Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan Broadcast Message (BM) melalui layanan BBM (Blackberry Messager), isi BM tersebut kurang-lebih memberitahukan adanya akun twitter yang menghina agama Islam. Setelah saya mengecek ke akun yang dimaksudkan, memang akun tersebut menuliskan tweet-tweet yang dapat membuat panas muslim mana pun yang membacanya.
Setelah beberapa lama melihat tweet akun tersebut, saya tergelitik untuk menanyakan maksud dari teman yang mengirimkan BM tersebut kepada saya. Ketika ditanya sang teman malah menjawab dia tidak mengetahui apa-apa dan hanya meneruskan BM. Well, ini merupakan salah satu kekurangan para pengguna smart phone tersebut, suka meneruskan BM tanpa membaca dan memahami isi pesan yang diterima dan dikirimkan.
Let’s put that thing aside, ketika saya melihat akun yang menghina agama Islam tersebut saya menemukan beberapa tweet miliknya yang dibalas. Ketika saya melihat percakapan mereka, saya hanya tersenyum melihat sang pengomen dengan yang dikomentari beradu argumen melalui twitter.
Setelah beberapa lama melihat tweet akun tersebut, saya tergelitik untuk menanyakan maksud dari teman yang mengirimkan BM tersebut kepada saya. Ketika ditanya sang teman malah menjawab dia tidak mengetahui apa-apa dan hanya meneruskan BM. Well, ini merupakan salah satu kekurangan para pengguna smart phone tersebut, suka meneruskan BM tanpa membaca dan memahami isi pesan yang diterima dan dikirimkan.
Let’s put that thing aside, ketika saya melihat akun yang menghina agama Islam tersebut saya menemukan beberapa tweet miliknya yang dibalas. Ketika saya melihat percakapan mereka, saya hanya tersenyum melihat sang pengomen dengan yang dikomentari beradu argumen melalui twitter.
Pendapat saya pribadi tentang hal itu ? Usaha percuma dan membuang-buang waktu. Kita sebagai umat beragama memang harus menjaga nama baik agama kita dan melawan siapa pun yang menghinanya. Tapi apa semua ‘serangan’ harus diserang balik ? Bukankah sebagai masyarakat yang sudah berpemikiran maju, harusnya kita mencerna dan memikirkan apa-apa saja yang harus kita sampaikan ? Belum lagi itu dilakukan di situs jejaring sosial yang notabene bisa dilihat orang banyak.
Jika kita melihat ke belakang, mungkin beberapa kasus pertikaian antar umat beragama dimulai karena hal ini. Karena adanya kelompok garis keras yang berhasil diprovokasi oknum tertentu hingga kehilangan akal sehat dan menyebabkan pertikaian antar agama.
Saya memang tidak memiliki pengetahuan yang cukup banyak tentang agama, namun saya tahu dan sadar bahwa tidak ada agama di dunia ini yang menyuruh umatnya untuk melakukan tindakan kekerasan/provokasi kepada umat beragama lain. Khusus bagi para muslim, memang ada ayat yang menyatakan bahwa kita harus memerangi kaum kafir (dalam hal ini agama lain), namun dalam beberapa acara pencerahan rohani agama Islam yang saya lihat/dengarkan, rata-rata (bahkan semuanya) menyatakan bahwa itu tergantung dari situasi dan keadaan dari kehidupan terkini. Surat tersebut turun ketika masa perang, maka wajar jika umat Islam disuruh untuk memenggal kepala setiap orang fakir yang ditemui. Tapi ayat tersebut hanya ditujukan kepada kafir yang terang-terangan memerangi Islam.
“ALLAH tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu. Karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang berlaku adil”
(QS. Al Mumtahanah : 8)
Selain itu harap diingat jika kita tinggal di Indonesia, negara yang mengakui kebebasan dalam memeluk agama sesuai kepercayaannya. Indonesia mengakui keberadaan lima agama dalam negaranya, agama Islam, agama Kristen, agama Katolik, agama Hindu dan agama Buddha. Namun masih juga terlihat di berita-berita kasus pertikaian antar umat beragama.
Seharusnya kita wajib untuk menghargai setiap umat beragama yang ada di Indonesia karena peraturan negara ini menyatakan demikian. Dan jika menemukan adanya individu/kelompok yang menjelek-jelekan agama tertentu, khususnya agama yang kita anut, kita memang harus untuk memeranginya. Tapi juga harus melihat norma dan hukum yang berlaku di negara kita. Saya pernah mendengar cerita, ada seorang atheis yang mempelajari kitab suci dari berbagai agama, dan ia sampai pada sebuah kesimpulan kalau di setiap kitab suci tersebut berisi panduan agar umatnya dapat hidup dengan damai dan tentram tanpa ada sama sekali himbauan atau perintah untuk bertikai dengan agama lain.
Kembali ke kasus akun twitter yang menjelek-jelekan agama Islam tersebut. Jika memang anda merasa terganggu dengan tweet-nya, maka tinggal unfollow atau mute saja akun tersebut, jika anda masih merasa kurang puas dengan mendiamkannya ? Laporkan saja ke pihak yang berwajib, jaman sekarang sudah banyak akun-akun yang bertanggung jawab untuk mengatur peredaran tweet dan proses hukumnya, silahkan saja laporkan kepada mereka dan biarkan akun tersebut menyelesaikan masalahnya secara hukum dengan pihak yang berwajib. Karena bagi saya, semakin sering anda membalas balik tweet-nya dengan kata-kata hinaan atau mengarah ke arah itu, maka akun tersebut akan semakin senang dan (mungkin) malah mendapatkan ‘bahan’ yang akan memperkuat argumen tweet-nya tersebut.
Jika anda masih merasa apa yang dilakukan pihak berwajib masih kurang dalam menanganinya, cara terakhir ialah dengan berpasrah diri kepada Tuhan anda (sesuai agama masing-masing). Karena jika anda yakin tindakan individu/kelompok tersebut sudah berlawanan dengan ajaran agama anda, maka pasti ada keyakinan dalam diri anda kalau oknum tersebut akan dihukum oleh Tuhan. Mungkin bukan sekarang, mungkin kelak, atau mungkin ketika kiamat tiba. Karena agama itu adalah hubungan antara seorang individu dengan Tuhan nya, kita tidak bisa menilai tindakannya salah, kalau ia mempercayai apa yang ia lakukan adalah hal yang benar. Karena semua yang dilakukan manusia akan dipertanggungjawabkan pada hari akhir (khususnya bagi yang muslim).
Seharusnya kita wajib untuk menghargai setiap umat beragama yang ada di Indonesia karena peraturan negara ini menyatakan demikian. Dan jika menemukan adanya individu/kelompok yang menjelek-jelekan agama tertentu, khususnya agama yang kita anut, kita memang harus untuk memeranginya. Tapi juga harus melihat norma dan hukum yang berlaku di negara kita. Saya pernah mendengar cerita, ada seorang atheis yang mempelajari kitab suci dari berbagai agama, dan ia sampai pada sebuah kesimpulan kalau di setiap kitab suci tersebut berisi panduan agar umatnya dapat hidup dengan damai dan tentram tanpa ada sama sekali himbauan atau perintah untuk bertikai dengan agama lain.
Kembali ke kasus akun twitter yang menjelek-jelekan agama Islam tersebut. Jika memang anda merasa terganggu dengan tweet-nya, maka tinggal unfollow atau mute saja akun tersebut, jika anda masih merasa kurang puas dengan mendiamkannya ? Laporkan saja ke pihak yang berwajib, jaman sekarang sudah banyak akun-akun yang bertanggung jawab untuk mengatur peredaran tweet dan proses hukumnya, silahkan saja laporkan kepada mereka dan biarkan akun tersebut menyelesaikan masalahnya secara hukum dengan pihak yang berwajib. Karena bagi saya, semakin sering anda membalas balik tweet-nya dengan kata-kata hinaan atau mengarah ke arah itu, maka akun tersebut akan semakin senang dan (mungkin) malah mendapatkan ‘bahan’ yang akan memperkuat argumen tweet-nya tersebut.
Jika anda masih merasa apa yang dilakukan pihak berwajib masih kurang dalam menanganinya, cara terakhir ialah dengan berpasrah diri kepada Tuhan anda (sesuai agama masing-masing). Karena jika anda yakin tindakan individu/kelompok tersebut sudah berlawanan dengan ajaran agama anda, maka pasti ada keyakinan dalam diri anda kalau oknum tersebut akan dihukum oleh Tuhan. Mungkin bukan sekarang, mungkin kelak, atau mungkin ketika kiamat tiba. Karena agama itu adalah hubungan antara seorang individu dengan Tuhan nya, kita tidak bisa menilai tindakannya salah, kalau ia mempercayai apa yang ia lakukan adalah hal yang benar. Karena semua yang dilakukan manusia akan dipertanggungjawabkan pada hari akhir (khususnya bagi yang muslim).
Contoh bentuk protes yang sesuai @irvinalioni |
Kesimpulan
Memerangi individu/organisasi yang menghina agama kita memang tindakan terpuji (bahkan memang harus dan wajib dilakukan). Namun akan lebih baik jika tindakan terpuji tersebut dilaksankan sambil mengikuti norma dan hukum yang berlaku di negara masing-masing. Karena jikalau keputusan negara itu salah, setiap umat beragama pasti percaya akan yang namanya hukuman bagi mereka yang berdosa terhadap agamanya.
Memerangi individu/organisasi yang menghina agama kita memang tindakan terpuji (bahkan memang harus dan wajib dilakukan). Namun akan lebih baik jika tindakan terpuji tersebut dilaksankan sambil mengikuti norma dan hukum yang berlaku di negara masing-masing. Karena jikalau keputusan negara itu salah, setiap umat beragama pasti percaya akan yang namanya hukuman bagi mereka yang berdosa terhadap agamanya.
JADI MENURUT KALIAN
MASIH PERLUKAH PERTIKAIAN ANTAR UMAT BERAGAMA ?
MASIH PERLUKAH PERTIKAIAN ANTAR UMAT BERAGAMA ?
Hmmm, jujur individual di Indonesia gampang menyerap informasi tanpa dipilah-pilah dahulu. Rakyat pribumi gampang terprovokasi akan sesuatu. Terutama hal tabu seperti agama. Kesadaran diri yang minim, sebenernya yang jadi masalah utama. Ini sih balik ke diri masing-masing, gimana nanggepin suatu masalah yang sebenernya ga harus diperbesar. Bener banget, memeranginya hanyalah memperkeruh, yang ada kita harus benar-benar menghentikannya dengan melapor ke yang berwenang. Kita sebagai manusia tidak bisa menentukan dosa atau tidak =)
BalasHapuskalo saling menjelekkan antar umat beragama, berarti dia sendiri sepertinya BUKAN UMAT BERAGAMA..
BalasHapusbodohnya, akun si TS malah banyak difollow orang. abis difollow lalu dihujat. orang kayak gitu mah mending di diemin, gak usah difollow, langsung weh di REPORT AS SPAM. males deh kalo banyak orang yang tersulut emosi ampe balik ngata2in Tuhan umat lain.
BalasHapusplis banget jangan ada lagi pertikaian diantara kita :'(
setuju sama postingannya kak!kita harus bisa bijak menanggapi kasus-kasus seperti ini yang terjadi di sekitar kita..(y)(y)
BalasHapusorang kita (Indonesia) itu gampang terprovokatori bang. Nggak sedikit orang yang cuma ikut-ikutan tanpa tau masalahnya terlebih dahulu. Apalagi soal agama, suku, dll pasti sensitif bgt-.-"
BalasHapusNggak perlulah bertikai soal agama, agama/kepercayaan itu masalah hamba dan Tuhannya, urusan masing-masing. Kalau ada yang menghujat agama di dunia maya, biarin aja udah bisa dipastiin dia itu provokator.
kecuali kalau ngomongnya depan kita, face to face, baru mungkin bisa diomongin baik2...
Mirisnya ini bukan kasus yang pertama kali, kenapa ngga pernah jadi pelajaran...
BalasHapusyang di harapkan dari sebuah bara atau api adalah tersedianya kayu kering yang cukup banyak disertai tiupan angin yang berhembus untuk meneruskan nyala bara itu...jika tidak ada kayu kering maupun angin berhembus niscaya bara itu akan memutih dan padam dengan sendirinya
BalasHapusdamai itu indah masbro....melebihi impianku ke JONGGRING SALOKO dan belaian lembut RANUKUMBOLO yang belom kesampaian hingga kini :(
emang lebih baik jgn sampe kepancing yg kaya begituan..
BalasHapustp kadang tangan suka gatel juga pengen adu argumen.. hehe
"Usaha percuma dan membuang-buang waktu"
BalasHapusini setuju banget...