Pada jaman sekarang internet sudah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat dunia sehari-hari. Banyak informasi dan pengetahuan baru dapat diketahui dalam hitungan detik berkat keberadaan internet yang semakin umum dikenal masyarakat. Hal ini terjadi karena akses menuju dunia maya pada jaman sekarang sudah sangat mudah dan murah.
Kenapa mudah dan murah ? Karena banyak informasi disediakan dapat dicari dengan kombinasi kata kunci dari hal yang kita inginkan dan koneksi internet, dengan perpaduan kedua hal tersebut hampir semua informasi yang kita inginkan dapat dicari. Namun karena begitu mudah dan murah nya mendapatkan atau menyebarkan informasi tersebut. Khususnya pada masa dimana masyarakat (terutama di Indonesia) semakin melek dengan internet, khususnya situs jejaring sosial. Dan dalam postingan ini saya akan membahas fenomena yang semakin marak terjadi di dunia maya, fenomena akun anonim.
Kenapa mudah dan murah ? Karena banyak informasi disediakan dapat dicari dengan kombinasi kata kunci dari hal yang kita inginkan dan koneksi internet, dengan perpaduan kedua hal tersebut hampir semua informasi yang kita inginkan dapat dicari. Namun karena begitu mudah dan murah nya mendapatkan atau menyebarkan informasi tersebut. Khususnya pada masa dimana masyarakat (terutama di Indonesia) semakin melek dengan internet, khususnya situs jejaring sosial. Dan dalam postingan ini saya akan membahas fenomena yang semakin marak terjadi di dunia maya, fenomena akun anonim.
Situs jejaring sosial mulai marak digunakan masyarakat karena rata-rata hanya membutuhkan koneksi internet dan e-mail, bahkan e-mail pun dapat dibuat secara gratis. Namun segala kemudahan ini ternyata digunakan beberapa oknum-oknum tidak bertanggung jawab untuk membuat ‘kerusuhan’ dengan menggunakan akun anonim.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan akun anonim ini, akun anonim sebenarnya sama dengan akun-akun biasa yang dapat kita temukan di situs-situs jejaring sosial pada umumnya. Yang membedakannya ialah akun anonim ini tidak memiliki kejelasan tentang identitasnya. Entah karena memang tidak ingin diketahui atau malah digunakan oknum-oknum tertentu yang ingin melakukan suatu tindakan di dunia maya tanpa mau bertanggung jawab.
Tentu masih segar di pikiran kita tentang kasus pembongkaran identitas akun twitter anonim @Poconggg oleh akun anonim lain Drakula Edogawa melalui akun blog. Meski pada akhirnya user asli dari @Poconggg tersebut menjadi terkenal dan mulai mengisi beberapa acara di televisi, namun tetap saja tindakan pembongkaran identitas tersebut dilakukan oleh orang (maaf) pengecut yang tidak berani bertanggung jawab. Buktinya bahwa dia pengecut ? Tidak (atau belum ?) terdengar lagi berita dari si Vampir Edogawa yang berkoar-koar akan membongkar identitas akun anonim terkenal twitter lainnya, bahkan blog yang ia gunakan untuk ‘menelanjangi’ @Poconggg sekarang sudah dihapus.
@Poconggg |
Back to the topic, akun anonim di beberapa jejaring sosial bahkan bisa disebut sebagai ‘artis’ dari situs tersebut. Sebut saja akun @Poconggg (sebelum identitas Arief diketahui) di situs twitter. Namun sayangnya ada beberapa oknum yang malah menggunakan akun anonim untuk menjelek-jelekan atau bahkan menjatuhkan nama baik akun lainnya. Seperti kasus terbaru yang melibatkan akun @TrioMacan2000, namun karena saya kurang paham akan kasusnya maka tidak saya bahas lebih jauh.
Seyogyanya kemudahan dalam proses menyebarkan/mendapatkan informasi dalam masa sekarang ini digunakan untuk hal-hal yang bersifat positif. Namun bagi saya, akun-akun anonim yang menghabiskan waktunya untuk menjelek-jelekan individu/kelompok/organisasi/institusi tertentu sebagai orang yang hanya berani berkoar-koar melalui dunia maya tanpa keberanian untuk berargumen dan bertanggung jawab. Hal didasari dari fakta bahwa kita sulit atau bahkan tidak bisa bertanya balik/berargumen kepada si pemilik akun anonim terkait tanggapan yang ia berikan. Menjadi anonim mungkin memberikan ‘kebebasan’ dalam berkomentar tanpa ada rasa takut untuk dimintai pertanggungjawaban, namun jika terus dibiarkan maka si pemilik akun anonim tersebut tidak akan pernah menjadi dewasa dan belajar untuk bertanggunjawab atas hal-hal yang telah ia lakukan
Seyogyanya kemudahan dalam proses menyebarkan/mendapatkan informasi dalam masa sekarang ini digunakan untuk hal-hal yang bersifat positif. Namun bagi saya, akun-akun anonim yang menghabiskan waktunya untuk menjelek-jelekan individu/kelompok/organisasi/institusi tertentu sebagai orang yang hanya berani berkoar-koar melalui dunia maya tanpa keberanian untuk berargumen dan bertanggung jawab. Hal didasari dari fakta bahwa kita sulit atau bahkan tidak bisa bertanya balik/berargumen kepada si pemilik akun anonim terkait tanggapan yang ia berikan. Menjadi anonim mungkin memberikan ‘kebebasan’ dalam berkomentar tanpa ada rasa takut untuk dimintai pertanggungjawaban, namun jika terus dibiarkan maka si pemilik akun anonim tersebut tidak akan pernah menjadi dewasa dan belajar untuk bertanggunjawab atas hal-hal yang telah ia lakukan
-----------------------------------------------------------------------
*Blog ini juga tidak terlepas dari ‘serangan’ akun anonim. Dengan sangat hormat saya sebenarnya tidak terlalu mempemasalahkan komentar-komentar yang muncul di kolom komentar, selama bisa bermanfaat dan tentunya dipertanggungjawabkan. Mungkin saya salah menilai, namun jujur saya tersinggung dengan komentar saudara yang mungkin’salah tangkap’ dengan isi tulisan saya. Pada tulisan “Institusi VS Jokes”, saya menekankan masalah keseriusan dari akun-akun mahasiswa IPB yang terkesan ‘hanya berani berkomentar di situs twitter’ dan ‘keseriusan mas Asep dalam meminta maaf’. Jika anda sungguh membaca seluruh tulisan saya, maka komentar anda (yang menurut saya sudah sangat provokatif) tidak mencerminkan orang yang bisa membaca dengan baik, karena saya sudah menuliskan bahwa IPB merupakan salah satu dari lima Perguruan Tinggi di Indonesia, bahkan Presiden negara Indonesia ini pun, bapak Susilo Bambang Yudhoyono merupakan alumni IPB. Jika anda tidak percaya silahkan anda cari sendiri informasinya melalui internet. Semoga anda membaca tulisan ini, saya tidak mengharapkan permintaan maaf atau apa pun dari anda, hanya meminta anda benar-benar membaca tulisan blog seseorang dan berpikir tentang dampak yang mungkin disebabkan dari komentar anda.
Sekian dan terima kasih.
Bukti, bisa cek di sini. |
yang lebih gak bermoral lagi itu akun akun yang pake nama orang tertentu dan menyebabakan kerusushan dengan nama orang itu. salah satunya adalah akun palsu milik bunda irene handono di facebook. sungguh gak terpuji. juga beberapa akun facebook yang di buat untuk menjelek jelekkan dan menghina sebuah agama dengan mencantumkan nama dan foto palsu. benar bnar perbuatan orang yang tidak bertanggungjwab dn pengecut....
BalasHapusyang bisanya cm ngekritik pake anonim = cemen.
BalasHapuspemerintah kayaknya ketakutan sama si anonim deh ampe ditindak tegas gt. tapi gak semua anonim jahat kok, kan ada juga anonim yang lucu gitu :3
Yaa emang ga semua anonim itu jahat, itu @Poconggg merupakan bukti nyata anonim yang tidak jahat :D
Hapusblogku sering dijamahi akun anonim, tapi ambil positifnya saja, mungkin mereka ingin menegur tapi malu muehehehe #oot
BalasHapusselama akun anonim itu gak mengganggu atau menjelek-jelekan individu lain sih nggak papa.
BalasHapusdi blog saya ga diperbolehkan anonim pasang komen, jahat ya? hehehhee..
BalasHapusdari kemaren2 penasaran sama akun triomacan2000 itu, siapa ya dia? klo di twitter pergerakan buat saling "menyerang" tanpa tau identitas jelas lbh cepet menurut ku :)
Di blog ini juga anonim tidak diperbolehkan untuk berkomentar, tapi tampaknya ada yang lolos menggunakan openID.
HapusIntinya sih orang berakun anonim yang seperti pada skrinsut masbro itu adalah orang yang pengecut.. Berani berbicara tapi tidak berani mempertanggungjawabkan omongan..
BalasHapusWah, yang komen udah anonim, bacanya juga cuma sebagian doank tuh kayanya..
BalasHapusckckck..
Sepertinya begitu.
Hapussuper sekali..
BalasHapusSaking mudah dan murahnya internet ya.
Kalo anonim yang ga mengusik sih mungkin emang dianya pemalu a. siapa tau secret admirer *kebanyakan nonton ftv*
Tapi kalo anonim yang merugikan orang itu sih sirik aja kali.
Itulah disadvantage di dunia maya, orang bisa bebas berbuat apa saja tanpa harus mempertanggungjawabkannya...
BalasHapuskata orang siapa yang menanam dia yang menuai, bukan orang lain
BalasHapusYa, anonim is pengecut. Kalo sudah terkenal dan dirasa menguntungkan dan merasa aman, toh akhirnya mereka gak nyaman lagi dengan anonim, dengan berbagai cara biar bisa terkuak aslinya. Seperti @poconggg yang menggunakan akun edogawa --" demi untuk kelangsungan hidupnya.
BalasHapusakun anonim emang berani mengkritik tapi kagak mau keliatan jati diri, ahh CEMEN!!!!!!!!!!!!!
BalasHapusBuat saya gak ada masalah anonum atau tidak, asal sesuai porsinya aja.
BalasHapusPercuma dong berani berkoar2 disana-sini tapi anonim? :D
Tapi emang, alangkah baiknya kalo bukan anonim :D
Anonim itu termasuk membahayakan juga..misal klo koment di blog. yang bahayanya mengaku2 sbg orang yang tidak bersalah...
BalasHapussegala sesuatu pasti ada positif dan negatif nya ya om. anonim yang ini baik. ada juga anonim yang jahat. saling melengkapi juga sih.
BalasHapusgue seneng sama akun akun anonim di jejaring sosial yang inspiratif, gue benci sama anonim yang komentar di blog seperti spam -_-
yah ,yang penting kita enggak anonim mas ^^
BalasHapusdi twitter juga banyak seperti mario teguh dll..
BalasHapusmungkin akun anonim seperti itu gak buruk juga dan mungkin hanya untuk lucu2an aja.. akun anonim yang berbahaya kan akun anonim yang menggunakan biodata seseorang seperti artis dan berkelakuan negatif yang bisa menjelekan nama baik seseorang yang dia gunakan biodatanya
mampir2 yaa Spesifikasi Samsung Galaxy Note
yg jelas kalo mw komen itu hrs baik dan benar, dan tidak menjatuhkan atau merugikan org lain, siapapun komentatornya :)
BalasHapusaku belum pernah diganggu anonim atau berurusan dengan anonim :)
BalasHapusMenurut saya sih, akun anonim yg dihapus cukup yg nyebarin hal-hal negatif aja. Seperti sindiran, ejekan, atau bahkan pornografi. Tetapi kalau akun yg mengemukakan pendapat atau menyajikan informasi sih menurut saya ga ada salahnya dibiarkan tetap hidup.
BalasHapusBetewe sebelum ada berita ttg penghapusan akun anonim di salah satu channel berita, saya ga pernah denger tuh ttg itu. Apalagi ttg keberadaan si Triomacan2000.
Anyway soal pengomentar anonim.
Menjadi anonim saat memberikan komentar pedas atau jelek adalah salah satu contoh betapa cemennya si pengomentar yang selevel sama belatung.
That's all.
Setuju, saya sendiri beranggapan kalau komentar yang baik itu harus bisa dipertanggung jawabkan. Apalagi jika komentarnya pedas/jelek, hal ini bisa sekaligus memudahkan untuk melakukan klarifikasi jika ada yang tidak sesuai dengan fakta.
HapusSemoga setelah ini pihak blog lebih bijak menanggapi soal anonim ini. Kalo saya pribadi sih blom keganggu, soalnya anonim yg dateng ke blog saya, cuma comment yang ga mengganggu. Hehehe :D
BalasHapusAlhamdulillah , belum pernah diganggu akun anonim :)
BalasHapusdi facebook dan twitter banyak akun anonim tuh. bahkan di facebook ada grup yang nama grupnya "1.000.000 Faacebookers dukung agama Smash" *kurang lebih begitu* *sumpah itu parah banget* -__-
saran aja buat anonim , kalau gak suka mending diam aja :)
Ya, menurut saya sih selama si akun anonim ini tidak 'menggangu' para netizen dan malahan membuat hiburan tidak menjadi masalah.
HapusKalau sudah menyangkut SARA seperti yang mas Muhammad Hidayat katakan memang sudah keterlaluan. apalagi jika didalangi oleh anonim.
jadi yang namanya profokator dari dunia maya juga ada
BalasHapusKalau aku termasuk anonim enggak kang :-)
BalasHapusMenurut saya bukan. Soalnya masih bisa dihubungi ke blog/email-nya.
Hapussyukurlah kalau bukan .......hihihih
HapusBlogwalking,sebelumnya,salam kenal ya kak,saya Ensu,blogger baru :)
BalasHapusKomentar anonim yg berisi ejekan memang sangat mengganggu dan blog adalah media yg paling mudah digerayangi komentar semacam ini.
Jadi,jika ingin mendaftar akun atw berkomentar hrz menggunakan nama asli? Lalu bagaimana dgn penggunaan pseudonim/nama samaran/nama pena?
Bukan harus menggunakan nama asli juga, hanya lebih kepada ada yang bisa diminti pertanggungjawaban atas komentar yang diberikan.
HapusMeskipun saling mengenal hanya nama pena, namun selama komentar tersebut bisa dipertanggungjawabkan dan (terutama) dengan dukungan fakta yang kuat. Si anonim ini (menurut saya) bukan akun yang jahat.
Hmm bgitu ya? baiklah, terima kasih. sangat membantu :)
HapusJiaaah, jadi numpang ngetop aku ni di blog ini :-)
BalasHapusSampai dijadikan contoh, xixixixixi
Tapi sebenarnya kalau kita coba-coba berselancar di dunia maya ini, berapa persen si yang menggunakan ID beneran? Wo, banyak ... Yang menggunakan ID bodong, woooo lebih banyak lagi. Tapi kata kakakku Ci-Siang, jangan pernah menggunakan ID beneran di dunia maya! Karena di dunia maya ini kita gak tahu berhadapan ama siapa. Bener juga si ... Gak jelas siapa penjahat siapa yang ustad, semuanya kabur ... Udah banyak kasus di mana orang pake ID beneran dijadikan bukti hukum, padahal apa yang dibilang itu belum tentu benar atau belum tentu salah. Apa lagi dengan UUTE, Sereeemmm d
OK, d. Tapi apa yang aku ditulis dikomen, memang semuanya bernada sinis. Kata Ci-Siang lagi, aku tu melihat dunia dari sisi yang lain, xixixixi
Mungkin karena aku hidupnya sebagian besar di pasar, jadi kalo melihat sesuatu tu harus di dua sisi, bukan di satu sisi yang kelihatan aja, harus juga bisa melihat sesuatu yang gak kelihatan. Harus tahu mana 'Tukang Kantau' yang bisa dipegang, mana yang Omdo. Karena kalo kita selalu berfikirian positif, a kena tipulah kita nantinya. Istilahnya di Tanah Abang, 'dimakan orang kita'
Ada pepatah kuno yang bilang, 'Percaya ke semua orang sama tololnya dengan tidak percaya kepada siapa pun'
Tapi memang manusia tu punya kecenderungan untuk percaya dengan semua pujian, xixixixixi
PS: Aku sebenarnya punya beberapa cerita tentang kebaikan Budha dalam hal komen mengkomen ini, tapi aku takut nulis di sini, karena kan di sini rata-rata agamanya Islam, takut ntar dibilang 'Budhanisasi'
Kalau menurut saya, sebaiknya kita menggunakan ID sungguhan di dunia maya, karena mungkin saja kita mendapatkan rejeki dari sana. Misalkan mas Qmoy hobi menulis di blog, siapa tahu ada editor yang tertarik untuk membukukannya, contohnya Raditya Dika.
HapusSaya juga setuju dengan "'Percaya ke semua orang sama tololnya dengan tidak percaya kepada siapa pun' apalagi di dunia maya. Maka itu tergantung kepada masing-masing individu untuk langsung percaya terhadap orang "asing" yang ia temui di dunia maya atau tidak. Selain itu kalau membahas ID beneran yang dijadikan bukti hukum, itu lebih kepada penggunanya, apakah ia memikirkan dulu apa yang akan ia tulis di dunia maya atau malah menuliskannya tanpa dipikirkan terlebih dahulu, teman saya pernah berkata "Apa yang lo tulis di internet selamanya akan disana, maka dari itu pikirkan sebelum menulis".
intinya,, jadilah anonim yg bermanfaat.. :D
BalasHapusTHX for info JKT AND AKB 48 loverz
BalasHapus