Jelang musim kompetisi 2016/2017, Juventus telah mempersiapkan mercato mereka selayaknya yang mereka lakukan di musim-musim sebelumnya. Kehilangan Paul Pogba yang kembali ke Manchester United memang sedikit-banyak mempengaruhi kekuatan Juve, namun dengan biaya yang memecahkan rekor transfer sebesar 105juta Euro, La Vecchia Signora diprediksi masih dapat digdaya di Italia sembari mencoba peruntungan di Eropa.
Setelah musim lalu mencatat rekor Serie-A dengan torehan lima scudetto berturut-turut sebanyak dua kali (1930-1935 dan 2011-2016), Juventus kembali menjadikan trofi Liga Champions sebagai target utama mereka musim ini. Untuk memenuhi ambisi tersebut, beberapa pemain baru didatangkan, beberapa dari mereka juga pernah merasakan manisnya menjadi jawara Eropa.
Berikut adalah prospek para rekrutan baru Juventus untuk musim kompetisi 2016/2017.
Berikut adalah prospek para rekrutan baru Juventus untuk musim kompetisi 2016/2017.
DANI ALVES
Didatangkan secara gratis dari Barcelona, juara Liga Champions tiga kali ini tentu diharapkan pengalaman dan kemampuannya membawa Juventus menghadapi lawan-lawan tangguh di babak gugur Liga Champions. Dani Alves akan berhadapan langsung dengan Lichsteiner yang sudah memegang posisi reguler di sisi kanan selama lima tahun terakhir.
Meski selama pra-musim baru dimainkan sekali yaitu saat menghadapi West Ham United. Namun Dani Alves mampu memperlihatkan level permainan yang hampir sama saat ia berseragam Blaurgana.
PLUS :
- Kenyang pengalaman di Liga Champions.
- Naluri menyerangnya lebih baik dari Lichsteiner, membuat Juventus dapat mengandalkan serangan dari sayap.
- Umpan crossing-nya lebih baik dari Lichsteiner.
MINUS :
- Usianya yang sudah menginjak 33 tahun membuatnya tidak bisa selalu dimainkan.
- Berpotensi merusak skema permainan (khususnya pertahanan) Juventus karena naluri menyerangnya yang terlalu tinggi.
MIRALEM PJANIC
Playmaker Bosnia ini merupakan bukti nyata transfer 'cerdik' yang dilakukan Marotta bersama Juventus. Top assist Serie-A bersama Paul Pogba (12 assist) musim lalu ini didatangkan dengan harga 32 juta Euro dari AS Roma yang merupakan rival langsung Bianconeri di Serie-A. Adalah kebutuhan akan sosok playmaker dan kondisi Roma yang butuh dana segar agar lolos dari sanksi FPP yang menjadikan Pjanić sekarang dapat berseragam hitam-putih.
PLUS :
- Torehan 12 assist musim lalu membuktikan bahwa Pjanić adalah pemain dengan kreativitas tinggi.
- Dapat dimainkan di sisi manapun di lini tengah, meskipun posisi idealnya adalah dibelakang dua striker.
- Berbahaya pada posisi bola-bola mati.
MINUS :
- Badai cidera yang pada awal musim ini menimpa lini tengah Juventus bisa membuat Pjanić dimainkan di depan para defender, yang mana bukan merupakan posisi idealnya.
MEHDI BENATIA
Pemain bertahan yang didatangkan sebagai pinjaman dari Bayern Munich ini merupakan rekrutan baru Juventus yang bisa dibilang paling bersinar sepanjang pra-musim. Meskipun berposisi sebagai pemain bertahan, bek Maroko telah mengoleksi dua gol, masing-masing ke gawang Tottenham Hotspurs dan South China, keduanya dihasilkan dari kecerdikan Benatia memanfaatkan situasi bola mati Juventus.
PLUS :
- Benatia menambah opsi bagi Allegri di lini belakang yang telah diisi oleh Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, Andrea Barzagli dan Daniele Rugani.
- Selama pra-musim Benatia membuktikan bahwa ia bisa berbahaya dalam menyambut umpan dari situasi bola mati, baik itu dari tendangan bebas maupun tendangan pojok.
MINUS :
- Harus menghadapi trio BBC (Barzagli-Bonucci-Chiellini) yang telah teruji selama berseragam Juventus dan timnas Italia.
GONZALO HIGUAIN
Selain Pogba, transfer besar lainnya yang melibatkan Juventus adalah transfer top skorer Italia musim lalu, Gonzalo Higuain. Pemain yang memecahkan rekor gol Serie-A ini (36 gol) ini membuat Juventus melakukan langkah yang sebelumnya tidak pernah mereka lakukan, menciptakan transfer dengan harga selangit. Pemain yang dihargai 90 juta Euro ini diharapkan mampu membawa Juventus merengkuh gelar sebagai yang terbaik di Eropa.
PLUS :
- Meskipun sulit membayangkan Higuain mampu mengulang prestasinya musim lalu, namun Higuain dinilai mampu menjadi sumber gol utama Juventus.
- Tiga musim berkarir di Italia bersama Napoli dinilai mampu membuat Higuain cepat beradaptasi dengan kultur permainan Juventus.
- Naluri mencetak golnya akan semakin dilayani dengan servis dari pemain kreatif macam Dybala atau Pjanić.
MINUS :
- Higuain kerap dianggap flop apabila bermain di laga penting, dan hal tersebut diperparah dengan beban dari rekor transfer dirinya.
- Saat dimainkan kala menghadapi West Ham, Higuain dinilai kelebihan berat badan dan tidak ideal apabila akan dijadikan goal-getter utama Juventus.
MARKO PJACA
Wing-wizard muda yang bersinar pada gelaran Euro 2016 lalu bersama timnas Kroasia ini diharapkan mampu menjadi pemain penting Juventus untuk beberapa musim berikutnya. Pemain yang diberitakan menolak tawaran AC Milan --meskipun Milan menjadi posisi reguler-- demi berseragam Juventus ini dipredikasi akan menjadi joker Allegri apabila Juventus mengalami kebuntuan.
PLUS :
- Di usianya yang baru menginjak 21 tahun, Pjaca masih punya banyak kesempatan untuk berkembang.
- Versatile. Pjaca dapat dimainkan di posisi menyerang mana saja meskipun posisi naturalnya adalah winger.
MINUS :
- Di skema 3-5-2 atau 4-4-2 yang biasa diusung Allegri, Pjaca tidak memiliki tempat karena posisi naturalnya adalah seorang winger.
- Masih belum teruji di Eropa.
- Masih butuh adaptasi dengan skema permainan Juventus dan kultur sepakbola Italia.
Juve kayaknya bakal dominasi lagi sih. Semoga hilangnya pogba gak terlalu ngaruh dan bukan pjanic yg ngisi posisinya. Kurang cocok kayaknya pjanic kalo jado box to box, lebih ke trequesta sih. Sama segera nentuin duet. Idealnya dybala higuain karena sama2 dari argentina, tapi mandzukic lebih teruji. Semoga higuain cepet adaptasi sama juve :))
BalasHapusEmang (kayaknya) butuh box-to-box di lini tengah, cuma ada Lemina sama Asamoah doang.
HapusSemoga gosip Matuidi jadi kenyataan.