Balotelli, Solusi Bagi AC Milan

GELONTORAN dana sebesar 20 juta euro cukup untuk membuat Manchester City merelakan striker bengal mereka, Mario Balotelli kembali hijrah ke kota Milan. Menarikanya Super Mario tidak kembali berseragam Internazionale, namun Balotelli kembali ke tanah Italia untuk membela rival sekota Inter, AC Milan.

Memanfaatkan konflik antara penyerang timnas Italia tersebut dengan sang manajer, Roberto Mancini, Milan dengan Berlusoni sebagai negosiator berhasil membawa pulang striker masa depan Italia tersebut dengan harga yang tidak terlalu mahal untuk pemain sekaliber dirinya. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa Serie-A masih bisa mendatangkan pemain bintang sebesar Balotelli, setelah sebelumnya sempat dicap habis karena kasus calciopoli yang melanda Serie-A tahun 2006 lalu.

Namun akankah kehadiran Super Mario menjadi solusi bagi Milan yang sedang berjuang mendapatkan tempat ke Liga Champion sepeninggal Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva, dua pilar utama Milan di musim-musim sebelumnya?

Dilihat dari segi umur dan kemampuan pembelian Balotelli merupakan jawaban bagi AC Milan yang sangat membutuhkan striker subur sepeninggal Ibrahimovic yang hijrah ke PSG. Selama 2.5 musim membela Manchester City, Balotelli telah mencatatkan 54 penampilan dengan torehan 20 gol. Catatan tersebut bisa dibilang cukup bagus mengingat umurnya yang baru 22 tahun dan masih memiliki kesempatan untuk berkembang.

Postur badannya yang lumayan tinggi menjadikan Milan kini memiliki seorang pemain yang dapat digunakan untuk post-play. Selain itu meskipun berbadan cukup tinggi, kemampuan olah bola Balotelli termasuk kelas wahid, belum lagi kemampuannya mengeksekusi bola mati menjadi nilai lebih Balotelli untuk menjadi andalan lini depan Milan.

Selain itu Milan juga membutuhkan striker lain yang bisa mencetak banyak gol selain El Shaarawy yang musim ini menjadi tumpuan utama Milan dengan torehan 15 gol musim ini. Mempercayakan seorang pemain berumur 20 tahun yang baru musim ini menjadi pilihan utama tentu beresiko, belum lagi apabila pergerakan El Shaarawy dimatikan maka makin sulit juga Milan mencetak gol. Maka dari itu dengan hadirnya Balotelli diharapkan dapat memberi variasi baru dalam pola serangan Milan.

El Shaaraway dan Balotelli

Selain itu bukan hanya Milan yang diuntungkan dengan duet pemain muda keturunan Italia ini, timnas Italia juga diuntungkan apabila duet El Shaarawy-Balotelli dapat padu dalam menjebol gawang lawan. Jika harmonisasi antara El Sharaawy dan Balotelli berjalan dengan baik, maka itu adalah sinyal positif bagi AC Milan dan timnas Italia. 

Namun Balotelli bukannya tanpa resiko, sifat bengal-nya yang kontroversial dapat menjadi bumerang apabila Milan tidak menjaganya dengan baik. Sebut saja insiden 'pembakaran' rumahnya sendiri menggunakan kembang api dan berselisih dengan Roberto Mancini selama masih berseragam Manchester City.

Namun Milan sebenarnya memilik track record yang bagus dalam menangani pemain-pemain 'bermasalah' seperti Balotelli. Sebut saja Milan pernah 'menjinakkan' Clarence Seedorf yang dicap bermasalah selama berseragam Real Madrid atau mengembalikan performa pemain yang dicap sudah habis seperti Ronaldo maupun Antonio Cassano.

Sekarang kubu Milan dan Italia memanjatkan harapan mereka agar Mario Balotelli dapat berkembang menjadi salah satu pemain terbaik yang pernah dilahirkan Italia. Demi kejayaan Rossoneri dan La Nazionale di masa depan, serta mengembalikan pamor Serie-A yang dulu pernah menjadi liga terbaik di dunia.

BENVENUTO MARIO BALOTELLI !!