bagi yang belum memiliki baju KK), hingga semua mengamati kumpulan anak-anak diujung yang mengenakan baju putih, akhirnya kami memutuskan untuk sarapan dulu di KFC depan Botani.

*dan ajaibnya ternyata kumpulan anak-anak berbaju putih itu mengincar tempat duduk kami tadi, terbukti setelah ditinggalkan mereka langsung menyerbu kesana.

Pelajaran berharga dari sarapan di KFC :

• Burger deluxe dengan burger paket goceng itu tidak ada perbedaan berarti secara ukuran. Jadi yang membuat burger deluxe lebih mahal lima ribu rupiah dibanding burger paket goceng ialah kehadiran wijen.
• KFC menyediakan petasan yang berfungsi ganda sebagai lilin.
• Burger bisa dimakan bila ditambahkan saus.
• Funy menang lomba resolusi juara 2012 dan masih belum mendapatkan Galaxy-nya, padahal dosennya merupakan salah satu panitia.

Setelah makan (dan berisik-berisik di KFC), akhirnya pada pukul 11:00 WIB kami meninggalkan KFC dan menuju Botani (lagi). Sesampainya di Botani kami langsung menyerbu bioskop XXI yang bahkan belum dibuka. Setelah dibuka langsung arisan menentukan film yang akan ditonton dimulai (ditambah fakta kamera Tammy harus menginap di ruang penitipan untuk sementara waktu).

Taufik dan Funy, sang pembeli tiket

Akhirnya dipilihlah film Dream House sebagai film yang akan ditonton pada acara kopdar kali ini. Sebenarnya gua sedikit bingung dengan pembagian tempat duduk, bayangkan, jumlah laki-laki ada 8 orang sedangkan jumlah wanita ada 5 orang., kenapa row H dipilih untuk 7 orang dan row I dipilih untuk 6 orang ? Karena kami para lelaki bersikap demokratis, maka pemilihan dilakukan (rencananya) dengan metode profesional ...... gambreng.

Dream House (pelem yang ditonton)
(source)

Film dimulai, sebelum mulai ada oleh-oleh dari Funy (bener dari Funy kan ?) yaitu dua kotak berisi pop corn, satu untuk row H dan satu untuk row I, biasa lelaki, langsung rusuh begitu kotak pop corndibagikan. Anehnya para lelaki ini mendadak diam dan para wanita ribut sendiri saat film dimulai. Entah karena adegan awal filmnya sebenarnya tidak cocok bagi Tommy yang belum dewasa ,,, tapi sudahlah.

Well anyway, karena saking rusuhnya anak KK Bogor ini, film yang seharusnya ber-genre drama horor/drama thiller ini menjadi kurang lebih seperti FTV. Hal ini disebabkan karena ada proses dubbing pribadi (antara gua dan Angga, kurang paham kalau yang dari sudut sana), hingga ide brillian Funy yang mengganti judul film dari Dream House menjadi “Bercinta dengan Setan”.

Setelah puas ‘merusak’ karya layar lebar menjadi FTV #eh akhirnya kami (lebih tepatnya ; Dini) mengeluarkan ide untuk makan siang a.k.a lapar. Karena jumlah kami banyakan dan sudah jam 2 siang juga, maka beberapa tempat makan pun tidak ada yang bisa menampung kami. Mulai dari foodcourt D’Oryza, Pizza Hut, Solaria, HokBen hingga Burger King (sebenarnya Burger King ditolak karena ‘hanya’ menyediakan burger), dalam kegalauan karena musik di perut, akhirnya kami berhasil menemukan tempat makan di food court depan Giant (bukan Doraemon !).

Trio Libels sedang makan siang #eh

*selesai nonton anggota yang muslim sholat dulu, kejadian unik terjadi setelah kami sadar bahwa bukan kami saja yang menggunakan pakaian seragam. Kalau kami ‘hanya’ mengenakan baju KK, maka ada sekumpulan gadis-gadis muda berambut lurus, berbaju kuning polos, bercelana jeans hitam dan bersepatu putih berjalan bergerombol #motherofgod.

Setelah duduk dan disuguhi menu, kami shock mendadak. Harganya itu loh, sangat tidak berpri-kemahasiswaan, namun berhubung lapar dihajar saja. Untuk mengemat pengeluaran, gua dan Dini ngabur ke Giant untuk membeli air mineral (daripada beli disana, mahal bos), sekembalinya dari Giant ada aura-aura kecewa dari beberapa makhluk yang sudah terlanjur memesan minuman sambil melihat gua dan Dini dengan tatapan sinis (dilebaikan).

Setelah selesai makan dan sedikit nge-fly akibat kekenyangan, agenda dilanjutkan ke acara karaokean. Namun saat ini anggota harus berkurang karena alasan sebagai berikut :

• Taufik Hidayat yang harus pulang duluan, katanya ada acara lain.
• Dini Ruwaidah yang harus pulang dan belajar karena esok harinya harus ujian.
• Tommy ‘luntang-lantung’ yang harus pulang tanpa alasan #eh.

Dengan jumlah 10 orang tersisa di acara ini, akhirnya kami bersepuluh menuju tempat karaokean. Namun apa daya, room large yang tersedia untuk 10 orang sedang kosong dan jika keukeuh kami harus menunggu satu jam lagi (lihat jam tangan, menunjukkan pukul empat sore). Ogah menunggu sampai jam lima (karena ada beberapa yang harus pulang cepat, sebut saja Tammy) akhirnya kami pergi ke Fun World (sebenarnya mau ngebolang ke Kebun Raya Bogor, namun hujan mengagalkan rencana tersebut).

Di Fun World gue akhirnya harus beli kartu Fun World. Karena kalap beli yang 50ribu, maka segala macam game dicoba, mulai dari basket, Drum (jagoan kita si Angga tentunya), pump-it (semacam Dance-Dance Revolution, namun beda arah panel), balapan hingga photobox dinikmati dengan ceria (sebenarnya biar seru-seruan aja dan zonk adalah ketika gua baru sadar kalau Funy punya kartu Fun World).

*ekstra, gua ketemu dua teman fakultas dan satu teman asrama, sebut saja Qoiman (@qoiman), Qnyot (@qnyot) dan Imam.

Oh iya, ada beberapa dokumentasi berformat 3gp terkait beberapa kejadian di Fun World, silahkan nikmati sendiri di link-link dibawah ini :

• Basket Tag-Team Battle (Angga-Data VS Fachri-Tammy).
• Drum Game (Angga).
• Dance Game (Funy).

Setelah menggila di Fun World sampai pukul lima sore akhirnya kami pulang (kasihan juga kepada Funy yang harus hijrah lagi ke Bandung, dan gosip-gosipnya dia jalan kaki 30km. GOSIP-GOSIPNYA LOH !).

Oh iya, ada kejadian menarik saat akan pulang. Karena sebelum pulang ada sepatah dua patah kata terima kasih buat yang hadir dan harapan kopdar kedepannya, kami berkumpul dulu di depan Botani. Setelah mengucapkan terima kasih dan mau pulang, tiba-tiba hujan dan datang dan membuat kami berlindung di bawah Botani Square lagi. Dan hujannya hanya bertahan selama beberapa detik #scumbagrain.  

(source)

Thanks buat yang sudah datang kemarin, semoga kopdar berikutnya anggota yang datang lebih banyak dan lebih gila dari yang hari ini.

Salam Kancuters !!